Moeldoko Tanggapi Pengancam Jokowi: Jangan Ada Maaf, Tindak Saja!
Merdeka.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai tindakan tersangka Hermawan Susanto alias HS (25) mengancam Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah tindakan yang tidak beretika dan tidak pantas. Sebab menurut Moeldoko, Jokowi adalah simbol negara yang harus diperlakukan dengan baik.
"Ya kita melihatnya dari sisi bernegara, etika benergara, janganlah memperlakukan seorang Presiden simbol negara ini semena-mena. Bahwa itu tidak pantas, sebagai warga negara yang punya etika janganlah memperlakukan atau memperlakukan kepala negara sebagai simbol negara seperti itu," kata Moeldoko di Kantornya, Jalan Merdeka Utara, Selasa (14/5).
Dia pun sudah menyampaikan kepada pihak kepolisian tidak ada kata maaf terkait perbuatan tersebut. Fenomena tersebut menurut Moeldoko harus ditindak tegas.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
-
Siapa yang disebut Jokowi sebagai sosok yang keliru? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
"Jangan lagi juga fenomena yang berkembang sekarang ini, seenaknya berbuat sesuatu setelah polisi melakukan tindakan, minta maaf. Apa-apa ini yang begini, saya sudah sampaikan kepada kapolri. Jangan lagi ada maaf, tindak saja. Nanti diberi maaf makin enggak tertib," ungkap Moeldoko.
Sebab pihak yang melakukan salah agar tidak salah bertindak. Dan mengerti hukum yang berlaku.
"Kalau ini biarkan. Nanti negara ini menjadi chaos, negara ini menjadi anarkis, negara ini menjadi tidak tertib. Negara ini harus tetap tertib enggak boleh sembarangan," ungkap Moeldoko. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memperingati Rocky Gerung.
Baca SelengkapnyaMoeldoko meminta Rocky tidak menganggu Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaRomo Magnis mengingatkan, bahwa Presiden adalah penguasa atas seluruh masyarakat. Karena itu, hal yang harus dituntut kepadanya adalah etika.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Memihak, Nasdem: Penyelenggara Negara Itu Harus Netral
Baca SelengkapnyaKaesang Pangarep menilai, bahwa seorang presiden juga tidak luput dari kesalahan.
Baca SelengkapnyaSebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai kepala negara, presiden merupakan penyelenggara pemilihan.
Baca SelengkapnyaMenurutnya hal itu tidak sejalan dengan semangat negara hukum yang menjamin tidak ada diskriminasi.
Baca SelengkapnyaPakar Hukum Tata Negara Feri Amsari menyoroti penyataan Jokowi soal Presiden boleh kampanye dan memihak.
Baca SelengkapnyaJuru bicara Prabowo Dahnil Anzar Simanjuntak mengklaim bahwa kalimat umpatan tersebut sebenarnya adalah ekspresi candaan.
Baca SelengkapnyaHasto Kristiyanto pun mencontohkan soal data impor beras karena terbukti tahun ini harus impor 6 juta.
Baca SelengkapnyaJokowi juga mewakili Wapres Ma'ruf Amin ketika menyampaikan permohonan maaf itu.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menjawab soal kritikan dari BEM UGM
Baca Selengkapnya