Muhadjir Ngaku Tegur Keras Anies Terkait Data Penerima Bansos
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan atau Menko PMK, Muhadjir Effendy mengakui, bahwa dalam pemberian bantuan sosial (bansos) memang yang menjadi masalah adalah data, salah satunya dengan DKI. Adapun ini disampaikan saat Webinar yang diadakan Universitas Paramadina dengan topik Kebijakan Strategis Menghadapi Dampak Pandemik di Sektor Pembangunan Manusia Berbasis Revolusi Mental.
"Misalnya kami dengan DKI sekarang agak tarik menarik, cocok-cocokan data," kata Muhadjir, Rabu (6/5).
Bahkan, dia mengakui saat rapat bersama Gubernur DKI Anies Baswedan, beberapa hari lalu, sempat bersitegang.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Apa yang Anies Baswedan katakan di video yang beredar? 'Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer,' Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar.'Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings.'
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
-
Kapan Anies Baswedan berkunjung ke Pontianak? Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyambangi Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (26/12).
-
Apa yang ditonton Anies Baswedan? Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan sebagai orang yang sibuk riwa-riwi bersosialisasi dengan masyarakat masih menyempatkan waktu untuk menonton serial anime Jepang. Hal itu dilakukan oleh Anies di dalam mobil ketika melakukan perjalanan darat dari Aceh. Serial anime Jepang yang ditonton oleh Anies adalah berjudul Attack on Titan.
-
Apa yang disepakati PDIP dan Anies? Meski akhirnya PDIP tidak mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta, menurut Basarah, Anies mengakui gagasan dan rencana baik untuk menjadi jembatan silaturahmi antara kelompok Islam dan kalangan Nasionalis Soekarnois akan terus dijalankan karena hal itu menjadi kebutuhan dan kepentingan bangsa Indonesia.
"Bahkan saya kemarin dengan Pak Gubernur agak tegang, agak saya tegur keras Pak Gubernur. Karena waktu kemarin saat rapat kabinet terbatas, dia menyodorkan data miskin baru di Jakarta itu sekitar 3.600.000 orang, beliau menyampaikan akan bisa mengatasi yang 1.100.000 orang, kemudian sisanya minta ditangani oleh pusat," ungkap Muhadjir.
Dia menegaskan, karena itu data perorangan, maka kemudian di break down menjadi kepala keluarga. Di mana Kemensos mengalokasikan ada 1.300.000 kepala keluarga yang dikirimkan bansos pemerintah pusat.
"Tetapi di lapangan bahwa Pak Gubernur menyampaikan bahwa bantuan Gubernur itu sekedar mengisi kekosongan sebelum pemerintah pusat mengisi. Kan di lapangan jadi kacau," jelas Muhadjir.
Menurut dia, data yang diberikan itu tidak ada mengacu ke data yang sudah diperbarui RT/RW dalam melihat masyarakat terdampak.
"Sementara RT/RW punya data sendiri, yang mestinya itu yang dikirim ke Kemensos, tapi itu tidak dikirim," tutur Muhadjir.
Karenanya, ketika datang bantuan dari pemerintah pusat, banyak pihak yang menuntut. Karena sudah tercatat di RT/RW tapi tidak diberikan lantaran berbeda data.
Muhadjir pun menegaskan, acap kali turun ke lapangan dan mengecek langsung. Kalau tidak dilakukan, pasti sudah terjadi keriuhan.
"Mungkin sudah terjadi keributan, kericuhan di DKI gara-gara itu, kalau kita tidak tahu bagaimana dinamika di lapangan," kata Muhadjir.
Ingatkan Anies
Dia pun lantas mengingatkan Anies soal kesepakatan yang sudah ada.
"Saya ingatkan Pak Gubernur. Pak Gubernur itu ada kesepakatan itu rapat kabinet, tidak begitu. Gubernur sanggup, DKI sanggup 1.100.000 orang kita siapkan yang 2.500.000. Jangan diubah itu, kalau diubah itu jadi kacau di lapangan," tukasnya.
"Soal nilai berbeda, bantuannya nanti kita bicarakan teknis di lapangan memberi penjelasan ke masyarakat. Tapi jangan sampai yang didaftar RT/RW ini enggak diberi, ini bisa kacau nanti. RT/RWnya digebukin warga, kemudian warganya protes ke pemerintah pusat pakai video yang maki-maki presiden. Presidennya enggak tahu apa-apa itu," lanjut dia.
Karenanya, data itu harus betul-betul akurat. Karena banyak yang tidak sinkron. Bahkan ada data orangnya meninggal.
"Dan saya sudah janji ke Presiden akan benahi," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen menarik ketika salah seorang mahasiswa tajam menyebut Anies terlalu banyak janji.
Baca SelengkapnyaAnggawira menilai Anies Baswedan lupa dengan sejarah soal pernyataannya orang dalam atau 'ordal'.
Baca Selengkapnya"Jadi kami tidak hanya berjanji. Insya Allah semua masalah (buruh) akan kita bereskan jika dipercaya memimpin Republik ini," kata Anies.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan mengungkapkan kendala kesejahteran rakyat (kesra) karena kurangnya sinergi antara pemerintah pusat dengan daerah.
Baca SelengkapnyaMantan Juru Bicara Anies-Sandiaga pada Pilkada DKI Jakarta 2017, membeberkan fenomena 'ordal' di masa Gubernur Anies Baswedan
Baca SelengkapnyaAnies menjawab mengenai persoalan hukum yang masih tebang pilih hanya tajam ke bawah.
Baca SelengkapnyaGanjar menanyakan Anies terkait bantuan sosial belakanga ini marak dan kerap diklaim dari pribadi.
Baca SelengkapnyaKedatangan Anies langsung disambut Wakil Sekretaris Bidang Internal Bambang Mujiono dan seluruh petinggi DPD PDI Perjuangan Jakarta.
Baca SelengkapnyaRuhut mengatakan, fakta itu mungkin saja bisa diungkap pasangan Ganjar-Mahfud pada saat debat kemarin. Sayangnya, mereka tak diberikan kesempatan berbicara.
Baca SelengkapnyaMenurut JK, alangkah baiknya bila Bawaslu menindaklanjuti laporan tersebut
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menggelar acara Desak Anies di Sumatera Barat, Rabu, 3 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan angkat bicara terkait tuduhan TGUPP sebagai bentuk orang dalam.
Baca Selengkapnya