Momen haru ABG perempuan korban human trafficking bertemu orangtua
Merdeka.com - ES tak bisa menyembunyikan rasa harunya ketika bertemu dengan kedua orang tuanya di kantor Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat pada Kamis (13/9). Wanita yang baru berusia 16 tahun itu merupakan korban perdagangan orang jaringan Malaysia.
ES dipertemukan oleh ayah dan ibunya setelah ia pamit untuk bekerja di Ibukota. Namun, niat baiknya itu malah membawa ES menjadi korban perdagangan manusia.
Saat dipertemukan, ES tampak terisak. Ia tak kuat menahan tangis di depan ayah dan ibunya, O dan E. Sambil menangis, ES tampak bersujud di depan ayah dan ibunya.
-
Siapa yang mengungkap kekecewaan atas kegagalan anaknya lolos polisi? 'Saya Bhabinkamtibmas Desa Sanur Kauh, Denpasar, Bali sudah mengabdi 20 tahun di masyarakat. Pernyataan ini saya tujukan kepada Bapak Kapolri,' ungkapnya.
-
Siapa yang kehilangan orang tua di usia muda? Dalam kisah tersebut dijelaskan bahwa Roman kehilangan kedua orang tuanya sebelum dirinya genap berusia empat tahun. Ibunya yang bernama Iriana meninggal karna keracunan saat Roman masih berusia satu tahun. Sedangkan ayahnya meninggal dua tahun kemudian setelah ibunya meninggal, akibat kecelakaan derek konstruksi.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Dimana Duta diserbu emak-emak? Duta Sheila On 7 diketahui melaksanakan salat Idul Adha di lapangan Ganjuran, Condongcatur, Sleman, yang berdekatan dengan kediamannya. Kehadirannya di tempat umum ini langsung menarik perhatian banyak orang. Usai salat, Duta tampak diserbu oleh para ibu-ibu yang meminta foto bersama.
-
Kenapa Bhabinkamtibmas merasa anaknya tidak lolos polisi? Dia menduga, ada permainan licik di balik tak diterimanya sang putra menjadi abdi negara. Hal itu diduganya lantaran Polda Bali secara spesifik memberikan kuota khusus kepada para putra-putri yang terpilih.
-
Siapa yang bertemu dengan istri Kapolri? Di momen yang sama, Listyo bersama istri berkesempatan berinteraksi dengan para Taruna-Taruni Akpol 2024. Salah satunya dengan Fabiola Umaida. Pertemuan istri Kapolri dengan Fabiola pun sukses mencuri perhatian publik.
Ibu ES, E juga berlinang air mata. Ia tampak memeluk erat anaknya, sejak terakhir kali bertemu pada akhir Agustus 2018 lalu.
Pertemuan dengan orangtuanya ini adalah kali pertama sejak ia dijual secara ilegal ke Malaysia bulan lalu. Jepretan kamera pewarta foto pun menghujani mereka. Sampai akhirnya, personel polisi wanita mendatangi ES dan keluarganya, 'mengevakuasinya' ke sebuah ruangan.
Ibu ES, E mengaku tak menyangka anaknya bakal menjadi korban perdagangan manusia. Ia pun bersyukur anaknya bisa selamat dari tindak kejahatan itu.
"Alhamdulillah bisa balik lagi. Saya cuma bisa bilang itu," singkat ES sambil menangis.
ES sebelumnya, menjadi korban penjualan orang di Malaysia. Awalnya, wanita 16 tahun itu mendapat lowongan kerja dari situs pertemanan facebook.
Namun tak disangka, niat mencari kerja malah berbuah sial. Ia menjadi korban perdagangan orang yang dilakukan oleh lima tersangka, yakni alias YL, Jakin Sudrajat alias JS, M Imronsyah alias MI, Alfian Saputra alias AS, dan Tamrin alias T.
Wakil Direktur Tinda Pidana Umum Bareskrim Polri Kombes Panca Putra menuturkan ES yang baru lulus SMP itu berniat mencari kerja guna membantu kebutuhan ekonomi keluarga.
Ia pun mencari lowongan kerja di facebook. Alhasil, ia tertarik dengan lowongan kerja sebagai pengasuh bayi di Jakarta.
"Seorang tersangka berinisial YL menawarkan lowongan kerja melalui Facebook," ungkap Panca di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (13/9).
Namun, ES malah 'dijual' ke Malaysia. Ia pun dipaksa bekerja dan diperlakukan tidak manusiawi. Alhasil, ES kabur dari rumah majikannya, padahal ia baru lima hari bekerja.
Menurut Panca, korban diimingi gaji Rp 7 juta per bulan selama bekerja di Malaysia. Namun faktanya, ES malah dieksploitasi.
"Dia ditawari tujuh per bulan. Faktanya dia baru kerja berapa hari terus merasa tidak nyaman karena perlakuan disana," tandas Panca.
Reporter: Hanz Salim
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggota DPR Charles Honoris Ungkap Kasus Warga Jakarta Korban TPPO
Baca SelengkapnyaSatu korban dibuang di kawasan Ancol, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaPelaku hingga saat ini masih menjalankan pemeriksaan oleh penyidik
Baca SelengkapnyaCahaya diduga dibuang para mami dan kerap disuruh melayani lelaki hidung belang
Baca SelengkapnyaNE dicokok Rabu, 14 Agustus 2024. Setelah dilaporkan oleh orang tua korban I usai merasa kecurigaan akan tingkah laku anaknya tersebut.
Baca SelengkapnyaSaat bertemu, keduanya tak kuasa menahan haru.Rasa syukur pun memenuhi dadanya kala akhirnya dapat bertemu dengan sang ayah.
Baca SelengkapnyaLama tak ketemu sang ayah yang bertugas di luar negeri, seorang bayi menangis lantaran tak mengenali ayahnya yang merupakan seorang prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan terhadap RML (5) dilakukan berbulan-bulan. Akibatnya, korban luka-luka di sekujur tubuh.
Baca Selengkapnya“Saat ini satgas TPPO Polda sumbar sedang melakukan penyelidikan dengan instansi terkait,” kata Kombes Pol Dwi Sulistyawan
Baca SelengkapnyaMomen pertemuan ini terjadi tak sengaja. Mulanya, Heru berkunjung ke Tanah Tinggi untuk melakukan penataan permukiman.
Baca Selengkapnya