Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Motif pembunuhan satu keluarga di Deli Serdang sakit hati disebut gajah

Motif pembunuhan satu keluarga di Deli Serdang sakit hati disebut gajah Pelaku pembunuhan satu keluarga di Tanjung Morawa. ©2018 Merdeka.com/Yan Muhardiansyah

Merdeka.com - Motif pembunuhan satu keluarga di Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumut, terungkap. Perbuatan sadis itu ternyata hanya dipicu sakit hati karena pelaku diejek berbadan besar.

"Dari hasil pemeriksaan sementara, pengakuan mereka (tersangka) motifnya unsur sakit hati, karena (korban) mengolok-olok bentuk fisik pelaku," kata Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto di depan kamar jenazah RS Bhayangkara Medan, Senin (22/10).

Karena sakit hati, tersangka utama Agus Hariadi alias Panglima (40) mengajak Rio alias Yoyo (40), anak buahnya untuk menghabisi Muhajir.

Rio menuruti ajakan itu dan turut merencanakan pembunuhan terhadap Muhajir sekitar Sabtu (6/10), atau 2 hari sebelum tindak pidana terjadi pada Senin (8/10) tengah malam.

Saat ditanyai, Rio juga menyatakan pembunuhan itu dipicu sakit hati akibat ejekan. "Katanya santet, keluarganya disantetlah. Kalau kami lewat di rumahnya, istri korban bilang 'pasukan gajah wis teko', 'pasukan gajah sudah datang', karena badan kami besar-besar. Kami ngejek balik, kami bilang 'tuyul-tuyul', karena mereka badannya kecil. Jadi (pembunuhan) ini akibat ejek-ejekan," kata pria yang beralamat di Kabupaten Batubara ini.

pelaku pembunuhan satu keluarga di tanjung morawa

Sebelum melakukan pembunuhan, Agus dan Rio menggedor rumah Muhajir di Dusun III Gang Rambutan, Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumut, Senin (8/10) sekitar pukul 23.00 WIB.

Agus berpura-pura ingin meminjam uang ke tetangga sebelah rumahnya itu. Padahal sebelum ke rumah korban pelaku sudah menyiapkan senjata api. Sementara Rio membawa senjata tajam.

Begitu bertemu, Agus langsung menghantam kepala Muhajir dengan batu bata. Rio kemudian mengikat korban dengan lakban. Kepalanya juga dihantam dengan gagang senjata api. Bagian atas dadanya pun ditikam dengan sangkur.

Istri Muhajir, Suniati (50) yang mengetahui kejadian itu dilakban pada bagian tangan, kaki, hidung dan mulutnya. Begitu juga dengan M Solihin (12). Bocah itu diduga meninggal karena kehabisan napas.

Selanjutnya, Agus mengambil mobil rental. Pada bagian ini, tersangka Dian Syahputra (29) terlibat. Dia turut mengantar tersangka Rio.

Tubuh Muhajir, Suniati dan Solihin kemudian dimasukkan Agus dan Rio ke dalam mobil. "Sepertinya ada yang masih hidup waktu itu," ucap Rio.

Agus dan Rio membawa ketiga korban ke arah Telun Kenas. Mereka dibuang ke aliran Sungai Belumai. "Kata Pak Agus, di sana aman (untuk membuang korban)," aku Rio.

Keesokan harinya, Selasa (9/10), putri Muhajir dan Suniati, Desy Rahmawati (23), yang tinggal di sekitar lokasi heran ayah, ibu dan adiknya tidak ada di rumah. Merasa ada yang janggal, dia kemudian melapor ke Polsek Tanjung Morawa.

Kamis (11/10), jasad Muhajir (49), ditemukan. Tubuh manajer pabrik kacamata PT Domas Intiglass Perdana, Tanjung Morawa, itu ditemukan warga di aliran Sungai Belumai, tepatnya di Desa Tadukan Raga, Kecamatan STM Hilir. Ketika itu jenazah sudah membusuk, dengan posisi tangan dan kaki terikat tali nilon.

Tiga hari kemudian, Minggu (14/10) sekitar pukul 16.00 WIB, jasad M Solihin (12) ditemukan di tepi aliran Sungai Belumai di Dusun B Bintang Meriah, Desa Limau Mungkur, Kecamatan Sinembah Tanjung Muda (STM) Hilir, Deli Serdang.

Selasa (16/10) sekitar pukul 10.00 WIB, jasad Suniati ditemukan di perairan Pulau Pandang, Batubara, Sumut.

Berdasarkan pemeriksaan forensik, Muhajir dan Suniati diduga masih hidup saat dibuang ke sungai. Di paru-parunya masih ditemukan air dan pasir.

Tim dari Polda Sumut dan Polres Deli Serdang akhirnya berhasil mengungkap kasus ini. Awalnya mereka menangkap Dian, warga Dusun III Gang Rasmi, Desa Bangun Sari, Tanjung Morawa.

Dua pelaku lain, yakni Agus dan Rio, akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dan diburu. Dari penyelidikan, Agus ternyata merupakan pimpinan perampok dan mendapat panggilan 'Panglima'.

Dia diketahui pernah melakukan perampokan bersenjata api dan menembak mati korbannya di kawasan Asahan. "Tapi dia lolos dari hukuman ketika itu," sebut Kombes Pol Andi Rian Djajadi, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut.

Minggu (21/10) sore, Agus dan Rio terdeteksi di kawasan Tapung, Kampar Riau. Keduanya kemudian disergap di salah satu ruko di Jalan Flamboyan.

