Moeldoko Pastikan Tim Transisi Pengelolaan TMII Bekerja Transparan
Merdeka.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan tim transisi pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sudah mulai bekerja, usai pemerintah mengambilalih dari Yayasan Harapan Kita. Dia memastikan tim transisi yang diketuai Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Setya Utama akan bekerja secara transparan.
Hal ini disampaikan Moeldoko saat mengunjungi TMII, Jakarta Timur, Senin (12/4/2021). Moeldoko yang merupakan Pengarah Tim Transisi meminta manajemen TMII mulai mempersiapkan diri, seiring dimulainya masa transisi pengelolaan ke pemerintah.
"Semua harus berjalan secara transparan, sehingga tidak ada persoalan," kata Moeldoko dikutip dari siaran persnya, Senin.
-
Kenapa komunikasi transparan penting? Dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk berbagi pendapat dan perasaan mereka, orang tua dapat membuat anak merasa dihargai dan lebih percaya diri.
-
Siapa yang meminta polisi transparan? Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta kepolisian mengusut tuntas dugaan penganiayaan setelah ditemukannya mayat remaja laki-laki bernama Afif Maulana (AM) di bawah jembatan Kuranji, Kota Padang yang diduga dianiaya kepolisian.
-
Kenapa Moeldoko tidak marah pada anak-anaknya? 'Mau tak marahin anak gue sendiri,' kata Moeldoko dan dilanjutkan dengan meniup dua lilin yang ada di atas kue ulang tahunnya.
-
Mengapa DPR meminta polisi transparan? 'Ini publik kan jadinya bertanya-tanya, berspekulasi. Jadi saya minta, Polda Sumbar harus sangat terbuka dan transparan dalam mengusut kasus ini. Karena publik menunggu dan mengawasi. Kalau gegabah, tertutup apalagi arogan, maka nama baik Polri yang sudah susah payah dibangun Pak Kapolri yang jadi taruhannya,' ujar Sahroni dalam keterangannya, Selasa (25/6).
-
Kenapa TKN Prabowo tak khawatir? Menurut Herzaky, keempat menteri tersebut selama ini telah melakukan tugas dan tanggungjawabnya dengan sebaik mungkin serta telah sesuai aturan yang ada.
-
Bagaimana LKPP pastikan proses pengadaan transparan? Menurut pria yang akrab di sapa Hendi ini, pihak terus memastikan proses pengadaan barang dan jasa berjalan transparan, efisien, tepat waktu, dan memberikan nilai manfaat sebesar-besarnya.
Pemerintah, kata dia, telah menyiapkan BUMN Pariwisata untuk mengelola TMII usai tim transisi bekerja tiga bulan. Menurut dia, pemerintah juga telah mempersiapkan berbagai rencana agar TMII yang selama 44 tahun ini dikelola Yayasan Harapan Kita bisa lebih baik lagi.
Mulai dari, peningkatan fungsi anjungan-anjungan daerah yang akan dijadikan tempat berkumpulnya inovator sosial, budaya dan teknologi. Kemudian, membuka ruang bersama bagi para penggemar teknologi untuk membawa Indonesia menuju Industri 4.0.
Selain itu, Moeldoko menyebut TMII kedepannya bisa menjadi tempat kajian, riset hingga pengembangan peradaban suku-suku budaya Indonesia. Dengan begitu, pengunjung yang datang bisa membayangkan luasnya Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, budaya, dan agama.
"Maka tidak lagi ada berbicara perbedaan suku, budaya, agama, tapi bicara persatuan dan kesatuan, ujar dia.
Adapun berbagai perbaikan ini dilakukan agar TMII dapat memberilam kontribusi yang lebih besar ke negara. Terlebih, TMII memiliki luas 146,7 hektare sehingga memiliki potensi ekonomi yang besar.
"TMII bisa dikembangkan jadi sebuah kekuatan dalam berikan kontribusi yang lebih ke Negara," tutur Moeldoko.
Sebelumnya, pemerintah resmi mengambil alih pengelolaan aset negara, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang selama 44 tahun ini dikuasai oleh Yayasan Harapan Kita. Adapun keputusan pengambil alihan tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 19 Tahun 2021.
Yayasan Harapan Kita sendiri sudah 44 tahun mengelola TMII. Yayasan ini dibina oleh Soehardjo, Bambang Trihatmodjo, dan Rusmono, serta Siti Hardiyanti Indra Rukman sebagai ketua umum. Bambang Trihatmodjo dan Siti Hardiyanti merupakan anak dari Presiden ke-2 RI, Soeharto.
Moeldoko mengungkapkan bahwa salah satu alasan pemerintah mengambil alih karena TMII yang selalu merugi selama dikelola Yayasan Harapan Kita. Moeldoko mengatakan pihak Yayasan harus menombok Rp 40-50 miliar setiap tahunnya untuk menutupi kerugian TMII.
"Perlu saya sampaikan sampai saat ini kondisi TMII dalam pengelolaannya itu mengalami kerugian dari waktu ke waktu. Saya dapat informasi bahwa setiap tahun, Yayasan Harapan Kita menyubsidi antara 40-50 miliar," jelas Moeldoko kepada wartawan, Jumat 9 April 2021.
Reporter: Lizsa Egeham
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Moeldoko membeberkan rapat paripurna yang digelar di IKN.
Baca SelengkapnyaMoeldoko mengatakan dirinya salah satu Panglima TNI yang memperkuat netralitas prajurit setiap ada pesta demokrasi.
Baca SelengkapnyaTNI sudah melakukan reformasi internal, baik dari segi struktur, doktrin hingga kultur atau budaya.
Baca SelengkapnyaMoeldoko pun mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga suasana politik agar tetap damai, dengan tidak mencampuri urusan hukum.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan para petinggi TNI dan Polri di Istana IKN, 12 September 2024.
Baca SelengkapnyaMoeldoko meminta masalah netralitas tak sekedar dilihat kacamata subjektivitas.
Baca SelengkapnyaTelkomGroup konsisten mengimplementasikan standar ISO 37001:2016, menerapkan Panduan Pencegahan Korupsi, dan praktik keberlanjutan pada pilar Governance.
Baca SelengkapnyaMenurut Moeldoko, pandangan JK subjektif dan tidak melihat secara utuh.
Baca SelengkapnyaJK menyatakan bahwa semua pejabat sampai kepala pemerintah, presiden turut diambil sumpahnya agar berlaku adil bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaMenkeu Sri Mulyani dan sejumlah menteri kabinet Indonesia Maju disebut-sebut akan mundur
Baca SelengkapnyaDia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak jelas kebenarannya.
Baca SelengkapnyaStabilitas politik di tanah air selalu menjadi perhatian internasional.
Baca Selengkapnya