Motif Pay bunuh pelajar di Depok karena ingin beli ganja
Merdeka.com - A Rifai alias Pay (19) pembunuh Ali Akbar (11) siswa MTS di Sawangan Depok mengaku khilaf atas perbuatannya. Pria yang bekerja sebagai juru parkir minimarket itu ingin merampas handphone korban karena untuk membeli narkoba.
Pay mengaku langsung menusuk korban begitu sampai di empang yang tak jauh dari rumah mereka. Pay menghujamkan satu tusukan ke tubuh Ali. Kemudian Ali sempat melawan untuk melepas pisau yang menancap di tubuhnya. Setelah itu korban berusaha bangun, namun Pay kembali menghujani dengan sejumlah tusukan.
"Saya tusuk sekali terus dia sempat lepasin diri. Saya kalap dan enggak tahu apa yang saya pikirkan. Saya tidak berpikir panjang," katanya, Selasa (9/10).
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Siapa pelaku pencurian toko ponsel di Pekanbaru? Berdasarkan rekaman CCTV, pelaku hanya 1 orang.Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra mengatakan pencurian terjadi sekitar pukul 04.15 WIB. Pelaku diketahui seorang laki-laki mengenakan baju kaus hitam, celana training, dan kain penutup wajah.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
Setelah korban tak berdaya, Pay pun pergi begitu saja. Jasad korban pun tak ditutupi dengan apapun. Pay pergi dengan membawa handphone milik Ali. Semula barang hasil rampasannya itu akan dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup dan membeli ganja. Belum sempat terjual, Pay sudah ketakutan karena warga sekitar sudah mengetahui tindakannya. Dia pun kabur ke Cipete, Jakarta Selatan sambil membawa handphone Ali.
"Handphonenya belum dijual. Masih di tangan pelaku. Rencana akan dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup dan dia juga terindikasi menggunakan narkoba," kata Kapolresta Depok Kombes Pol Didik Sugiarto.
Warga yang mengetahui penemuan mayat itu pada Sabtu (6/10) siang langsung melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Tak lama polisi mengamankan Pay di Cipete pada Minggu (7/10) malam pukul 22.30 WIB. Sehari kemudian Pay menjalani tes urine dan hasilnya diketahui positif terindikasi narkoba.
"Pelaku juga pengguna narkoba. Pelaku terpicu melakukan tindakan tersebut untuk kebutuhan hidup dan dia juga pengguna narkoba. Kemarin menjalani tes urine dan hasilnya positif ganja dan sabu," tukasnya.
Dia pun dijerat pasal 351 (3) subsider pasal 338 dan 340 Jo Pasal 80 (2) UU No 35 tahun 2014 tentang pembunuhan berencana dan pembunuhan terhadap anak. Ancaman di atas 10 tahun.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pemuda, AL (20) nekat membunuh temannya IR (33). Pelaku melakukan pembunuhan itu karena kesal dipaksa membeli narkoba jenis sabu-sabu.
Baca SelengkapnyaMayat korban dipaksakan pelaku agar muat ke dalam koper
Baca SelengkapnyaPelaku memasukkan sianida ke dalam kopi yang diminum bocah remaja itu
Baca SelengkapnyaKorban ternyata bernama I Komang Agus Asmara (25).
Baca SelengkapnyaSejumlah harta benda korban pengusaha tembaga digasak pelaku
Baca SelengkapnyaAFA leluasa masuk rumah keluarga korban karena masih tetangga dekat kemudian diam-diam memasukkan sianida ke gelas kopi.
Baca SelengkapnyaSeorang pria meracuni sopir taksi online hingga tewas. Dia melakukan kejahatan itu untuk menguasai mobil korban demi mendapatkan biaya kuliah anaknya.
Baca SelengkapnyaMotifnya karena pelaku terlilit pinjaman online. Pelaku menggunakan pisau lipat dalam aksinya.
Baca SelengkapnyaPelaku tidak terima sehingga korban mengancam pelaku akan mendatangkan pacarnya bersama teman-temannya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat tersangka AA meminta PN datang ke rumahnya untuk meminta bantuan menyelesaikan masalahnya.
Baca SelengkapnyaAARN kemudian memasukan jasad RM ke dalam koper, lalu dibuang ke Kalimalang, Cikarang, Jawa Barat
Baca SelengkapnyaUsai membunuh, pelaku mengambil uang Rp32 juta milik korban.
Baca Selengkapnya