"Terhadap tersangka AH (Agus Hariadi) alias P (Panglima) kita lakukan tindakan tegas karena melakukan perlawanan, tersangka meninggal dunia. Sedangkan tersangka R (Rio) alias Y (Yoyo) ditembak pada bagian kaki karena melarikan diri," jelas Kapolda Irjen Pol Agus Andrianto.

Rio kemudian diboyong ke Medan. Jenazah Agus juga dibawa ke RS Bhayangkara Medan setelah sempat dibawa ke RS Bhayangkara Pekanbaru.

Dari pengembangan yang dilakukan, ternyata masih ada tersangka baru, yakni Yayan. Dia pun ditangkap karena menyimpan pistol rakitan dan senjata tajam yang digunakan dalam pembunuhan Muhajir dan keluarganya.

"Kita terus selidiki kasus ini, tapi sejauh ini motifnya masih sakit hati karena diolok-olok," sebut Agus.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kesal Sering Dimaki, Pemuda Nekat Bunuh Ayah Tiri
Kesal Sering Dimaki, Pemuda Nekat Bunuh Ayah Tiri

Tersangka FO sempat membantah dan mengaku jika dirinya tidak melakukan penikaman terhadap korban CR.

Baca Selengkapnya
10 Tahun Simpan Dendam, Bapak dan Anak Bunuh Tetangga
10 Tahun Simpan Dendam, Bapak dan Anak Bunuh Tetangga

Tersangka membunuh tetangganya itu karena menyimpan dendam sepuluh tahun lamanya.

Baca Selengkapnya
Pembunuh Satu Keluarga di Kediri Adik Kandung Korban, Ini Motif Pelaku
Pembunuh Satu Keluarga di Kediri Adik Kandung Korban, Ini Motif Pelaku

Pelaku ditangkap dalam waktu kurang dari 24 jam setelah dilakukan penyelidikan intensif.

Baca Selengkapnya
Sakit Hati Dibully, Kakak dan Adik Bunuh Pasutri di Ruko Kebayoran Lama
Sakit Hati Dibully, Kakak dan Adik Bunuh Pasutri di Ruko Kebayoran Lama

Korban dibunuh kedua tersangka menggunakan pisau daging.

Baca Selengkapnya
Sadis! Cerita Lengkap Pelajar SMK Bunuh Keluarga Pacarnya Pakai Parang 60 Cm, Termasuk Balita 3 Tahun
Sadis! Cerita Lengkap Pelajar SMK Bunuh Keluarga Pacarnya Pakai Parang 60 Cm, Termasuk Balita 3 Tahun

pelaku beralibi bukan sebagai sebagai pelaku, malah mencurigai pihak lain.

Baca Selengkapnya
Kronologi Persekongkolan Istri Bunuh Suami Ajak Anak & Pacar Putrinya, Dipicu Utang Hingga Restu?
Kronologi Persekongkolan Istri Bunuh Suami Ajak Anak & Pacar Putrinya, Dipicu Utang Hingga Restu?

Korban dibunuh saat tidur menggunakan helm yang dipukulkan ke kepala dan bagian lehenya dicekik.

Baca Selengkapnya
Terungkap Motif Kakak Adik Bunuh Pasutri di Jaksel: Sakit Hati Korban Merasa Paling Senior
Terungkap Motif Kakak Adik Bunuh Pasutri di Jaksel: Sakit Hati Korban Merasa Paling Senior

Motif kakak adik di Jaksel bunuh pasutri akhirnya terungkap.

Baca Selengkapnya
Pemuda di Depok Tega Bunuh Ibu Kandung Gunakan Dua Pisau Lalu Bacok Ayah Pakai Golok
Pemuda di Depok Tega Bunuh Ibu Kandung Gunakan Dua Pisau Lalu Bacok Ayah Pakai Golok

Polisi menggelar rekonstruksi pembunuhan ibu kandung Tapos, Depok, Kamis (31/8). Pelaku RA (23) memperagakan sejumlah adegan, termasuk 43 kali menusuk korban.

Baca Selengkapnya
Bunuh Ibu Kandung karena Sakit Hati, Wanita dan Kekasihnya Dituntut dengan Hukuman Mati
Bunuh Ibu Kandung karena Sakit Hati, Wanita dan Kekasihnya Dituntut dengan Hukuman Mati

Siti Nurhasanah (40) tega membunuh ibu kandungnya Hasyiyah (60) karena tak merestui pernikahannya dengan Sadi Adi Broto (50).

Baca Selengkapnya
Sakit Hati Diejek, Pemuda di Maros Tikam Pengusaha Roti dan Anaknya Pakai Gunting hingga Tewas
Sakit Hati Diejek, Pemuda di Maros Tikam Pengusaha Roti dan Anaknya Pakai Gunting hingga Tewas

Polisi menangkap pelaku pembunuhan pengusaha roti di Maros.

Baca Selengkapnya
Berawal dari Sakit Hati, Ini Motif Pembunuhan Pria Penyandang Disabiitas di Mojokerto
Berawal dari Sakit Hati, Ini Motif Pembunuhan Pria Penyandang Disabiitas di Mojokerto

Motif pembunuhan pria berkebutuhan khusus Abid Yulandi Muyafa (38) di Kebun Jeruk Jalan Ir Soekarno, Kota Mojokerto pada Sabtu (2/10) lalu akhirnya terkuak.

Baca Selengkapnya
Pria di Bekasi Dihabisi Istri dan Putrinya, Pembunuhan Diotaki Pacar Si Anak
Pria di Bekasi Dihabisi Istri dan Putrinya, Pembunuhan Diotaki Pacar Si Anak

Kecurigaan bahwa kematian Asep tidak wajar semakin kuat setelah adanya tagihan pinjaman online atas nama korban yang diajukan di hari dia meninggal dunia.

Baca Selengkapnya