Motif Para Pelaku Memerkosa dan Membunuh Inah Antimurti Karena Utang Rp 1,5 Juta
Merdeka.com - Motif pembunuhan dan perkosaan yang dilakukan lima pelaku terhadap Inah Antimurti (20) dilatarbelakangi utang piutang. Korban diperkosa dan dibunuh. Mayatnya dibakar kawanan pelaku.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengungkapkan, dari penuturan empat tersangka yang sudah ditangkap, korban memiliki utang kepada AS (DPO) sebesar Rp 1,5 juta. Korban belum bisa membayar karena tidak ada uang.
"Ya motifnya karena utang, korban punya utang sama AS yang masih buron. Utangnya untuk apa, masih diselidiki," ungkap Zulkarnain saat gelar rilis perkara di RS Bhayangkara Palembang, Rabu (23/1).
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Siapa yang membunuh korban? Jasad wanita berinisial R (34) ditemukan di Dermaga Ujung Pulau Pari dengan kondisi sudah membusuk pada 13 April 2024. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh pelaku berinisial N yang diketahui memesan layanan Open BO dari R melalui aplikasi WeChat.
-
Kenapa pelaku melakukan pembunuhan? Adapun, keterangan MAS, saat itu ayahnya sedang tidur bersama ibunya.Kemudian, MAS turun mengambil pisau di dapur, kemudian naik lagi ke atas dan melakukan penusukan.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Kenapa pelaku melakukan pemerkosaan? Tersangka melakukan kekerasan seksual di sekitar rumah dan di kebun. Modusnya, memanfaatkan kondisi korban yang rentan. Tersangka sebelumnya melakukan hal serupa pada korban lain. Sempat dinikahi namun kemudian bercerai.
Kesal tak kunjung dibayar, AS menelepon korban datang ke kontrakannya di Desa Talang Taling, Gelumbang, Muara Enim, Sabtu (19/1) malam. Korban pun datang menggunakan sepeda motor sekitar pukul 23.00 WIB.
"AS mau nagih utang, makanya suruh korban menemuinya," ujarnya.
Saat datang, korban menemui AS yang baru saja menggelar pesta sabu bersama empat pelaku. Tak lama kemudian, AS memperkosa korban dibantu dua pelaku yang memegangi tangan dan kaki korban.
"Karena korban teriak, AS memukul kepalanya hingga tewas. Setelah tewas, mayatnya diperkosa tersangka Abdul Malik," tuturnya.
Usai diperkosa dan dibunuh, mayat korban kemudian dibakar oleh para pelaku. "Mereka ini berbuat nekat akibat pengaruh narkoba. Karena pada malam itu mereka pesta sabu," ungkap Zulkarnain.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku sakit hati korban mengeluarkan kata-kata kasar saat menagih utang dengan bunga yang tinggi.
Baca SelengkapnyaMayat korban ditemukan mengenaskan terbungkus plastik di tempat pemakaman umum
Baca SelengkapnyaDevi mengatakan saat ini pihaknya masih mendalami terkait pasal pembunuhan berencana.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat tersangka AA meminta PN datang ke rumahnya untuk meminta bantuan menyelesaikan masalahnya.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu satu terduga pelaku pembunuhan DDY.
Baca SelengkapnyaKorban AN (25), ditemukan terkubur dan dicor pelaku dan dua orang lain di bekas kolam ikan.
Baca SelengkapnyaUsai membunuh, pelaku mengambil uang Rp32 juta milik korban.
Baca SelengkapnyaPembunuhan itu bermula dari hilangnya Aqila. Saat penculikan terjadi, ibunda Aqila sedang pergi.
Baca SelengkapnyaMotif Ahmad Bunuh Mayat Dalam Koper, Naik Pitam Korban Minta Tanggung Jawab
Baca SelengkapnyaKorban dipukul menggunakan gagang cangkul hingga akhirnya terkapar. Kemudian dimasukkan ke dalam karung dan dibuang ke TPA.
Baca SelengkapnyaPemicu pembunuhan karena uang dalam celengan pelaku dicuri dan hingga memancing kemarahan dan perkelahian.
Baca SelengkapnyaPara pelaku juga sepakat menghabisi korban pada Selasa (25/6) malam saat korban tidur. Namun upaya itu gagal karena korban saat itu begadang.
Baca Selengkapnya