Moeldoko: Negara yang punya teknologi berebut lihat kekayaan RI
Merdeka.com - Mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Moeldoko mengungkapkan sejatinya dunia selalu mencari keseimbangan baru. Negara-negara yang memiliki kekayaan alam selalu menjadi sasaran negara besar untuk diadu domba.
"Hampir semua negara yang punya mineral jadi konflik kepentingan negara besar. Negara yang punya teknologi akan berebut melihat kekayaan Indonesia," kata Moeldoko pada acara Rapimnas DPP Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) di Hotel Grand Menteng, Rabu (27/1).
Moeldoko mengatakan, pergerakan selalu berputar dan berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Dulu Indonesia pernah menjadi bagian dari pergolakan saat sebelum kemerdekaan. Kemudian bergeser ke Vietnam, Suriah dan terus bergeser.
-
Siapa yang menilai perlu disiapkan generasi muda untuk Indonesia Emas 2045? Dirinya menilai, sejak saat ini perlu disiapkan generasi muda siap berdaya saing dan unggul.
-
Apa kontribusi santri untuk masa depan Indonesia? 'Mari kita niatkan pada masing masing pribadi mulailah dari diri sendiri untuk meniatkan memulai bagaimana kontribusi santri sejarah masa depan Indonesia yang lebih baik khususnya Kota Pasuruan memujudkan Kota Madinah,' sambungnya.
-
Siapa yang bisa membantu anak betah di pesantren? Ada berbagai strategi yang bisa dilakukan oleh orang tua dan pihak pesantren untuk membantu anak beradaptasi dan merasa lebih diterima di pesantren.
-
Bagaimana cara agar pembangunan Pasuruan melibatkan anak muda? Harus diadaptasi oleh semua perangkat daerah. Libatkan anak muda. Ajak mereka untuk memberikan warna dalam pembangunan' tegasnya.
-
Bagaimana agar anak betah di pesantren? Salah satunya dengan memanjatkan doa ampun agar anak betah di pondok pesantren berikut ini.
-
Kenapa Praka Jingko memberi pesan kepada generasi muda? Tak hanya itu, Jingko dalam balutan seragam sekaligus baret merah turut memberi pesan mendalam bagi generasi muda di tanah air.
"Perang bisa masuk lewat ideologi, politik, budaya dan sebagainya. Saat ini kita telah tengah diperangi lewat kebudayaan," tutur Moeldoko.
Menurut Moeldoko, budaya asing datang masuk ke Indonesia, lalu secara bertahap melunturkan kultur agama. Melunturkan ideologi bernegara hingga bangsa ini dibuat skeptis.
"Bangsa ini dibuat skeptis. Hasil dari perang budaya menyenangkan korban. Kondisi ini jika tidak disikapi akan berdampak lebih parah. Wong korban kok merasa senang," jelas dia.
Moeldoko mengatakan, di sinilah pesantren harus mengambil bagian dalam menyelamatkan skeptisme generasi muda. Merangkul generasi muda untuk menciptakan pemimpin-pemimpin yang sesuai ajaran agama.
"Pesantren menjadi media penengah, media yang menyejukkan api-api konflik. Secara tradisi pesantren sudah memiliki kontribusi terhadap kemajuan bangsa," ia mengakhiri. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gibran Rakabuming Raka mengajak Ibu Nyai untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia santri.
Baca SelengkapnyaGanjar mengungkapkan masukan dari para ulama akan dijadikan catatan baginya.
Baca SelengkapnyaPesantren harus memberikan pengajaran kepada para santri tentang bidang ilmu pengetahuan umum lainnya
Baca SelengkapnyaKalangan santri banyak terdiri atas anak-anak NU sama seperti anak-anak pada umumnya
Baca Selengkapnya“Buat saya itulah sosok pelajar muhammadiyah idaman. Memiliki moral, memiliki budi pekerti, memiliki mental juga yang hebat,” kata Jokowi.
Baca SelengkapnyaGenerasi muda yang berkualitas akan menjadi ujung tombak dalam mendorong Indonesia yang berdaya saing secara global.
Baca SelengkapnyaBanyak diaspora mengenyam pendidikan bahkan bekerja di luar negeri dalam bidang teknologi, industri dan ilmu pengetahuan.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan, disrupsi teknologi sudah melanda semua negara.
Baca SelengkapnyaSaat ini, pesantren juga mendapatkan perhatian lebih dari negara dengan disahkannya Undang-Undang Pesantren di tahun 2019 lalu.
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut, pemerintah bertekad untuk memajukan pondok-pondok pesantren
Baca SelengkapnyaMenko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, untuk menggapai cita-cita Indonesia Maju dan Unggul di tahun 2045, butuh kerja keras.
Baca SelengkapnyaTeuku Riefky juga meyakini bahwa manusia yang berkualitas adalah kunci sukses pembangunan nasional.
Baca Selengkapnya