Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Muhadjir: Perhatian RI Pada Perlindungan Anak Masih Baru, Anggaran Saja Masih Sulit

Muhadjir: Perhatian RI Pada Perlindungan Anak Masih Baru, Anggaran Saja Masih Sulit Menko PMK Muhadjir Effendy. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Kekerasan anak dan perempuan yang belakangan marak terjadi seperti fenomena gunung es. Hal itu menjadi perhatian khusus Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy.

Dia mengakui, di Indonesia, perlindungan anak dan perempuan baru beberapa tahun terakhir menjadi perhatian Bahkan, untuk anggarannya saja belum maksimal.

"Perhatian Indonesia ini terhadap masalah perlindungan anak dan perempuan ini masih hal yang baru. Belum lama, baru kira-kira 20 tahun terakhir. Masalah anggaran saja masih sulit," kata Muhadjir kepada wartawan di Kantor Kemenko PMK Jakarta Pusat, Rabu (29/12).

Orang lain juga bertanya?

Kendati begitu, kata dia, Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memberikan perhatian dan penambahan anggaran yang cukup untuk penanganan kekerasan seksual. Meski masih rendah, namun lebih baik dibanding tidak ada penambahan.

"Periode ini aja Bapak Presiden secara khusus memberikan perhatian sehingga ada penambahan anggaran yang cukup, walaupun masih jauh tapi lumayan lah. Ada Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp 120 miliar, ini masih memprihatinkan kita," jelas Muhadjir.

Agar berjalan beriringan, dia juga mendesak DPR segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (RUU TPKS). Muhadjir menyarankan agar hal-hal yang kontroversi dicari solusi bersama-sama.

"Jangan sampai hanya beberapa perbedaan itu membuat hal itu tertunda yang berisko karena ini mendesak," tutur Muhadjir.

Dia menambahkan, walaupun data menunjukkan adanya penurunan kasus kekerasan perempuan dan anak. Tetapi masih banyak pula kasus kekerasan anak dan perempuan yang belum terungkap.

"Fenomena kekerasan anak maupun perempuan itu fenomena gunung es. Seandainya ada penurunan, itu kan yang terungkap. Tapi yang tidak terungkap masih banyak," sambungnya.

Sebelumnya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA) Bintang Puspayoga mengungkap terjadi penurunan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak dibanding tahun 2016 lalu. Hal ini berdasarkan hasil Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) Tahun 2021. Meski mengalami penurunan, angka kekerasan terhadap perempuan dan anak masih memprihatinkan.

"Perjalanan kita masih panjang. Seharusnya tidak boleh ada satu pun anak dan perempuan yang mengalami kekerasan, apapun alasannya," ujar Menteri Bintang.

Reporter: Lizsa EgehamSumber: Liputan6.com (mdk/lia)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Soroti Serapan Anggaran Rendah: Hampir Setiap Hari Saya Telepon Sri Mulyani
Jokowi Soroti Serapan Anggaran Rendah: Hampir Setiap Hari Saya Telepon Sri Mulyani

Presiden Jokowi terus memantau realisasi belanja pemerintah pusat maupun daerah.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Anak Orang Kaya juga Ada yang Stunting
Jokowi: Anak Orang Kaya juga Ada yang Stunting

Stunting rupanya tak hanya dialami anak dari keluarga miskin, tapi juga orang kaya.

Baca Selengkapnya
Puan Maharani: Anggaran Pengentasan Stunting Rp8 Miliar Malah Digunakan untuk Perjalanan Dinas
Puan Maharani: Anggaran Pengentasan Stunting Rp8 Miliar Malah Digunakan untuk Perjalanan Dinas

Anggaran belanja pemerintah dinilai belum berkualitas.

Baca Selengkapnya
Masih Ada Bansos dkk di 2025, Anggaran Disiapkan Rp504,7 Triliun
Masih Ada Bansos dkk di 2025, Anggaran Disiapkan Rp504,7 Triliun

Anggaran tersebut akan digunakan untuk mempercepat pengentasan kemiskinan yang dilakukan dengan lebih tepat sasaran, efektif dan efisien.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah Sebut Target Pemerintah Angka Kemiskinan Ekstrem Nol Persen Belum Tercapai
Said Abdullah Sebut Target Pemerintah Angka Kemiskinan Ekstrem Nol Persen Belum Tercapai

Said juga menyoroti capaian pemerintah dalam memberantas stunting.

Baca Selengkapnya
10 Tahun jadi Presiden, Jokowi Klaim Ekonomi Indonesia Tumbuh di Angka 5 Persen
10 Tahun jadi Presiden, Jokowi Klaim Ekonomi Indonesia Tumbuh di Angka 5 Persen

Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi yang stabil tersebut juga diiringi dengan penambahan tenaga kerja baru sebanyak 21,3 juta pada periode 2015–2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Senang Angka Stunting RI Menurun Jadi 21,6 Persen
Jokowi Senang Angka Stunting RI Menurun Jadi 21,6 Persen

Indonesia berhasil menurunkan angka stunting menjadi 21,6 persen dan menaikan Indeks Pembangunan Gender menjadi 76,5 di tahun 2022.

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga Klaim 10 Tahun Jokowi Turunkan Angka Kemiskinan
Menko Airlangga Klaim 10 Tahun Jokowi Turunkan Angka Kemiskinan

Penanganan angka kemiskian di era Jokowi diklaim lebih baik dibandingkan negara lain.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Kematian Ibu-Anak di Indonesia Sangat Tinggi Sekali, Peringkat 9 dan 7 di ASEAN
Jokowi: Kematian Ibu-Anak di Indonesia Sangat Tinggi Sekali, Peringkat 9 dan 7 di ASEAN

Pemerintah membangun 12 rumah sakit di seluruh Indonesia yang standarnya seperti Gedung Kesehatan Ibu dan Anak Rumah Sakit Sardjito.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Setiap Tahun Angka Stunting Terus Menurun
Jokowi: Setiap Tahun Angka Stunting Terus Menurun

Jokowi berharap masyarakat Indonesia bebas dari stunting.

Baca Selengkapnya
Jokowi di Musrenbangnas 2024: Jangan Sampai Anggaran Dipakai untuk Rapat dan Studi Banding
Jokowi di Musrenbangnas 2024: Jangan Sampai Anggaran Dipakai untuk Rapat dan Studi Banding

okowi ingin agar rencana pembangunan jangka panjang hingga menengah baik di daerah dan pusat berjalan sinkron.

Baca Selengkapnya