Mudik ke Sumbar Melalui Sungai, 3 Warga Riau Hanyut
Merdeka.com - Tiga pemudik dari Provinsi Riau yang mencoba pulang ke kampung halamannya di Sumatera Barat (Sumbar) melalui jalur sungai mengalami nasib nahas. Mereka hilang setelah perahu yang ditumpanginya terbalik.
Kepala Pos Pencarian dan Pertolongan (SAR) Limapuluh Kota Robi Saputra di Sarilamak mengatakan, informasi mengenai adanya tiga orang yang hanyut itu berasal dari Pos Damkar Kapur IX.
"Terdapat empat orang yang mau mudik ke Sumbar, mereka menyewa perahu dari Riau tepatnya di Desa Tanjung untuk menuju Sumbar dengan rencana turun di Nagari Muaro Paiti," jelas Robi, Rabu (12/5).
-
Siapa yang mudik? Tahun ini, diprediksi 123 juta orang akan melakukan perjalanan mudik.
-
Kenapa orang mudik? Momentum Lebaran dipandang baik untuk merajut silaturrahim dengan sanak saudara membuat tradisi mudik awet hingga kini.
-
Kenapa jemaah umrah terlantar? Ratusan jemaah umrah asal Makassar dan Surabaya terlantar selama lima hari di Mekkah Arab Saudi, akibat travel diduga menunggak pembayaran ke maskapai penerbangan.
-
Bagaimana cara mudik? Meski tak direkomendasikan, mudik naik motor masih dilakukan warga. Mudik dengan sepeda motor masih dipilih masyakarat meski dari segi keselamatan sangat berbahaya. Biasanya, pemudik naik motor karena tidak dapat tiket angkutan atau kampung halamannya tidak terlalu jauh.
-
Kapan orang mudik? Mudik merupakan tradisi pulang kampung yang biasa dilakukan masyarakat Indonesia menjelang Hari Lebaran.
-
Kenapa orang mudik saat Lebaran? Pantun ini seringkali menyiratkan makna tentang kebersamaan, kerinduan, serta harapan untuk bertemu kembali dengan keluarga tercinta di kampung halaman.
Di tengah perjalanan, tepatnya di Toluak Subanio, Nagari Muaro Paiti, perahu mereka tumpangi bersama dua pemiliknya terbalik. Ketiga pemudik itu dinyatakan hanyut.
"Penumpang tiga orang hanyut dan satu orang selamat. Pemilik perahu dua orang selamat. Korban yang selamat ini yang melapor ke Posko Damkar di Kapur IX," jelas Robi seperti dilansir Antara.
Berdasarkan informasi yang mereka terima, calon pemudik itu beralamat di Duri, Bengkalis, Riau. Dua di antaranya ingin pulang ke kampung halamannya di Aur Kuning, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat.
Tiga warga yang dinyatakan hilang, yakni: Nofi (31), Fadli (20), dan seorang yang belum diketahui identitasnya. Nofi dan Fadli diketahui ingin pulang ke Aur Kuning.
Sembilan petugas Pos SAR Limapuluh Kota, dilengkapi perahu karet dan peralatan lain, dikerahkan menuju ke Kapur IX. Mereka akan mencari ketiga pemudik itu.
"Nanti info lanjutannya akan dikabari. Sekarang tim sedang bergerak untuk mencari korban yang hilang," tutup Robi.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sampan yang dinaiki para santri terbalik, tiga orang tenggelam dan dua orang selamat.
Baca SelengkapnyaKapal yang diperbantukan mengangkut pemudik ke Pulau Raas Madura, tidak ditarik tiket atau gratis
Baca SelengkapnyaAN berusaha menyelamatkan istrinya, RZ (30) dan anaknya, FH, yang masih berusia lima tahun, agar tidak hanyut.
Baca SelengkapnyaKorban bersama dua rekannya, AN (14) dan RF (12), terjatuh ke sungai akibat perahu terbalik.
Baca SelengkapnyaKetiganya meninggal pada 31 Maret 2024 lalu usai diterjang luapan sungai saat mencari ikan
Baca SelengkapnyaNakhoda dan ABK langsung dibawa ke Polres Tapanuli Tengah untuk diminta keterangannya.
Baca SelengkapnyaSebanyak 14 remaja memilih melompat ke Sungai Cisanggarung Losari, Brebes untuk menghindari tawuran.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaKorban hilang ini menggunakan kaos abu-abu, celana hitam, dan topi hitam.
Baca SelengkapnyaMobil travel jenis Toyota Rush nomor polisi BG 1850 XQ (provit) terjun bebas ke sungai.
Baca SelengkapnyaMereka kemudian berenang dan terbawa arus ombak di kawasan terlarang Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran.
Baca SelengkapnyaKedua korban ditemukan tertimpa material lumpur di aliran sungai Kalimujur Desa Kloposawit.
Baca Selengkapnya