Muhammadiyah akan tampung istri dan anak Siyono jika diusir warga
Merdeka.com - Pengurus Pusat Muhammadiyah menyatakan akan menampung keluarga terduga teroris Siyono usai diancam warga diusir dari kediamannya di Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Klaten. Warga sekitar mengancam bakal mengusir keluarga Siyono jika rencana autopsi terhadap jenazah panglima sekaligus komandan rekrutmen kelompok teroris Neo Jamaah Islamiyah (NJI) itu.
"Muhammadiyah akan tampung Suratmi, kami Muhammadiyah dengan tekad bulat, kalau pun mereka mengusir dari kampung itu kami akan nampung dan ekonomi dan anak-anaknya, bertanggung jawab demi keadilan," kata Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak di gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Jumat (1/4).
PP Muhammadiyah menilai, kasus yang menimpa keluarga Siyono bukan masalah teroris semata, melainkan juga soal keadilan. Oleh karena itu, kata Dahnil, PP Muhammadiyah akan membantu keluarga Siyono.
-
Kenapa Jenderal Soekanto menolak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan? Sesuai pesan RS Soekanto, dia menolak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Dia meminta dimakamkan satu lubang dengan istrinya di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
-
Siapa yang dimakamkan di kuburan massal? Pak Darmadi mengatakan di sanalah letak kuburan massal para anggota PKI yang dieksekusi.
-
Dimana keluarga itu dimakamkan? Ketiga anggota keluarga itu ditemukan di sebuah lubang kubur berisi 15 jasad di bagian tengah Kota Yaroslavl.
-
Mengapa orang-orang dimakamkan di luar pemakaman biasa? 'Orang-orang itu tidak dimakamkan di pemakaman biasa meskipun kami telah menetapkan pemakaman wabah di Nuremberg,' kata Langbein, dikutip dari CTV News. 'Ini berarti sejumlah besar orang meninggal yang harus dimakamkan dalam jangka waktu yang singkat tanpa memperhatikan praktik-praktik pemakaman Kristen,' ujarnya.
-
Siapa yang dimakamkan? Berdasarkan bukti kontekstual, dapat diasumsikan orang tersebut adalah seorang pejuang laki-laki, menurut Zagórska-Telega.
"Bagi Muhammadiyah ini bukan kasus membahas benar atau tidak teroris, tapi cuma ingin mencari keadilan," ujar Dahnil.
Menurut Dahnil, ada tiga poin yang disampaikan warga melalui kepala desa mengenai keluarga Siyono. Poin pertama tidak diperbolehkan melakukan autopsi. Poin kedua apabila dilakukan autopsi, tidak dilakukan di dalam kampung. Poin ketiga apabila dilakukan autopsi di kampung, maka tidak boleh dikebumikan di desa itu dan seluruh keluarga harus keluar dari desa tersebut.
"Ini dari Kepala Desa, Joko Wijoyo menyampaikan 3 poin itu. Kami yang diberi amanah, ketemu kembali dan saya sampaikan ke Suratmi, dia jawab gini, mas Dahnil saya sedang mencari keadilan dan saya menitip usaha itu ke Muhammadiyah, kalau pun nanti saya harus terusir, bumi Allah itu luas mas, jadi bu Suratmi bumi Allah itu luas, autopsi tetap dilakukan, itu yang disampaikan," ujar Dahnil.
Mengenai tiga poin tersebut, kata Dahnil, dirinya berdialog dengan kepala desa untuk memikirkan tiga poin tersebut. "Ini sikap Anda apa warga, dia menyatakan sikap aparatur desa dan tokoh. Tokoh siapa saja? Karna Pokam menanyakan sebagian warga tidak keberatan mencari keadilan. Namun, apapun itu, kami Muhammadiyah dengan tekad bulat dan menghormati sikap beliau," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluarga meminta pihak kepolisian mengusut tuntas tragedi tewasnya korban yang secara tak wajar.
Baca SelengkapnyaKondisi dua balita yang ayahnya simpan jasad bayi dalam freezer.
Baca SelengkapnyaWarga mengungkapkan sejumlah personel sekuriti PT JakPro tiba-tiba menggeruduk Kampung Susun Bayam dan meminta mereka untuk angkat kaki.
Baca SelengkapnyaViral anak angkat usir ibu yang sudah tua renta. Kisahnya pilu curi perhatian.
Baca SelengkapnyaMakam Pangeran Diponegoro terlihat sederhana karena letaknya yang berada di tengah kota.
Baca Selengkapnya"kita sudah dapat SK calon penghuni, sudah dapat nomor unit, terus mau ngapain di pindahkan ke Nagrak? terus kampung susun yang sudah jadi buat apa?”
Baca SelengkapnyaJasad korban kemudian akan langsung di terbangkan ke Sulawesi Utara melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Baca SelengkapnyaBintoro mengatakan pihaknya menunjukkan sejumlah rekaman video dari kamera pengintai CCTV terkait peristiwa tersebut kepada keluarga korban.
Baca SelengkapnyaKisah seorang anak perempuan yang ditolak keluarganya setelah diusir.
Baca Selengkapnya