MPR minta TNI AL tak takut hadapi China terkait penjagaan di Natuna
Merdeka.com - Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang meminta TNI Al tak perlu takut menghadapi tekanan China terkait penjagaan perairan Natuna, Maluku. Kasus penangkapan delapan nelayan China dan masuknya kapal penjaga pantai China adalah bentuk pelanggaran hukum internasional.
"Kita harus berani. Itu wilayah kita dan TNI AL mengamankan wilayah kita," kata Oesman di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/3).
Namun demikian, dia meminta agar rakyat Indonesia memahami diri dan bersikap bijak atas agresi China ini. Oesman mengatakan tidak perlu semua orang bicara jika tidak memahami hukum dan UU kelautan.
-
Mengapa penting memilih jenis ikan dengan bijak? Meski ikan baik untuk kecerdasan anak, perlu diingat bahwa ikan tertentu, seperti ikan tongkol, mengandung merkuri dan sebaiknya dihindari oleh ibu hamil.
-
Kenapa BMKG meminta nelayan waspada? BMKG lantas meminta para nelayan yang mencari ikan agar waspada karena gelombang tinggi ini berpotensi menimbulkan kecelakaan laut.
-
Siapa yang membuat pernyataan tentang Indonesia? Tidak ada pembahasan terkait PM Singapura sebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama.
-
Bagaimana Kemenhub cegah penolakan kapal niaga Indonesia? Arisudono menyampaikan, melalui PSC Inspection Awareness, IDSurvey ingin mengajak para pemilik kapal niaga berbendera Indonesia untuk mengedukasi awak kapal mereka agar mengetahui serta memahami peraturan terkait bersandar di dermaga negara tujuan.
-
Apa yang disampaikan kata-kata bijak? Pada dasarnya sekeras dan seberat apapun hidup yang kita jalani, harus dilewati dengan penuh kesabaran.
-
Kenapa Jokowi membahas Laut China Selatan? Jokowi mengatakan dirinya akan membahas upaya meredakan ketegangan di Laut China Selatan.
"Ini urusan laut. Kita punya AL dan aturan laut. Mari kita dengar putusannya, jangan omong apa yang tidak kita ngerti. Ini kita ngomong tapi kita tidak ngerti gimana? Ada yang bisa omong dan mereka harus omong," tukas dia.
Seperti diketahui sebelumnya, tim penyidik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengincar sebuah kapal berbendera China pada Sabtu (19/3) lalu. Operasi gabungan KKP dibantu TNI AL di atas Kapal KP Hiu 11 itu mengitari Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Perairan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.
Target operasi yang berhasil diidentifikasi adalah kapal Kway Fey 10078. Para petugas di atas KP Hiu menangkap basah para pelaku pencurian ikan (illegal fishing) pukul 14.15 WIB. Penangkapan ini terjadi di wilayah Indonesia, tepatnya 4,34 km dari garis pantai Pulau Natuna.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait masalah Laut China Selatan, pihak pemerintah China membantah pernyataan Kemenhan AS.
Baca Selengkapnya"Perlu kehati-hatian dalam menangani konflik dan menyikapi dinamika situasi yang berkembang," kata Menko Polhukam
Baca SelengkapnyaPeristiwa pengusiran ini terjadi di Laut Natuna Utara, pada Senin (21/10).
Baca SelengkapnyaDengan dinamika geopolitik dunia yang semakin kompleks, Puan menyebut, tugas TNI akan semakin berat.
Baca SelengkapnyaTNI ingin tanah Papua damai dan warganya sejahtera
Baca SelengkapnyaIrvansyah juga mengusulkan Kota Ranai di Natuna dibuat seperti stasiun atau pangkalan untuk titik kumpul anggota.
Baca SelengkapnyaPenampakan pasukan militer China kepung wilayah perairan dekat Taiwan.
Baca SelengkapnyaSejumlah pengamat mengkhawatirkan kerja sama Indonesia-China dalam sektor maritim di Laut China Selatan.
Baca SelengkapnyaLuhut menegaskan bahwa China adalah salah satu mitra komprehensif strategis terpenting Indonesia dalam hal perdagangan dan investasi.
Baca SelengkapnyaMa'ruf juga mendorong agar para perwira TNI-Polri memiliki pikiran yang luas
Baca SelengkapnyaResponden mengharapkan bentuk kerja sama dengan negara Asean sebanyak 47,0 persen untuk membuat aliansi Pertahanan.
Baca SelengkapnyaPrabowo memilih kunjungan pertamanya ke China setelah jadi presiden. Kemudian, dia langsung bertolak ke Amerika Serikat.
Baca Selengkapnya