Muhadjir Effendy: Pencabutan Subsidi BBM Sangat Dilematis
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengungkapkan, pencabutan subsidi BBM menjadi persoalan dilematis. Saat ini, pemerintah sedang menghitung-hitung untuk mengambil keputusan dan langkah terbaik.
"Ini kan sedang dihitung. Memang apapun keputusannya kan sangat dilematis. Kalau tidak dicabut subsidi akan membebani APBN, tapi kalau dicabut akan punya dampak ke pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dan seterusnya," katanya usai membuka Sarasehan PraMuktamar Muhammadiyah di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (3/9).
Dia menambahkan, pemerintah sedang bersiap-siap memasuki APBN Tahun 2023, dimana harus kembali pada APBN normal. Artinya tidak boleh lagi melampaui 3 persen dari defisit PDP.
-
Apa yang baru dari aturan BBM Subsidi? Pemerintah segera merilis aturan baru mengenai penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite dan jenis BBM tertentu JBT Solar Subsidi.
-
Kapan aturan baru BBM Subsidi mulai berlaku? Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menyatakan pelaksanaan aturan ini berlaku mulai 1 Oktober 2024 setelah disosialisasikan pada September 2024.
-
Kenapa pemerintah mau kurangi subsidi BBM? 'Jadi yang teman-teman pantas membutuhkan subsidi ini kita tentunya akan jaga. Jadi masyarakat yang ekonominya rentan pasti akan terus berikan, kita tidak mau naikan harganya,' tegasnya di Jakarta, Senin (5/8).'Tapi mungkin ada teman-teman juga yang ke depannya sebenarnya harusnya sudah enggak butuh lagi subsidinya, itu bisa diarahkan untuk tidak menggunakan,' kata Rachmat.
-
Kenapa aturan baru BBM Subsidi dibuat? Aturan ini dirancang untuk memastikan distribusi BBM bersubsidi lebih tepat sasaran dan efisien.
-
Apa yang direvisi BPH Migas tentang BBM subsidi? Pertimbangkan Masukan Masyarakat Menurut Kepala BPH Migas Erika Retnowati, masukan dari masyarakat akan menjadi pertimbangan dalam penyusunan revisi regulasi tersebut.
-
Mengapa BPH Migas keluarkan regulasi tentang BBM subsidi? Untuk memastikan penyaluran BBM bersubsidi ini tepat sasaran dan tidak disalahgunakan, BPH Migas telah mengeluarkan regulasi mengenai pedoman pembinaan hasil pengawasan kepada penyalur.
Untuk itu, pemerintah berencana mengambil posisi di angka 2,85 persen. Secara otomatis APBN 2023 akan susut atau lebih lebih kecil dari APBN 2022.
"Sehingga sekarang harus mulai disiapkan sejak awal kan. Dan antara lain faktor subsidi BBM yang selama ini membebani itu yang harus dipertimbangkan sungguh-sungguh," ungkap Muhadjir.
"Saya yakin Presiden akan mengambil putusan yang paling baiklah. Tapi juga saya mohon kesadaran masyarakat bahwa semua yang diputuskan demi kepentingan masyarakat kita semua demi rakyat Indonesia," jelasnya.
Muhadjir meminta masyarakat memahami dan tidak panik, karena semuanya sedang dihitung dan dipertimbangkan. Masyarakat juga jangan ada yang mengambil kesempatan dalam situasi yang demikian itu.
"Karena itu siapapun yang punya agenda mohonlah diutamakan untuk kepentingan rakyat, untuk kepentingan kita semua dulu" katanya.
Dia hadir dalam Sarasehan PraMuktamar Muhammadiyah dan Aisyiah Ke-48 di Dome UMM. Sarasehan mengambil tema Muhammadiyah Menyambut Indonesia Emas 2045.
Sebagai pembicara di antaranya Habib Husain Ja’far Alhadad (pendakwah dan penulis), Prof Dr Amin Abdullah (Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), Matius Ho PhD (Direktur Eksekutif Institut Leimena), Rektor Sekolah Tinggi Filsafat Widyasasana Malang Prof Dr Romo FX Armada Riyanto dan wartawan senior, Anwar Hudijono.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Luhut mengingatkan, defisit APBN 2024 diproyeksi akan lebih besar dari target yang telah ditetapkan.
Baca SelengkapnyaKeputusan ini sebagaimana hasil sidang rapat kabinet paripurna pada Senin (26/2) pagi.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini pemerintah belum terpikirkan untuk membatasi BBM bersubsidi
Baca SelengkapnyaKekhawatiran Bank Dunia sendiri terkait potensi melebarnya defisit APBN terhadap produk Domestik Bruto (PDB).
Baca SelengkapnyaJokowi menilai bahwa keputusan pemerintah terhadap harga BBM menyangkut hajat hidup orang banyak.
Baca SelengkapnyaDia juga mengajak masyarakat Indonesia untuk terus meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT).
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui kolaborasi tiga menteri yakni Menteri ESDM, Menteri Keuangan dan Menteri BUMN akan kembali mengkaji pembatasan pembelian jenis BBM.
Baca Selengkapnya“Defisit fiskal diperkirakan berada pada kisaran 2,45-2,82 persen PDB,” kata Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaPemerintah bisa menunda kenaikan ppn 12 persen seperti penundaan pajak karbon, yang seharusnya efektif dimulai 1 April 2022.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menerangkan, alasan pembatasan BBM subsidi untuk efisiensi APBN 2025.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mencoba menyelesaikan masalah subsidi yang tidak tepat sasaran dengan berbagai langkah.
Baca SelengkapnyaAda kecendurungan penurunan signifikan dalam izin penggunaan PNBP.
Baca Selengkapnya