MPR kaget Tony Abbott tolak minta maaf soal penyadapan
Merdeka.com - Ketua MPR Sidarto Danusubroto mengaku kaget dengan pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbott yang menolak meminta maaf terkait penyadapan. Menurut dia, Australia menghalalkan segala cara untuk mendapatkan sesuatu.
"Itu tujuan dengan menggunakan segala cara ya seperti itu. The end justify all means, untuk tujuan negara yang bersangkutan, halal atau haram itu dibenarkan sama mereka," ujar Sidarto di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (19/11).
Dia menilai sangat tidak etis perbuatan yang dilakukan oleh Australia. Sebab, selama ini hubungan kedua negara terbilang baik sebelum ada isu penyadapan tersebut.
-
Apa yang PM Singapura katakan tentang Indonesia? Tidak ada pembahasan terkait PM Singapura sebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama.
-
Bagaimana etika saat menyindir? Pilih waktu dan tempat yang tepat untuk menyindir. Jangan menyindir di depan umum atau di media sosial, karena bisa membuat orang yang disindir merasa malu dan tersinggung.
-
Siapa yang membuat pernyataan tentang Indonesia? Tidak ada pembahasan terkait PM Singapura sebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama.
-
Kenapa Singapura dipilih? Pasalnya, ia akan mengadakan konser selama 6 hari di Singapura. Pertanyaannya, mengapa hanya Singapura?
-
Kenapa sifat hasad dilarang? Hasad merupakan perbuatan tercela hingga dilarang untuk dikerjakan umat manusia. Sebagaimana sabda Rasulullah berikut ini,'Jauhilah hasad (dengki), karena hasad dapat memakan kebaikan seperti api memakan kayu bakar.' (HR Abu Dawud).
-
Bagaimana sindiran disampaikan? Biasanya sindiran disampaikan dengan menggunakan kata-kata yang bersifat sinis atau penuh ironi, tanpa secara eksplisit menyatakan kritiknya.
"Kalau negara ngaku sahabat tapi melakukan tindakan haram, ini sangat tidak etis. Apa nyadap, apa nyolong, kalau perlu merampok, semua dihalalkan," ujarnya.
Politikus senior PDIP ini mendukung penuh sikap pemerintah dengan menarik Dubes RI di Australia. Dia pun meminta agar dubes tak kembali ke negeri kanguru sebelum ada pernyataan maaf soal penyadapan ini.
"Dengan kita menarik dubes kita di sana supaya mereka tahu, belum ada suatu penjelasan resmi, dubes tidak kembali ke sana. Saya tidak tahu prosedur dubes asing di sini tapi dengan kita tarik dubes kita di sana, dia harus tahu posisinya di sana," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Perdana Menteri Australia Tony Abbott hari ini mengatakan menolak meminta maaf atas kasus penyadapan dilakukan intelijen Australia kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sejumlah pejabat Indonesia lainnya.
"Australia tidak perlu meminta maaf atas langkah yang kita lakukan demi melindungi negara saat ini atau di masa lalu," kata dia di depan parlemen, seperti dilansir AFP, Selasa (19/11).
Abbott menuturkan Australia tetap akan menggunakan semua sumber daya, termasuk informasi untuk membantu negara sahabat dan sekutunya. Namun dia juga menyatakan menyesal atas segala hal yang telah membuat malu Presiden SBY di media-media.
"Australia sangat menghormati Indonesia, baik pemerintah maupun rakyatnya," kata dia. "Saya menganggap Presiden SBY sebagai teman baik Australia, bahkan salah satu sahabat terbaik di dunia," pungkasnya. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahkan, tak sedikit dari mereka yang berjatuhan dan mengeluh akibat terpapar sinar matahari yang begitu menyengat
Baca SelengkapnyaPrabowo menilai tak ada yang salah bila pemerintah memberi izin tambah ke Ormas yang berjasa bagi bangsa dan negara.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyatakan bahwa julukan ini merupakan suatu kehormatan baginya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaTemui PM Singapura, Adab Prabowo Tak Mau Injak Karpet Merah Jadi Sorotan.
Baca SelengkapnyaAnies tidak banyak berkomentar saat ditanya perihal Jokowi bertemu Prabowo dan Gibran
Baca SelengkapnyaPerempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.
Baca SelengkapnyaSaid Abdullah, menilai pertemuan dua tokoh bangsa ini penting. Menurut Said, pertemuan Megawati dengan Prabowo akan merawat moralitas publik.
Baca SelengkapnyaKata dia, pemberian pangkat jenderal kehormatan yang diklaim sebagai apresiasi dari negara kepada menteri tersebut juga tidak tepat.
Baca Selengkapnya