Moeldoko Ungkap Penyebab Sulitnya Menangkap Kelompok MIT
Merdeka.com - Anggota Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan satu keluarga di Sigi, Sulawesi Tengah. Sampai saat ini, pengejaran pelaku masih dilakukan dan belum tertangkap.
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, mengungkap kendala sulitnya menangkap anggota MIT pimpinan Ali Kalora. Antara lain hutan lebat dan area pegunungan dimanfaatkan para pelaku sebagai tempat persembunyian.
"Kalau kita gambarkan di sini mungkin kok susah amat sih enggak bisa diberesin, tapi kalau temen-temen melihat medannya di sana yang gunungnya itu berlapis-lapis seperti itu memang tidak mudah. Apalagi mereka dalam jumlah yang kecil," kata Moeldoko di Kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (1/12).
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa yang terlibat di Meugang? Lebih dari itu, Meugang dulunya adalah bagian dari sebuah tanggung jawab sang sultan kepada rakyatnya yang masih belum sejahtera.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
-
Siapa pemimpin kelompok yang dicurigai? Peristiwa Talangsari 1989 berawal dari kecurigaan masyarakat dan aparat desa terhadap kelompok keagamaan yang dipimpin oleh Warsidi.
Selain itu, para pelaku juga bisa membaur dengan masyarakat dan memiliki manuver yang cepat.
"Karena dia sudah tahu daerah operasi mereka sendiri itu juga salah satu kesulitan yang dihadapi pasukan yang diturunkan ke sana," ungkap Moeldoko.
Itu sebabnya, untuk memburu kelompok MIT ini polisi bekerja sama dengan TNI.
"Maka sesungguhnya di sini kalau kita berbicara tentang terorism, tidak saja sekarang ada di kota tapi terorism juga berada di wilayah-wilayah seperti itu. Maka semuanya ya kolaborasi antara TNI dengan kepolisian yang lebih baik lagi itu diperlukan," kata Moeldoko.
Sebelumnya diketahui Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto sudah memberangkatkan pasukannya ke Poso untuk memburu kelompok Teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) menggunakan Pesawat TNI AU dari Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (1/12/2020).
Pengiriman pasukan ini dalam rangka membantu Polri untuk memperkuat pasukan yang sudah ada sebelumnya di Poso. Dukungan-dukungan untuk operasi sudah dikirim secara bertahap.
TNI akan menindak tegas atas pelaku pembunuhan warga sipil di Desa Lemban Tongoa Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi pada Jumat 27 November 2020 yang lalu oleh MIT. Sehingga apa yang diharapkan oleh seluruh masyarakat Indonesia bahwa kelompok MIT harus ditumpas.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus pembunuhan seorang wanita di Batubara sampai saat ini belum menemui titik terang.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka merupakan teroris Negara Islam Indonesia (NII) di Kabupaten OKU Timur, Sumsel.
Baca SelengkapnyaKeinginan keluarga bertemu Mahfud itu setelah Mahfud mengungkapkan progres pengusutan kasus pembunuhan pegawai Bapenda Pemkot Semarang tersebut.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Antiteror Polri menangkap enam tersangka diduga terlibat dalam aksi jaringan terorisme di Kalbar dan Sumsel.
Baca SelengkapnyaDito Mahendra Buron Dua Bulan, Jenderal Bintang Satu Ini Klaim Tak Ada Beking
Baca SelengkapnyaKetujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif
Baca SelengkapnyaKata Susno masyarakat pasti bertanya-tanya dengan kasus Vina ini, bagaimana polisi bisa menangani kasus-kasus besar, sedang kasus Vina tidak terungkap.
Baca SelengkapnyaListyo menyebut, penyidik masih mencari informasi dengan menelusuri titik-titik yang diduga jadi tempat persembunyian Dito Mahendra.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDi Kota Palu, dikabarkan Densus 88 Antiteror mengamankan tiga orang terduga teroris.
Baca SelengkapnyaDdua tersangka penadah tidak akan dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
Baca Selengkapnya