Monitor PVMBG pantau pijar api di puncak Gunung Agung mulai meredup
Merdeka.com - Kendati puncak gunung Gaung tertutup kabut, namun secara visual yang terekam monitor PVMBG, pijar api pada bagian puncak mulai meredup.
Mulai mengecilnya glow atau sinar api di puncak kawah Gunung Agung, dikatakan Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Devy Kamil Syahbana, ada kemungkinan panas lava di permukaan turun drastis.
"Kalau sekarang glow-nya atau sinar api itu tipis kelihatan, masih terlihat cuma lebih kecil intensitasnya. Artinya, area panasnya lebih sedikit atau kemungkinan lava yang menutupi puncak kawah sudah mendingin," kata Devy di Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali.
-
Bagaimana erupsi Gunung Semeru terlihat? Menurutnya, kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya, dan saat laporan tersebut dibuat, erupsi masih berlangsung.
-
Bagaimana memprediksi erupsi gunung berapi? Cara lain untuk melihat kapan gunung berapi akan erupsi adalah dengan mengukur gas yang keluar. Ketika magma bergerak ke permukaan, gas keluar dengan cepat dan mendahului magma. Gas ini bisa diukur dari angkasa atau dari daratan.
-
Apa yang mempengaruhi kestabilan lereng gunung berapi? Jika kubah lava cukup tinggi maka hal tersebut akan mempengaruhi kestabilan pada lereng gunung seperti yang terjadi pada kasus Gunung Semeru. Gunung semeru sebelumnya pernah terjadi erupsi beberapa bulan lalu, dan salah satu penyebabnya adalah curah hujan dan volume kubah lava.
-
Bagaimana Danang Sri Hadmoko meneliti dampak erupsi gunung api? Melalui penelitian yang dilakukan, ia berusaha untuk menggali data-data serta catatan sejarah, dan mencocokkannya dengan temuan terkait endapan letusan gunung api di berbagai benua.
-
Kapan Gunung Slamet mengalami peningkatan aktivitas terakhir? Lebih lanjut, Sukedi mengakui berdasarkan pengamatan dalam 20 tahun terakhir, peningkatan aktivitas Gunung Slamet terjadi hampir tiap lima tahun sekali, yakni pada tahun 2004-2005, 2018-2009, 2014, dan terakhir pada bulan Agustus 2018 hingga 2019.
-
Di mana metode pemantauan gunung berapi ini diuji? Dilaporkan oleh New Delhi Television, teknik ini telah memberikan hasil yang positif pada gunung berapi seperti Gunung Etna di Italia dan Gunung Berapi Taal di Filipina, di mana hutan dan pepohonan tumbuh melimpah di sekitarnya.
Kendati intensitasnya terlihat mulai menurun, dirinya memastikan bahwa gunung tersebut hingga kini masih terdeteksi adanya pergerakan magma di kedalaman dangkal.
Hal itu terdeteksi, kata dia dengan masih terekamnya gempa low frekuensi. "Low frekuensi itu mengindikasikan adanya pergerakan magma dari kedalaman dangkal," katanya.
Bahkan saat ini, sumbat lava sudah terdeteksi dihancurkan. Sehingga udara yang dihembuskan dari atas kawah terdengar suara nyaring seperti suling.
"Suara seperti tiupan seruling itu resonansi yang terjadi seperti ditiup. Isinya bukan gas saja, tapi juga magma. Saat magma naik ke atas pipanya goyang," ujarnya.
Lanjut dia situasi Gunung Agung terlihat lebih tenang ketimbang sebelumnya. Ia menjelaskan adanya kemungkinan magma dari dalam perut yang ke luar menjadi lava di pucak kawah Gunung mengalami pembekuan.
Menurut Devy, jika sudah ke luar ke permukaan, maka lava akan cepat membeku. Magma yang ke luar jadi lava itu cepat dinginnya. Semakin ke atas akan semakin tebal bekuan lava tersebut.
"Kalau semakin keras mobilitasnya semakin rendah. Hal ini yang memungkinkan meredupnya pijaran api di puncak," kata Devy.
Memang, kata Devy, dari hasil pengukuran gas SO2 yang terkandung dalam magma saat ini mengalami penurunan cukup drastis. Bahkan, Devy menyebut penurunannya 20 kali lipat lebih rendah dari fase erupsi beberapa waktu lalu. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat.
Baca SelengkapnyaSejauh ini gunung api terlihat jelas, namun asap kawah tidak teramati.
Baca SelengkapnyaLetusan eksplosif memunculkan fenomena alam kilatan petir vulkanik
Baca SelengkapnyaGunung Dempo di Pagaralam, Sumatera Selatan, kembali erupsi. Meski dalam dua bulan terakhir sudah dua kali erupsi, status gunung itu tetap pada level waspada.
Baca SelengkapnyaSaat ini letusan eksplosif masih tetap berlangsung dengan jangkauan lontaran lava dominan masih di sekitar area kawah.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan catatan instansi terkait kuantitas gas SO2 terukur 57 ton per hari pada 24 November 2024.
Baca SelengkapnyaGuguran lava pijar itu meluncur ke arah barat daya atau Kali Bebeng.
Baca SelengkapnyaRangkaian letusan dan rupsi Gunung Marapi secara tidak kontinyu telah terjadi sejak 3 Desember 2023 hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaMorfologi kubah lava di puncak Gunung Merapi juga mengalami perubahan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik serta mewaspadai bahaya lahar.
Baca SelengkapnyaGunung Slamet punya karakteristik yang "tenang namun menghanyutkan"
Baca SelengkapnyaTitik api pertama kali terdeteksi di kawasan hutan di sekitar Pura Pengubengan pada ketinggian kurang lebih 2000 mdpl pada Minggu (13/10).
Baca Selengkapnya