Muhammadiyah Minta Jemaah Sakit Pakai Masker Jika Mau Salat di Masjid
Merdeka.com - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengatakan, seiring adanya wabah virus corona Covid-19, pihaknya tidak mengeluarkan imbauan larangan salat berjamaah di masjid/musala. Tetapi, bagi orang yang sakit agar memiliki kesadaran untuk berupaya tidak menulari orang lain.
"Saya rasa tidak perlu begitu. Yang merasa dirinya sakit mengantisipasi saja," kata Mu'ti saat ditanya ada tidaknya imbauan Muhammadiyah agar masyarakat tidak salat jamaah di masjid saat sakit, dikutip dari Antara, Sabtu (14/3).
Dia menyarankan, jamaah yang sedang tidak dalam kondisi bugar terutama karena gejala flu, batuk, demam dan sejenisnya jika ke masjid atau musala untuk menggunakan masker. Bagi yang merasa kurang sehat sebaiknya juga tidak takut memeriksakan diri ke dokter.
-
Apa sikap Muhammadiyah terkait pilpres? Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah menyampaikan sikap politik terkait Pilpres 2024 besok.
-
Apa bacaan sholat yang digunakan Muhammadiyah? Bacaan-bacaan yang sederhana namun penuh makna menjadi sarana untuk mencapai kedekatan spiritual, menciptakan ikatan erat antara hamba dan Tuhannya.
-
Apa itu bacaan sholat Muhammadiyah? Kebijakan bacaan sholat Muhammadiyah didasarkan pada sumber-sumber yang terdapat dalam Al-Quran dan Hadis, serta berpedoman pada Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah. Bacaan sholat Muhammadiyah memiliki beberapa ciri khas, antara lain: Bacaan sholat Muhammadiyah tidak mengandung bacaan tambahan, seperti membaca basmalah sebelum surat Al-Fatihah, membaca qunut pada sholat subuh, dan membaca doa setelah tasyahud akhir.
-
Siapa Tokoh Besar Muhammadiyah dari Minangkabau? Nama Buya Haji Ahmad Rasyid Sutan Mansur atau dikenal dengan A.R. Sutan Mansur menjadi salah satu tokoh berpengaruh di Indonesia. Beliau merupakan salah satu tokoh besar Muhammadiyah di Minang dan berkecimpung di dunia politik semasa perjuangan kemerdekaan.
-
Apa adab yang harus dijaga di masjid? Menjaga adab bisa dimulai saat memasuki area masjid. Adapun adab saat masuk masjid, antara lain: Mendahulukan kaki kanan saat masuk ke dalam masjid Membaca doa masuk masjid Berniat untuk iktikaf atau berdiam diri di dalam masjid untuk sepenuhnya beribadah kepada Allah Salat sunah tahiyatul masjid sebelum duduk di dalamnya Mengenakan pakaian yang bersih, suci, dan sopan Disunahkan memakai wewangian dan hindari makan makanan berbau tak sedap Berjalan dengan tenang dan tidak mengganggu jemaah lainnya Menunggu waktu salat dengan iktikaf dan berzikir Menjaga sikap seperti tidak berbicara dengan nada tinggi, kasar, atau bersenda gurau Tidak mengotori masjid dengan membuang sampah atau meludah Membaca doa ketika keluar masjid sembari mendahulukan kaki kiri.
-
Mengapa bacaan sholat Muhammadiyah tidak mengandung bacaan tambahan? Kebijakan bacaan sholat Muhammadiyah didasarkan pada sumber-sumber yang terdapat dalam Al-Quran dan Hadis, serta berpedoman pada Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah. Bacaan sholat Muhammadiyah memiliki beberapa ciri khas, antara lain: Bacaan sholat Muhammadiyah tidak mengandung bacaan tambahan, seperti membaca basmalah sebelum surat Al-Fatihah, membaca qunut pada sholat subuh, dan membaca doa setelah tasyahud akhir.
Jika tubuh dalam kondisi baik, kata dia, warga Muhammadiyah agar menjaga kebugaran dengan meminum vitamin atau tindakan perlu lainnya agar tetap sehat sehingga tidak mudah terjangkiti penyakit.
"Dengan masker atau meminum vitamin, jangan solusinya tidak ke masjid, nanti semua orang ini tidak beribadah semua. Kan kita tidak tahu kapan wabah ini akan selesai," katanya.
Mu'ti menekankan, jamaah harus memiliki kesadaran sendiri tanpa harus dilarang ke masjid. Intinya adalah jamaah jika memiliki penyakit maka harus berupaya agar virusnya tidak menular kepada orang lain seperti menggunakan alat pelindung.
Sekum PP Muhammadiyah mengatakan, penting bagi masyarakat untuk tidak ketakutan berlebihan terhadap virus corona penyebab COVID-19 sampai enggan berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya.
"Ada pemahaman di masyarakat yang tertular virus corona itu mati, tidak begitu. Kena virus corona iya, tapi masih bisa disembuhkan. Ini penting dipahami karena ada ketakutan bahwa terinfeksi corona kemudian meninggal. Kena virus corona itu bisa menimbulkan daya tahan tubuh kita menurun, tapi kemungkinan untuk sembuh itu masih besar kalau bisa ditangani sejak dini," katanya.
Hal terpenting, kata dia, masyarakat agar tetap menjaga kebersihan dan kesehatan kemudian saling menguatkan sehingga tumbuh optimisme dalam menjalani kehidupan sehari-hari di tengah wabah corona di berbagai belahan dunia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Memperkuat toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Masyarakat tidak boleh semena-mena melanggar hak dari mereka yang dianggap berbeda.
Baca SelengkapnyaUntuk menghindari kepadatan di terminal bus, jemaah diminta agar mengatur waktu kembali ke hotel 30 menit hingga satu jam setelah salat.
Baca SelengkapnyaPengguna Mass Rapid Transit (MRT) kini dibebaskan untuk tidak menggunakan masker.
Baca SelengkapnyaSaat ini kondisi cuaca di Kota Mekkah mencapai 42 derajat celcius.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaBeredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?
Baca SelengkapnyaSebelum berkumpul dengan rekan kerja di kantor, pastikan dalam kondisi prima.
Baca SelengkapnyaMenag Yaqut Pastikan Semua Layanan Jemaah Haji Sudah Siap
Baca SelengkapnyaSholat Jumat adalah sholat yang wajib dilaksanakan terutama bagi laki-laki yang telah akil balig pada waktu Dzuhur tiba.
Baca Selengkapnya