Moeldoko: Sorgum Punya Nilai Besar Jika Dikelola dengan Benar
Merdeka.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meyakini tanaman pangan sorgum memiliki potensi besar untuk dikembangkan secara industri. Sorgum bisa menjadi sumber pangan sehat pengganti gandum, penghasil gula, energi bio diesel hingga digunakan sebagai pakan ternak.
Moeldoko menyebut sorgum dapat menjadi solusi food security di tengah tantangan perubahan iklim dan game changer perang Ukraina-Rusia. Sayangnya, lanjut dia, selama ini sorgum masih dikelola secara tradisional untuk memenuhi kebutuhan pangan rumahan saja.
"Akibatnya petani juga enggan untuk menanam dan mengembangkannya. Padahal sorgum punya value besar jika kita benar-benar mengelolanya," ujar Moeldoko dalam acara talk show di RRI, Kamis (9/6).
-
Bagaimana Pomosda mendorong kemandirian pangan di Nganjuk? Pelaksanaannya, para santri diajak langsung berkenalan dan mendampingi masyarakat untuk mempraktikkan pertanian berkelanjutan.
-
Siapa yang terlibat dalam menjaga ketahanan pangan? “Untuk menjaga ketahanan pangan, penting melibatkan banyak pemangku kebijakan dari hulu hingga hilir,“ imbaunya, dikutip dari aman resmi Bappeda Jatim.
-
Bagaimana Jokowi menjaga pasokan pangan jangka pendek? Kalau fokusnya menjaga inflasi di sisi konsumen, maka impor adalah solusinya.
-
Siapa yang dorong pangan mandiri? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong HUT ke 78 RI menjadi semangat dalam membangun pertanian yang berdaulat pangan.
-
Kenapa kapurut sagu jadi makanan pokok? Komoditas sagu memang tumbuh subur di Kepulauan Mentawai. Tak heran jika masyarakat mengonsumsinya sebagai salah satu sumber pangan utama mereka.
-
Kenapa kemandirian pangan dinilai penting? Kemandirian pangan dinilai penting untuk kedaulatan bangsa di tengah ketegangan geopolitik dunia.
"Sekarang waktunya kita mengubah mindset tradisional pengelolaan sorgum ke mindset daya saing," imbuhnya.
Moeldoko menilai kehadiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada panen sorgum di Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Kamis (2/6) lalu, telah menggugah kesadaran semua pihak pentingnya sorgum sebagai alternatif bahan pangan yang harus dikembangkan dan diangkat menjadi makanan gaya hidup sehat.
"Presiden telah bangkitkan kembali budidaya sorgum dan tentu ini membangun awareness semua pihak untuk sama-sama memikirkan bagaimana sorgum tidak hanya akan memperkuat cadangan pangan nasional, tapi juga menjadi komoditas layak jual di pasar global," tegas Moeldoko.
Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) ini mengatakan saat ini perlu adanya pembangunan industri sorgum agar petani semangat untuk menanam. Petani sorgum harus kembali bertani untuk kehidupan
Seperti diketahui, pada saat melakukan penanaman bibit dan meninjau panen sorgum di Kabupaten Sumba Timur, Jokowi mencanangkan sorgum sebagai alternatif pangan bagi masyarakat.
Jokowi menilai, diversifikasi dan alternatif pangan diperlukan dalam menghadapi ancaman krisis pangan dunia di masa sekarang dan akan datang. Peringatan akan krisis pangan ini sudah disampaikan oleh Badan Pangan Dunia atau FAO dan juga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu disampaikan Prabowo menjawab pertanyaan saat menghadiri acara dialog Capres
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan oleh Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan masalah pangan dalam negeri masih terjadi.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertanian, Amran Sulaiman blak-blakan, pentingnya proyek food estate untuk masa depan Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi memaparkan, 77 juta ton stok gandum yang berhenti di Ukraina karena perang.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menjelaskan penyebab sulitnya pupuk di depan para petani, di Banyumas, Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaGanjar meyakini, Indonesia berpotensi jadi lumbung pangan dunia.
Baca SelengkapnyaGanjar menyarankan untuk mencari negara alternatif sebagai pemasok bahan
Baca SelengkapnyaPrabowo mengajak perangkat desa, untuk ikut serta mencapai tujuan bersama tersebut
Baca SelengkapnyaFood Estate digarap oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Pertanian hingga Kementerian Pertahanan (Kemhan).
Baca SelengkapnyaFood estate sejatinya bukan program baru yang dilakukan pemerintah untuk menjamin ketahan pangan.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyatakan bahwa dengan upaya yang tepat, Indonesia dapat memanfaatkan potensi alamnya untuk meningkatkan produksi pangan secara signifikan.
Baca Selengkapnya