Motif marbut di Garut berbohong dianiaya karena butuh uang
Merdeka.com - Polda Jabar menghadirkan Uyu Ruhyana (56) dalam gelar perkara di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung. Pria asal Garut yang sempat viral karena dikabarkan menjadi korban penganiayaan itu mengakui berita itu tidak benar.
Uyu mengakui merekayasa kejadian karena penghasilannya sebagai marbut Masjid Besar Al Istiqomah di Pamengpeuk Garut tidak cukup memenuhi kebutuhan ekonomi.
"Saya ingin menyampaikan kejadian yang beredar di Facebook hanya rekayasa saya," katanya, Kamis (1/3).
-
Bagaimana Polda Bali memastikan informasi itu hoax? 'Kami langsung koordinasi dengan Kabiro Kompas wilayah Bali dan Kompas tidak ada berita di Website kompastv.com untuk tangga 13 Juni 2024, redaksionalnya juga berbeda dengan Kompas TV, dan itu berita hoaks karena logo Kompas TV di palsukan oleh oknum tersebut,' kata Kombes Jansen dilansir dari akun Instagram Polda Bali.
-
Siapa yang menggugat Polda Jawa Barat? Pegi diketahui menggugat Polda Jawa Barat yang menetapkannya sebagai tersangka pembunuhan Vina dan Eky.
-
Siapa yang menyebarkan informasi penipuan tentang Jusuf Hamka? Informasi yang beredar merupakan modus pencurian data ataupun terhubung dengan pinjaman online ilegal.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang diklaim terlibat dalam gambar hoax tersebut? Gambar tersebut menampilkan Putin dan Joe Biden mengenakan setelan jas sedang fokus bermain catur.
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
Munculnya ide itu berawal ketika anaknya meminta dibelikan mesin pemotong rumput untuk kerja. Namun, ia kebingungan karena gajinya sebesar Rp 125 ribu hanya cukup untuk keperluan rumah tangga. Itupun masih kurang. Sempat ada keinginan untuk pinjam uang. Tetapi tidak tahu harus minta tolong ke siapa.
Hingga akhirnya, pada Selasa (27/2) malam ia mendapatkan ide untuk berpura-pura menjadi korban penganiayaan. Tujuannya menarik simpati dari masyarakat.
"Perbuatan itu saya mengharapkan dikasih uang," terangnya.
Sebelumnya beredar kabar bahwa seorang marbut Masjid Besar Al-Istiqomah di Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Garut dianiaya seorang tak dikenal.
Kabar itu tak hanya beredar melalui pesan berantai via WhatsApp, namun muncul pemberitaan di sejumlah media online.
Dari pesan itu disampaikan kronologis bahwa Uyu ditemukan di dalam masjid dalam kondisi tangan kaki terikat, mulut sudah disumpal di samping kursi kayu yang patah sebelum salat subuh. Di pesan yang tak jelas itu pun disampaikan bahwa korban mengalami luka senjata tajam.
Namun, Polda Jabar memastikan berita penganiayaan itu hoax. Hasil pemeriksaan sementara, korban mengakui bahwa peristiwa tersebut merupakan rekayasa dari korban itu sendiri.
"Motifnya adalah masalah ekonomi di mana korban selaku marbut masjid tidak ada yang memperhatikan," ujar Dirkrimum Polda Jabar Kombes Umar Surya Fana.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itulah yang membuat korban akhirnya percaya sehingga mentransferkan sejumlah uang ke rekening si penelepon.
Baca Selengkapnya"Trail by the press dari orangnya bukan medianya. Orang ini ngomong, inisialnya G,” ujar Suharyono
Baca SelengkapnyaRAN diancam hukuman maksimal 10 tahun penjara karena perbuatannya menyebar hoaks.
Baca SelengkapnyaBeredar video yang mengklaim adanya penganiayaan yang dilakukan oleh tenaga kerja asing (TKA) Chi
Baca SelengkapnyaPolres Metro Jakarta Timur masih melakukan serangkaian pendalaman untuk membuktikan dugaan penyekapan dan pengeroyokan tersebut.
Baca SelengkapnyaPengungkapan kasus ini setelah mantan camat yang jadi korban penipuannya melapor.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban tertarik dan akhirnya masuk grup pesugihan di Facebook
Baca SelengkapnyaKepolisian sedang menyelidiki laporan dari warga tersebut.
Baca SelengkapnyaAwalnya menerima telepon dari seseorang yang mengklaim mengenal dekat keluarganya
Baca SelengkapnyaUstaz Gunawan mengaku sebagai korban dari konten viral.
Baca SelengkapnyaKonten yang disebarkan R dengan narasi pendemo ditusuk aparat adalah hoaks.
Baca SelengkapnyaPalti bukan merupakan pihak pertama yang menyebarkan video tersebut.
Baca Selengkapnya