Muhammadiyah Minta Pemerintah Segera Cari Solusi Konflik di Wamena
Merdeka.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir angkat bicara mengenai konflik di Wamena, Papua. Haedar mewakili Muhammadiyah menyampaikan rasa duka mendalam terhadap para korban dan merasa prihatin atas konflik yang terjadi di Wamena.
"Muhammadiyah menyampaikan dukacita dan keprihatinan yang mendalam atas korban yang meninggal maupun yang luka-luka dan mereka yang mengungsi. Semoga semua diberi perlindungan dan kekuatan oleh Allah Yang Maha Kuasa," ujar Haedar dalam keterangan tertulisnya, Minggu (29/9).
Haedar meminta pemerintah agar memberikan perlindungan pada warga di Wamena. Haedar juga meminta agar pemerintah segera mencari solusi atas konflik yang telah terjadi.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Papua? Gerakan Papua Merdeka semakin terorganisir melalui budaya, sosial, politik luar negeri, senjata, bahkan berhasil menarik perhatian aktivis NGO.
-
Apa yang menjadi masalah akar konflik Papua? Peneliti dari Yayasan Bentala Rakyat, Laksmi Adriani Savitri mengatakan bahwa salah satu akar masalah dari konflik Papua adalah dorongan modernisasi yang dipaksakan.
-
Mengapa kekerasan di Papua meningkat? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
-
Bagaimana solusi penyelesaian konflik Papua? Semua itu dilakukan melalui pendekatan pengakuan hak sipil politik, ekonomi sosial budaya, memperkuat pendidikan untuk kesadaran hak, dan memperkuat kualitas SDM anak muda dengan pendidikan adat dan pendidikan nasional.
-
Apa yang sulit bagi Ibu Persit di Wamena? Hal yang membuat ibu Persit tersebut kesulitan adalah saat dirinya harus menggunakan kompor dari minyak tanah.
-
Apa masalah yang ditemukan Muhaimin Iskandar di tenda jemaah Indonesia? Dalam sidak ini Muhaimin mendengarkan sejumlah keluh kesah dan menemukan beberapa catatan seperti tenda yang tidak ideal. Dia mencontohkan di mana jumlah jemaah lebih banyak dari kapasitas tenda. Hal ini menjadi bahan evaluasi yang harus dilakukan agar tidak berulang. Muhaimin juga menyoroti fasilitas toilet yang minim sehingga jemaah harus antre sampai dua jam serta kebersihan yang tidak terjaga.
"Pemerintah hendaknya mengoptimalkan langkah-langkah perlindungan terhadap seluruh warga serta mencari solusi yang terbaik dalam menangani dan menyelesaikan masalah di bumi Papua tersebut," kata Haedar.
Haedar menerangkan negara harus hadir untuk melindungi warga negara. Haedar menegaskan bahwa keselamatan warga negara harus menjadi prioritas utama.
"Negara wajib hadir dalam melindungi seluruh bangsa dan tumpah darah Indonesia sebagaimana amanat konstitusi. Keselamatan seluruh warga diutamakan untuk dilindungi bersama. Kami percaya pemerintah, khususnya TNI dan Polri, didukung semua kekuatan masyarakat dapat mengatasi situasi di Wamena," urai Haedar.
"Kami percaya apa yang terjadi di Wamena sama-sama tidak dikehendaki serta semuanya berusaha untuk mewujudkan suasana aman dan damai disertai islah dalam semangat kebersamaan sebagai satu keluarga besar bangsa Indonesia yang dijiwai Bhineka Tunggal Ika," sambung Haedar.
Haedar berharap agar semua pihak mau turut serta menciptakan suasana aman dan damai. Sehingga situasi di Wamena dan Papua bisa segera kondusif.
"Suasana aman dan damai menjadi sangat penting untuk diciptakan bersama oleh seluruh pihak. Karenanya jangan dikembangkan opini dan pernyataan-pernyataan yang tidak mendukung suasana kondusif di Wamena maupun Papua secara keseluruhan," ucap Haedar.
"Kita selaku insan beragama senantiasa berdo'a kepada Allah SWT agar bangsa Indonesia senantiasa diberi petunjuk dan jalan kebaikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta dengan kekuatan iman dan taqwa dapat memperoleh ridha-Nya," pungkas Haedar.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PP Muhammadiyah mengajak umat Islam Indonesia menggelar salat ghaib untuk korban tewas akibat perang
Baca SelengkapnyaProgram-program kerjasama Muhammadiyah dengan pemerintah berjalan baik hingga ke kawasan-kawasan terjauh, terdepan, dan tertinggal.
Baca SelengkapnyaKPU sebelumnya menetapkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaHaedar Nashir menyinggung persoalan Undang-undang (UU) yang sering tarik ulur hingga adanya UU diputuskan dalam tempo singkat.
Baca SelengkapnyaIni menunjukkan kepedulian Muhammadiyah terhadap kemandirian pangan, khususnya produksi gula nasional, dan kesejahteraan petani tebu.
Baca SelengkapnyaKomisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai situasi konflik dan kekerasan di Papua semakin mencederai HAM.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan tidak ada pembicaraan politik karena pertemuan itu dilakukan di lembaga pendidikan.
Baca SelengkapnyaMuhammadiyah tidak ragu untuk mengembalikan Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang diberikan pemerintah bila pengelolaan tambang banyak keburukan.
Baca SelengkapnyaHaedar memastikan Muhammadiyah akan mengelola izin tambang dengan profesional dan pro kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Muhammadiyah Haedar Nasir meminta para pihak yang belum bisa menerima hasil proses Pemilu 2024 untuk menempuh langkah prosedural hukum yang berlaku.
Baca SelengkapnyaHaedar meminta semua pihak harus menghormati pilihan rakyat dan menerima hasil Pemilu dengan sikap legowo, dan kesatria.
Baca SelengkapnyaPersoalan tambang adalah bidang usaha sebagaimana umumnya dan itu bisa dilakukan oleh Muhammadiyah.
Baca Selengkapnya