Motif 2 Anggota Geng Motor Bacok Aiptu Dwi Ingin Dianggap Jagoan
Merdeka.com - Polisi telah menetapkan dua tersangka yakni RA (22) dan L (21) anggota dari geng motor Enjoi MBR 86 yang nekat membacok anggota Polsek Metro Menteng Aiptu Dwi Handoko, dengan senjata tajam celurit pada Minggu (28/2).
Kapolsek Metro Menteng AKBP Iver Son Manossoh menjelaskan kedua tersangka melakukan penganiyaan dalam kondisi mabuk. Hal itu kerap dilakukan, sebelum melakukan aksinya.
"Mereka terlebih dahulu berkumpul di gudang tua di Muara Baru. Di sana mereka minum miras, mereka konsumsi sehingga sebelum melakukan aksi mereka menjadi bertambah berani," kata Iver kepada wartawan, Kamis (4/3).
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
-
Siapa yang melakukan itu? Toh kamu juga tidak sendirian, karena banyak orang melakukan hal kamu juga lakukan.
-
Siapa yang menyebarkan video? NRA sebagai pengambil data dan penyebar.
Selain itu, Iver mengatakan kedua pelaku yang berprofesi sebagai satpam dan buruh harian ini kerap merekam aksi teror mereka untuk diunggah di media sosial.
"Iya untuk mencari eksistensi saja dan supaya dianggap jagoan," jelas Iver.
Selanjutnya, Iver mengatakan para tersangka mempunyai senjata tajam dengan membelinya dari para pengrajin di kawasan Senen.
"Mereka beli di salah satu pengrajin sajam di wilayah Senen, mereka mengakui harganya Rp 350 ribu," bebernya.
Dengan bermodalkan senjata tajam, lanjut Iver, kelompok ini sering mengajak para anggotanya melalui media sosial. Bahkan Sepekan sebelum kejadian penyerangan kepada personel polisi, mereka juga melakukan aksi serupa.
"Setelah sebelumnya mereka janjian di medsos, mancing-macing lah, kirim video ajakan untuk aksi. Enggak berapa lama, datanglah mereka ke wilayah Menteng RW 03," kata Iver.
Dalam kasus ini, polisi turut menyita sejumlah barang bukti yaitu 1 unit sepeda motor, 1 buah senjata tajam jenis celurit, hingga 1 buah celana jeans yang dipakai pelaku.
Polisi menjerat para tersangka dengan Pasal 2 ayat 1 UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 juncto Pasal 170 KUHP. Ancaman hukuman 10 tahun.
Aiptu Dwi Handoko Kena Bacok Geng Motor
Sebelumnya, Anggota Polsek Menteng, Aiptu Dwi Handoko menjadi korban keberingasan gang motor. Sekujur tubuhnya terluka terkena celurit yang dilayangkan oleh salah seorang anggota geng motor.
Kanit Reskrim Polsek Metro Menteng, Kompol Gozali Luhulima menceritakan, peristiwa bermula ketika enam orang anggota sedang berpatroli di wilayah rawan tawuran pada Minggu (28/2). Daerah yang menjadi perhatian polisi antara lain Pegangsaan, Jalan Tambak, Jakarta Pusat.
"Patroli rutin setiap malam Minggu untuk antisipasi tawuran. Jadi kita sekat yang daerah-daerah yang masuk ke wilayah Menteng. Mereka mutar-mutar di daerah rawan tawuran," katanya saat dihubungi, Rabu (3/3).
Ketika itu, dia mengungkapkan, petugas melihat sekira 30 orang pemotor membawa senjata tajam sedang berkumpul. Anggota dengan sigap membubarkan hingga geng motor itu kocar-kacir. Kejar-kejaran tak terhindarkan.
Gozal menyampaikan, salah satu anggota yakni Aiptu Dwi Handoko menabrakkan sepeda motornya ke salah satu geng motor yang membawa senjata tajam.
"Ada geng motor dari Jakarta Utara sekitar 30 an orang mengendarai sepeda motor sambil membawa celurit, akhirnya anggota lihat begitu, dikejar anggota. Yang megang celurit ditubruk sama anggota," jelasnya.
Dia mengungkapkan, Aiptu Dwi Handoko mengalami luka akibat terkena sabetan senjata tajam yang dilayangkan oleh pelaku.
"Kena jarinya, badannya besat-beset. Kami bawa untuk mendapatkan perawatan medis. Sekarang keadaanya korban sudah membaik," ujarnya.
Gozali menerangkan, ada anggota geng motor yang diamankan oleh Unit Reskrim Polsek Menteng. Salah satunya adalah R (22) yang telah ditetapkan sebagai tersangka karena terbukti menyabet celurit ke arah Aiptu Dwi Handoko. Sementara seorangnya lagi adalah pemilik sepeda motor.
"Kami tangkap dua orang. Tapi yang terbukti satu orang. Sekarang sedang diproses," jelasnya.
Dia menerangkan, tersangka sempat melarikan diri usai melukai Aiptu Dwi Handoko. Pihaknya kemudian mencoba mengidentifikasi kendaraan yang digunakan oleh sejumlah anggota geng motor.
"Kami cek dan dapat alamatnya pelaku kemudian kami kejar mereka," terangnya.
Gozali menerangkan, penyidik menemukan kediaman pemilik sepeda motor di kawasan Muara Baru, Jakarta Utara pada Senin, 1 Maret 2021. Saat kejadian, pemilik menyampaikan sepeda motor dipinjam oleh temannya.
"Pemilik bilang sepeda motornya dipinjam. Terus kita kejar yang pinjam," ucap dia.
Saat ini, pelaku berinisial R (22) sudah berada di Polsek Menteng. Kepada penyidik, R mengakui perbuatannya.
"Dia mengaku yang melukai. Kita konfrontir sama anggota bahwa dia orangnya melukai anggota," tutupnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Awalnya, HAN alias Uus mendekati korban sambil mengarahkan rekannya.
Baca SelengkapnyaAde Ary menerangkan pada saat melancarkan aksinya, ada empat orang pelaku.
Baca SelengkapnyaAnggota Gangster yang Menyerang Petugas SPBU Pakai Sajam di Bogor Ditangkap, Ini Tampang Pelaku
Baca SelengkapnyaUang dari hasil penjualan motor hasil curian itu dikumpulkan oleh pelaku untuk kemudian digunakan membeli satu unit mobil.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku yang ditangkap yakni, JD (30) dan DI (41)
Baca SelengkapnyaKedua pelaku merupakan komplotan sudah sering beraksi di Depok dan sekitarnya.
Baca Selengkapnyapasangan suami istri yang berprofesi sebagai satpam di kawasan BSD, Tangerang ditangkap karena terlibat sindikat curanmor
Baca SelengkapnyaBikin kepala geleng-geleng, aksi pencurian dilakukan oleh dua orang pemulung di Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Selasa (4/7) lalu.
Baca SelengkapnyaPolisi belum bisa mengungkapkan motif dan identitas dua terduga pelaku penyerangan.
Baca SelengkapnyaWarga Radio Dalam bekerjasama untuk menangkap pencuri motor yang sedang beraksi
Baca Selengkapnya"Jadi terdata, bahwa dari kelima orang ini bukan ormas," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo
Baca SelengkapnyaDua relawan memainkan gas saat melintas di jalan Perintis Kemerdekaan, sehingga menimbulkan kebisingan dan terjadi cekcok.
Baca Selengkapnya