Momen Dramatis Mahasiswa Tewas Tenggelam di Curug Bayan saat Berswafoto
Merdeka.com - Aldi Prayogi (18) mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta tewas tenggelam di Curug (air terjun) Bayan, Grumbul Kalipagu, Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Minggu (2/12). Saat berswafoto bersama temannya, Aldi terpeleset dan terbawa arus deras.
Aldi tercatat sebagai warga Kabupaten Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah. Di Banyumas, ia tengah menempuh pendidikan sebagai mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Purwokerto, Kabupaten Banyumas.
Koordinator Tagana Kabupaten Banyumas, Ady Candra menjelaskan di Curug Bayan awalnya korban tengah mandi bersama dua teman kuliahnya, Bagus (18) dan Muliadi (18) pada pukul 15.30. Ketiganya lalu berfoto bersama di Curug Bayan.
-
Siapa mahasiswa yang tewas di Bali? Mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Aldi Sahilatua Nababan (23) ditemukan tewas di kamar indekosnya di Bali.
-
Apa nama tempat mandi warga Baduy? Masyarakat adat Baduy sendiri menyebut tempat mandi ini dengan nama Tampian.
-
Dimana makam korban banjir bandang? Ketegangan semakin terasa ketika terungkap bahwa di halaman rumah itu terdapat sepasang batu besar yang berfungsi sebagai tanda makam bagi korban banjir bandang.
-
Dimana letak tempat mandi warga Baduy? Lokasinya yang berada di pinggir jalan, membuat tempat mandi tradisional ini menjadi andalan warga setempat.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
"Namun nahas Aldi Prayogi terpeleset di Curug tersebut. Kedua temannya berusaha menolong, namun tidak kuat," kata Ady, Minggu (2/12).
Mendengar adanya kejadian korban tenggelam, pengelola Curug Bayan melaporkan kejadian ke Polsek Baturraden dan menghubungi Tim Tagana Banyumas untuk melakukan pencarian. Pencarian lalu dilakukan dengan melibatkan beberapa organisasi dan lembaga pencarian dan pertolongan.
"Pukul 16.50, korban ditemukan dalam kondisi meninggal," kata Ady.
Jenazah kemudian dievakuasi ke Puskesmas I Baturraden untuk divisum oleh Petugas Puskesmas dan Inafis Polres Banyumas. Hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda penganiayaan. Korban pun selanjutnya dibawa ke Instalasi Pemulasaraan Jenazah di RS Margono Soekardjo Banyumas.
Tangan Aldi Terlepas saat Ditolong Temannya
Jernihnya air di Curug Bayan memikat Aldi bersama dua orang rekannya untuk berenang. Pun berswafoto dengan latar belakang air terjun yang tengah bergemuruh. Nahas, mereka tidak mengetahui jika saat itu debit air sedang tinggi-tingginya.
Mahasiswa ITT Telkom Purwokerto asal Borneo, Kalimantan Tengah itu terpeleset dan langsung hanyut terbawa arus. Keriangan pun berubah jadi kepanikan dua rekan yang terus berusaha menyelamatkan Aldi.
Melihat temannya terseret air yang bergolak, dua rekan Aldi berusaha menolong. Mereka pun sempat meraih tangah Aldi.
Sayangnya, arus terlalu kuat. Tangan Aldi terlepas dari dua rekan yang berusaha mati-matian menolongnya.
"Nah kebetulan posisinya agak ke tengah, karena sampai kedalaman sampai di dada. Itu berarti kedalaman satu meter lebih," ucap Ady.
Pengelola dan warga yang mengetahui kejadian ini pun langsung berusaha mengevakuasi korban dengan alat seadanya. Namun, mereka tak berhasil karena debit Curug Bayan yang semakin tinggi.
Kemungkinan besar, hujan terjadi di hulu sungai Jenggala sehingga Aldi, si korban tenggelam dan rekannya tak menyadari ada banjir di sungai ini.
Tubuh Korban Sempat Timbul Tenggelam Sebanyak 7 Kali
Debit air tinggi serta kencangnya arus di Curug Bayan menjadi kendala tim SAR melakukan evakuasi. Korban sempat terlihat timbul tenggelam hingga tujuh kali. Namun, tim SAR tak berhasil meraihnya.
Setelah beberapa kali terlihat timbul tenggelam, di satu kesempatan tepat, secara dramatis seorang anggota tim SAR melompat ke dalam air Curug Bayan, Baturraden dengan pengaman tali saat korban terlihat menyembul.
Akhirnya korban berhasil dievakuasi pada Minggu petang, sekitar pukul 16.55. Sayangnya, saat berhasil dievakuasi, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Ternyata, peristiwa tenggelamnya pengunjung di Curug Bayan, Baturraden bukan hanya kali ini terjadi. Sepengetahuan Chandra, ini adalah kesekian kalinya terjadi di Curug yang alirannya di hilir dikenal sebagai Kali Pelus, Banyumas ini.
Penyebabnya hampir sama, korban tak menyadari debit Curug Bayan yang meningkat tiba-tiba dan kuatnya pusaran air di Curug ini. Rata-rata tenggelam lantaran tak menyadari pusaran air yang kuat di Curug ini.
"Tahun 2005 ada kejadian. Kemudian ada juga kejadian lain, cuma tidak dilaporkan," dia mengungkapkan.
Karenanya, ia mengimbau agar warga atau wisatawan mewaspadai saat berwisata atau beraktivitas di sungai pada musim penghujan ini. Sebab, ada kemungkinan banjir kiriman yang disebabkan oleh hujan di wilayah hulu Gunung Slamet.
Informasi yang diperoleh Chandra, jenazah akan dimakamkan di belakang Kampus ITT Telkom, Purwokerto, tempat Aldi menuntut ilmu semasa hidupnya. Biaya pemakaman akan ditanggung kampusnya. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban diketahui putra dari Yadi Bachman, drummer Matta Band, dan korban hilang terseret arus saat mandi di Pantai Kelingking, Rabu, (30/10) pagi.
Baca SelengkapnyaKorban bersama dua rekannya, AN (14) dan RF (12), terjatuh ke sungai akibat perahu terbalik.
Baca SelengkapnyaTidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban.
Baca SelengkapnyaKeempat remaja tersebut mandi di Pantai Pancer atau dikenal juga Pantai Perawan Desa Sidoasri.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Putu Satria Ananta Rustika (19) alias P, menjadi korban penganiayaan seniornya
Baca SelengkapnyaMereka kemudian berenang dan terbawa arus ombak di kawasan terlarang Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran.
Baca SelengkapnyaSemula, warga hendak mencari kucing, malah melihat sejumlah tubuh manusia mengambang di permukaan kali. Semula mengira hanya boneka ternyata manusia.
Baca SelengkapnyaSeorang mahasiswa Muhammad Tirza Nugroho Hermawan (21) warga Jepara ditemukan tewas bersimbah darah di Jalan Kelud Raya Semarang, Selasa (17/9) pukul 03.00 wib.
Baca SelengkapnyaPara korban diketahui sedang melakukan pengobatan alternatif, dengan cara mandi di danau tersebut.
Baca SelengkapnyaSalah satu rekan korban, MRR juga menjadi korban dan saat ini masih mendapat perawatan.
Baca SelengkapnyaSatu korban terseret ombak di kawasan Pantai Jembatan Panjang Tanjung Sirap, Kabupaten Malang, ditemukan selamat, sedangkan empat lainnya masih hilang.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca Selengkapnya