MPR kecam senjata api dibeli dari uang rakyat buat bunuh rakyat
Merdeka.com - Wakil Ketua MPR RI Mahyudin mengecam aksi emosional anggota Kostrad Cilodong, Serda YK, yang menembak tukang ojek bernama Japra (40) di Jalan Mayor Oking, Kampung Ciriung, Kelurahan Ciriung, Kecamatan Cibinong, Bogor, kemarin petang. Senjata api yang digunakan anggota TNI dibeli dari uang rakyat, tapi digunakan untuk merenggut nyawa rakyat.
"Ironis juga dibeli negara tujuannya untuk melindungi rakyat tapi malah rakyat jadi korban. Perlu ada pengetatan dan pengawasan senjata api, perlu penertiban yang baik," kata Mahyudin di Kompleks Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (4/11).
Kejadian ini bukan sekali terjadi. Karena itu politisi Golkar ini mengingatkan perlunya memperketat penggunaan senjata api oleh aparat hukum. Diperlukan tes kejiwaan yang lebih mendalam untuk anggota TNI dan Polri yang memegang senjata api.
-
Bagaimana cara TNI AD mengklarifikasi klaim pelaku? 'Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Saat itu, warga yang sedang menikmati hiburan khas tersebut tiba-tiba ricuh dan membuat kondisi menjadi tidak kondusif.
-
Siapa yang terlibat dalam kontak tembak? Kontak tembak terjadi antara Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Satgas Yonif) 133/Yudha Sakti dengan OPM wilayah Sorong Raya.
-
Apa yang diselamatkan oleh para perwira TNI? Semua kembali ke staf dengan membawa uang untuk pasukan-pasukan dan dinas-dinas untuk melaksanakan secara resmi timbang terima uang itu.
-
Bagaimana hukuman diberikan pada anggota TNI? 'Kalau dia melanggar kita hukum. Ada aturannya,' imbuh Agus.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
"Ada beberapa kasus misalnya polisi nembak istrinya ada yang bunuh diri yang megang senjata. Ini harus diawasi dalam segi kejiwaannya. Terutama senjata api harus ada tes kejiwaan yang ketat. Itu bahaya sekali. Beli pakai uang negara malah membunuh negara," tuturnya.
Disinggung soal penanganan terhadap pelaku, dia menyerahkan sepenuhnya pada pengadilan militer. Mahyudin berharap peradilan militer bisa terbuka jika korbannya warga sipil.
"Kalau polisi dan tentara di pengadilan militer. Kalau saya kira kita ikuti aturan saja yang dihukum bukan karena korban tapi pelakunya militer ya berarti pengadilan militer. Kalau bisa pengadilan itu bersifat terbuka, publik harus tahu," ucapnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Juru Bicara (Jubir) KPK Tessa Mahardhika Sugiarto mengatakan, laporan terkait dugaan korupsi yang mereka terima dapat diproses kurang lebih dua hari.
Baca Selengkapnya"Bila ada laporan/pengaduan yang masuk akan dilakukan verifikasi dan bila sudah lengkap akan ditelaah dan pengumpul info," kata Tessa
Baca SelengkapnyaIa juga menegaskan bahwa pengadaan gas air mata dialokasikan secara efisien.
Baca Selengkapnya"Kasus ini sangat memprihatinkan, korban tewas sia-sia karena perilaku oknum yang brutal," kata Habiburokhman.
Baca SelengkapnyaPelaku R diduga terlibat dalam perkara perampokan bersenjata api di lima tempat di Sumatera Barat selama beberapa tahun.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan memastikan proses hukum terhadap insiden ini terus berjalan.
Baca SelengkapnyaKasus MG terungkap setelah adanya laporan dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaKoalisi menilai tindakan penculikan dan penyiksaan sampai hilangnya nyawa warga sipil ini telah mencoreng nama baik TNI.
Baca SelengkapnyaMahkamah Konstitusi (MK) memutuskan anggota TNI-Polri hingga pejabat negara bisa dipidana bila melanggar netralitas di Pilkada 2024
Baca SelengkapnyaPermintaan tersebut diatur dalam DIM RUU Keimigrasian yang bersifat substansi baru.
Baca SelengkapnyaMenurut Maruli, apa yang dilakukan prajurit TNI itu tergolong jahat.
Baca SelengkapnyaKomisi III DPR meminta aparat kepolisian memberantas kepemilikan senjata api ilegal di masyarakat.
Baca Selengkapnya