Mooryati Soedibyo minta restu Jokowi untuk bikin paguyuban
Merdeka.com - Pendiri Perusahaan Mustika Ratu Mooryati Soedibyo menemui Presiden Joko Widodo di Istana. Adapun tujuannya, Mooryati mengaku ingin membentuk satu kelompok atau organisasi paguyuban Keraton Surakarta dan melibatkan Jokowi.
"Ingin membentuk satu kelompok organisasi Sentono Paguyuban Keraton Surakarta. Yang Sentono Paguyuban dari Pakubuwono pertama sampai sekarang, yang ingin menyatukan balung apisah," kata Mooryati kepada wartawan usai bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (2/4).
Mooryati yang juga merupakan kerabat Keraton Surakarta memiliki keinginan untuk menyatukan keturunan dan keluarga-keluarga keraton yang terpisah. Sebab, banyak keluarga keraton yang berada di luar kota Surakarta dan bahkan berada di luar negeri.
-
Apa yang Jokowi lakukan di Solo? Kini Jokowi dan Iriana kembali menjadi warga biasa di RT 07 RW 08 Kelurahan Sumber, Kecamatan, Solo.Setelah kembali menetap di Solo, pria kelahiran 21 Juni 1961 dan istrinya akan dilibatkan dalam kegiatan warga seperti pertemuan RT dan lainnya.
-
Kenapa Jokowi kembali ke Solo? Presiden Presiden ke-7 Joko Widodo alias Jokowi resmi pulang ke kampung halaman, Solo usai purna tugas, Minggu (20/10) malam.
-
Siapa yang mengklaim telah menyatu dengan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Bagaimana cara keluarga Jokowi terlibat politik? Sejarah perpolitikan yang perlu kita catat bersama, sejak masa Pak Jokowi inilah anak-anak dan menantu, sama keluarga terdekatnya itu terlibat aktif di dalam politik.
-
Siapa yang menyambut Jokowi di Solo? Masyarakat Kota Solo tumpah ruah ke jalan untuk menyambut kepulangan Jokowi.
-
Kenapa warga Solo sambut Jokowi? Mereka menyambut mantan presiden itu dengan beragam cara, ada yang membentangkan spanduk, memberikan karangan bunga, hingga menggelar pertunjukan kesenian di rumah Jokowi.
"Jadi kita mau mendirikan satu organisasi paguyuban keluarga besar Keraton Surakarta.
Di mana ada pendirinya, aku diminta jadi ketua umumnya, ada sekjennya, ada paguyuban bidang-bidang kepemudaan," jelasnya.
Mooryati yang juga sebagai pendukung dan penyandang dana pencalonan Jokowi dari gubernur hingga presiden tersebut berharap para pemuda bisa berkreasi dalam upaya mengisi kemerdekaan dengan berbagai prestasi, sehingga pendirian organisasi paguyuban Keraton Surakarta dianggap penting.
"Pemuda itu harus tahu untuk mengisi kemerdekaan, kalau sesepuh perjuangan sebelum kemerdekaan. Misalnya saya umur sudah 87, lahir 28 itu pas sumpah pemuda di Keraton Solo kan. Satu nusa satu bangsa merah putih, anak-anak muda juga harus dikembangkan seperti yang dilakukan sesepuh dulu," tuturnya.
(mdk/siw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Antara Megawati dan Sri Sultan memiliki persamaan sikap kenegarawanan.
Baca SelengkapnyaJokowi sebelumnya disebut Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengirim menteri untuk menjembatani pengambilalihan kursi ketum PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaHal itu setelah anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dipinang menjadi bakal Cawapres oleh Prabowo.
Baca SelengkapnyaDjarot menuturkan, Jokowi yang meminta kepada PDIP agar mengusung keduanya sebagai kepala daerah
Baca SelengkapnyaJokowi tak membantah dirinya meminta Sri Sultan HB X untuk menjembatani pertemuan dengan Megawati.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan pihak yang ingin mengambilalih PDIP adalah Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAri Dwipayana menjawab soal kabar Jokowi meminta Sri Sultan Hamengku Buwono X memfasilitasi pertemuan dengan Ketum PDIP Megawati
Baca SelengkapnyaJokowi hanya menjawab bahwa silaturahmi dengan tokoh bangsa baik dilakukan.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) membuka kemungkinan akan bertemu ketua umum partai politik (parpol).
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui Pemilu 2024 menimbulkan adanya gesekan perbedaan pilihan di masyarakat.
Baca SelengkapnyaPrabowo berharap, sebagai bangsa besar para pemimpinnya bisa kompak.
Baca SelengkapnyaDjarot membandingkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Joko Widodo.
Baca Selengkapnya