Motif pelaku teror di Solo sakit hati dipecat dari Polri
Merdeka.com - Seorang pelaku teror dan pelemparan granat di Solo, ditangkap polisi. Diketahui pelaku yang berinisial NB dan berpangkat terakhir Brigadir ini melakukan teror karena sakit hati.
NB desersi dari satuan lalu lintas tahun 2011. Dia kemudian dipecat dan disel karena desersi. Di sel itulah NB mengancam akan meratakan Polres Surakarta.
"Di dalam sel, NB punya teman akrab tempat curhat. Nah suatu ketika NB sempat nyeletuk kalo dia di PTDH (Pemberhentian Dengan Tidak Hormat), maka Polres dan anggotanya mau diratakan," ujar sumber merdeka.com di kepolisian, Senin (27/8).
-
Siapa polisi Nigeria yang dipecat? Ia memerintahkan pemecatan terhadap dua petugas yang diidentifikasi bernama Jimoh Lukman dan Kareem Fatai karena telah melakukan pemerasan uang.
-
Siapa yang dipecat dari pekerjaannya? Pada 19 September, bank tersebut mengumumkan pemutusan hubungan kerja Shi dan pengeluaran dirinya dari Partai Komunis China setelah dilakukan penyelidikan terkait masalah tersebut, menurut laporan dari media China, Securities Times.
-
Kenapa polisi Nigeria dipecat? Ia memerintahkan pemecatan terhadap dua petugas yang diidentifikasi bernama Jimoh Lukman dan Kareem Fatai karena telah melakukan pemerasan uang.
-
Bagaimana polisi Nigeria dipecat? Dari kejadian tersebut, dua orang petugas itu kemudian dilucuti dari seragam Kepolisian Nigeria untuk memastikan bahwa mereka telah keluar atau dipecat dari dinas kepolisian.
-
Kenapa 2 polisi dipecat? 'Jadi personel yang kita PTDH itu mayoritas kasus disersi. Ada juga kasus narkoba dua personel yang sudah kita sidangkan,' tuturnya.
Berawal dari penelusuran inilah polisi kemudian mengejar NB. Hal ini menjadi langkah awal polisi mengembangkan kasus penembakan dan pelemparan granat di Solo. NB ditangkap di rumahnya di Plered, namun empat rekannya berhasil kabur.
"Pasca kejadian Solo, omongan yg sudah lalu ini sampai ke Kasat Intel, Kapolrestabes dan Dir Intel Polda Jateng. Berawal dari itulah nama ND muncul," kata perwira polisi tersebut.
Peristiwa ledakan sebuah granat terjadi di Pospam Gladak, Kota Solo, pada Sabtu (18/8) sekitar pukul 23.32 WIB yang dilempar oleh orang tak dikenal dengan mengendarai sepeda motor. Selain itu, aksi teror sebelumnya juga terjadi di Pospam Gemblegan, Serengan Solo, Jumat (17/8), sekitar pukul 01.00 WIB. Aksi teror penembakan itu, menyebabkan dua polisi jaga terluka.
Pascateror tersebut, sejumlah Pospam di Kota Solo ditambah personel jaga dari anggota TNI yang membawa senjata lengkap. Setiap Pospam ada lima personel dari anggota TNI yang bersenjata lengkap untuk mengantisipasi terulangnya kembali kejadian aksi teror.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ipda Rudy Soik meminta perlindungan karena menerima sejumlah ancaman dan teror.
Baca SelengkapnyaPutusan itu mengejutkan hingga Dadang tertunduk lemas di depan majelis hakim sidang etik
Baca Selengkapnya"Ndak masuk akal ini Pak Kapolda pemaparan soal kasus BBM ini kok sampai dia dipecat, masa enggak ada yang lebih bijak lagi," tegas Benny.
Baca SelengkapnyaKapolres Salatiga secara simbolis mencoret foto sebagai tanda pemberhentian polisi yang bertugas.
Baca SelengkapnyaAKP Dadang Iskandar terbukti bersalah dan melakukan perbuatan tercela dalam kasus polisi tembak polisi.
Baca SelengkapnyaPetugas penjagaan di Rumah Dinas (Rumdin) Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Jakarta Selatan diserang seorang pria.
Baca SelengkapnyaPemecatan Dadang tersebut diputus dalam sidang etik yang digelar Divisi Propam Polri pada Selasa (26/11) pagi hingga malam.
Baca SelengkapnyaIpda Rudy Soik menduga pemecatan itu buntut kasus penimbunan BBM yang dia selidiki. Sementara Polda NTT berdalih banyak pelanggaran dilakukan Rudy.
Baca SelengkapnyaEks Polwan Viral diamankan oleh warga ke RSJ karena dinilai meresahkan.
Baca SelengkapnyaKapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen Daniel Tahi Silitonga bertemu Ipda Rudy Soik, mantan anak buahnya yang dipecat lantaran membongkar kasus mafia BBM.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan keluarga, pelaku sempat mengalami depresi sehingga dibawa ke Rumah Sakit Jiwa.
Baca SelengkapnyaKakak kandung Ipda Rudy Soik, VeniĀ Soik juga meminta tolong Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo hingga Presiden Prabowo Subianto.
Baca Selengkapnya