Muhammadiyah akan beri penghargaan ke Buya Syafii, Amien Rais & Din
Merdeka.com - Syafii Maarif, Amien Rais dan Din Syamsuddin tiga tokoh nasional besutan Muhammadiyah yang dianggap banyak memberi kontribusi kepada Muhammadiyah dan bangsa. Oleh karena itu, Muhammadiyah akan memberi penghargaan yang tinggi kepada ketiga orang tersebut.
Hal ini diungkap Haedar Nashir kepada wartawan usai penetapan dirinya sebagai ketua umum perioede 2015 - 2020, Kamis malam,(6/8).
"Kita ingin memberi penghargaan yang tinggi kepada tiga tokoh ini. Bapak Amien Rais dikenal sebagai tokoh reformasi, Buya Syafii Maarif sebagai bapak bangsa, Din Syamsuddin sebagai tokoh jihad konstitusi," ujar Haedar Nashir yang diaminkan Abdul Mu'ti, sekretaris umum Muhammadiyah yang baru, yang duduk di sisi kirinya.
-
Siapa Tokoh Besar Muhammadiyah dari Minangkabau? Nama Buya Haji Ahmad Rasyid Sutan Mansur atau dikenal dengan A.R. Sutan Mansur menjadi salah satu tokoh berpengaruh di Indonesia. Beliau merupakan salah satu tokoh besar Muhammadiyah di Minang dan berkecimpung di dunia politik semasa perjuangan kemerdekaan.
-
Siapa yang berperan penting dalam kemajuan bangsa? Sebab, para lanjut usia di Indonesia memang memiliki kiprah penting bagi kemajuan bangsa dan tanah air. Di antaranya seperti mempertahankan kemerdekaan, mengisi pembangunan, hingga memajukan peradaban bangsa.
-
Apa tema Milad Muhammadiyah tahun ini? Tema Milad tahun ini, 'Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua,' menekankan misi Muhammadiyah dalam memberikan manfaat bagi masyarakat tanpa memandang perbedaan.
-
Siapa yang menginisiasi pembangunan Museum Muhammadiyah? Pendirian museum tersebut diinisiasi oleh Prof. Dr. Haedar Nashir dan Prof. Muhadjir Effendy sejak tahun 2017 lalu.
-
Bagaimana cara merayakan Milad Muhammadiyah? Anda bisa ikut merayakan Milad Muhammadiyah 2024 dengan menyampaikan ucapan penuh doa dan harapan, baik melalui media sosial maupun kepada keluarga dan kerabat.
-
Kapan Milad Muhammadiyah dirayakan tahun ini? Pada tanggal 18 November 2024, Muhammadiyah akan merayakan Milad ke-112, yang menandai perjalanan panjang sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia.
Lalu kelak, apakah dirinya dan Muhammadiyah di periode berikutnya akan mengikuti jejak tiga tokoh ini, mengukir prestasi dan memberi warna tersendiri terhadap Muhammadiyah dan bangsa ini sebagaimana Amien Rais, Syafii Maarif dan Din Syamsuddin, kata Haedar Nashir, pihaknya baru akan memulai artinya tidak boleh mengklaim sesuatu.
"Kalau baru akan memulai maka kita tidak boleh mengklaim sesuatu. Biarlah nanti warga Muhammadiyah dan publik yang memberi apresiasi," kata Haedar Nashir.
Tetapi mengenai Muhammadiyah ke depan nanti di tangan keduanya, kata Haedar, akan melakukan gerakan keilmuan yang menjadi target jangka panjang di periodenya. Bangsa ini menurut Haedar, bisa maju jika menjadi bangsa yang berilmu. Bangsa yang berilmu bisa memiliki kompetisi dan komparasi lebih tinggi dengan bangsa lain.
Adapun jangka pendeknya, program-program akan dilakukan dalam tiga konteks yaitu konteks keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan universal. Dalam konteks keummatan, kata Haedar, pihaknya akan mendorong umat beragama di negeri ini untuk mengembangkan pandangan keagamaan yang bisa kedepankan nilai-nilai kemajuan, nilai-nilai perdamaian. Sekaligus juga semua agama akan diajak untuk lebih meningkatkan paham keagamaan yang substantif atau subtansialisasi agama.
"Insya Allah ini akan menjadi kekuatan yang dahsyat untuk kekuatan agama di negeri ini," ujarnya.
Adapun dalam konteks kebangsaan, Muhammadiyah akan mencoba untuk memberi dua penekanan yakni bagi pemerintah bisa melakukan program-programnya dengan lebih melihat kebutuhan rakyat yang paling mendasar di saat yang sama lakukan usaha yang sifatnya pengentasan kemiskinan, pencerahan marginalisasi sosial dan aspek-aspk lainnya.
Adapun dalam konteks kemanusiaan universal, kata Haedar, pihaknya akan mencoba sinergikan peran-peran perdamaian sehingga Muhammadiyah nanti bisa memberikan sumbangan untuk etika global karena Muhammadiyah adalah organisasi kemasyarakatan bukan state.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puan menilai, Buya Syafi'i Ma'arif adalah seorang guru dan tokoh toleransi bangsa yang selalu memperjuangkan perdamaian dan toleransi.
Baca SelengkapnyaMenko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, Indonesia beruntung memiliki tiga pemikir ternama yang selalu mendahulukan kepentingan bangsa dan negara.
Baca SelengkapnyaZayed Award yang diberikan kepada Muhammadiyah dan NU menjadi berkah bagi 2 Ormas islam terbesar di Indonesia
Baca SelengkapnyaNahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah mengucapkan terima kasih atas peran Megawati karena telah membawa penghargaan Zayed Award Human Fraternity
Baca SelengkapnyaMegawati menyambut gembira pelaksanaan penganugerahan Zayed Award tersebut.
Baca SelengkapnyaDua Capres, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, beserta Cawapres Muhaimin Iskandar dijadwalkan mengunjungi Ponpes Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang, hari ini.
Baca SelengkapnyaDin menyatakan keyakinannya bahwa warga Muhammadiyah dukung Anies-Cak Imin depan Ketua Umum PKS.
Baca SelengkapnyaMegawati dipercaya sebagai salah satu juri atas permintaan Imam Besar Al Azhar, Prof Ahmad el Thayyeb,
Baca SelengkapnyaKetum MUI, Anwar Iskandar memberikan pidato dalam acara zikir dan doa kebangsaan 79 tahun Indonesia Merdeka Kamis (1/8) malam.
Baca SelengkapnyaMakam para ulama ini terletak di pemakaman umum desa.
Baca SelengkapnyaGanjar didampingi oleh Yenny Wahid dan tiba sekitar pukul 16.20 WIB.
Baca Selengkapnya