Moeldoko: Tidak Ada Tempat Bersembunyi bagi Pihak Terlibat Aksi Terorisme
Merdeka.com - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan pemerintah akan membongkar semua aksi terorisme yang ada di Indonesia. Dia menegaskan, pemerintah memiliki perangkat hukum dan strategi lengkap, sehingga bisa mengungkap sel teror hingga ke akar-akarnya.
"Jadi, tidak ada tempat untuk bersembunyi bagi seluruh pihak yang terlibat dalam aksi terorisme di Indonesia, seluruhnya akan dibongkar. Upaya penegakan hukum akan dilaksanakan dengan tegas, adil dan seefektif mungkin," kata Moeldoko dalam keterangan pers, Kamis (1/4).
Hal ini disampaikan Moeldoko terkait aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar dan penyerangan kantor Mabes Polri. Dia juga mengatakan terorisme adalah musuh bersama seluruh rakyat Indonesia dan mengimbau agar seluruh masyarakat Indonesia untuk saling menjaga satu sama lain.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Bagaimana Brimob Polri mengatasi terorisme? Intensitas perlibatan kekuatan Brimob Polri dalam penanggulangan terorisme di Indonesia meningkat usai serangan teror Bom Bali I. Selain dilibatkan dalam operasi-operasi kepolisian lain, khususnya dalam menghadapi kejahatan berintensitas tinggi seperti keberhasilan Polri mengungkap kasus terorisme di wilayah Poso Sulawesi Tengah tidak terlepas dari adanya peran Korps Brimob Polri yang tergabung dalam operasi Tinombala bersama dengan TNI.
-
Dimana markas besar Polri? Kemudian, Kepala Kepolisian Negara kala itu Komisaris Jenderal Polisi R.S. Soekanto Tjokrodiatmodjo bikin kantor sendiri di Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, bernama Markas Besar Djawatan Kepolisian Negara RI (DKN) yang menjadi Markas Besar Kepolisian sampai sekarang.
-
Bagaimana Mossad bekerja di Indonesia? Agen-agen Mossad yang datang ke Indonesia disamarkan seolah berasal dari Eropa atau Amerika Serikat.
-
Apa pesan yang diberikan Kapolri? Kapolri memberi arahan agar Theodore bisa mempersiapkan segalanya sebelum berdinas seusai dilantik sebagai perwira. 'Kemarin saya bisa diberikan kesempatan berbincang-bincang sama Bapak Kapolri. Di situ Bapak Kapolri menitipkan pesan ke saya terutama untuk bagaimana kelanjutan pada saat dinas dan bekal apa saja yang perlu saya persiapkan,' kata Theodore.
"Tetap waspada dan tenang, serta membantu aparat penegak hukum bila memiliki informasi maupun keterangan terkait aksi terorisme belakangan ini," ungkapnya.
Moeldoko mengingatkan, ancaman terorisme nyata sehingga diimbau untuk menghentikan opini konspirasi yang akan memperkeruh suasana.
"Ancaman terorisme adalah nyata, dekat, dan berbahaya, sehingga diimbau untuk menghentikan opini-opini konspirasi yang tidak berdasar, tidak bertanggung jawab dan justru memperkeruh situasi," ungkapnya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada masyarakat agar tetap tenang dan waspada serta menjaga persatuan pasca terjadinya aksi terorisme yang terjadi di Mabes Polri, Rabu (1/3) kemarin. Dia juga meminta agar seluruh masyarakat menjaga persatuan dan melawan aksi terorisme.
"Terkait terjadinya aksi terorisme kemarin sore di Mabes Polri saya minta kepada seluruh masyarakat diseluruh tanah air agar semuanya tetap tenang, tapi tetap waspada, dan menjaga persatuan, dan kita semuanya bersatu melawan terorisme," kata Jokowi di Gerbang Tol Pamulang, Tangerang Selatan, Kamis (1/4).
Dia juga sudah memerintahkan kepada Kapolri, Kepala TNI, Hingga Kepala BIN untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Saya juga telah perintahkan pada kapolri, kepala TNI, Kepala BIN meningkatkan kewaspadaan, saya tegaskan sekali lagi tidak ada terorisme di tanah air," ungkapnya.
Sebelumnya diketahui Seorang berpakaian hitam menerobos pintu masuk Mabes Polri di Jalan Trunojoyo, Jakarta. Terdengar suara letusan senjata api.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.35 WIB, Rabu (31/3). Berdasarkan rekaman video yang beredar, tampak seorang yang berpakaian hitam itu tergeletak di area dalam parkiran. Terlihat kakinya masih bergerak.
Suara letusan senjata terdengar beberapa kali di lokasi. Demikian juga teriakan aparat yang bersiaga dengan senjata laras panjang. Belum diketahui nasib terduga teroris itu apakah masih hidup atau sudah meninggal.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyebut isu mundurnya sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) hanya desas-desus
Baca SelengkapnyaPolri lebih dulu melakukan kegiatan preventif untuk mengamankan agar tidak adanya ancaman dari pelaku terorisme.
Baca SelengkapnyaKepala Staf Kepresidenan Moeldoko merespons tegas pernyataan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla yang mengkritik netralitas Presiden Jokowi di Pilpres 2
Baca SelengkapnyaMoeldoko pun mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga suasana politik agar tetap damai, dengan tidak mencampuri urusan hukum.
Baca SelengkapnyaMoeldoko meminta masalah netralitas tak sekedar dilihat kacamata subjektivitas.
Baca SelengkapnyaMoeldoko bertemu dengan purnawirawan TNI Akabri angkatan 81.
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo meminta jajarannya jangan ragu menindak pelaku yang merupakan perwira polisi.
Baca SelengkapnyaIstana memastikan Mendagri tak akan tinggal diam bila pejabat Batubara terbukti minta kepala desa menangkan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSigit menyebut bahwa ada kelompok yang terafiliasi dengan teroris menumpang aksi saat terjadi perbedaan pendapa
Baca SelengkapnyaKapolri mengeluarkan perintah tegas ke Brimob dan Densus 88 untuk sikat KKB serta teroris.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, saat ini korupsi semakin canggih dan kompleks, serta menggunakan teknologi mutakhir.
Baca SelengkapnyaPemerintahan Prabowo Subianto dinilai mengambil langkah signifikan dalam memperkuat koordinasi antara TNI, Polri dan Kejagung.
Baca Selengkapnya