Muhammadiyah: Pahlawan Hadir untuk Bangsa, Bukan untuk Keluarga dan Kroninya
Merdeka.com - Bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan setiap tanggal 10 November. Di Hari Pahlawan ini, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir meminta agar peringatan Hari Pahlawan tak hanya menjadi seremonial belaka.
Haedar menuturkan, jika bangsa Indonesia harus benar-benar dapat menghidupkan nilai-nilai kepahlawanan untuk membangun kemajuan bangsa. Aktualisasi nilai-nilai kepahlawanan di dalam kehidupan ini dinilai Haedar harus hidup di dalam jiwa, alam, pikiran, sikap, dan tindakan warga dan elit bangsa.
"Bangsa Indonesia tentu harus memperingati Hari Pahlawan sebagai ikhtiar untuk menyerap nilai perjuangan dari para pahlawan Indonesia. Sekaligus mengaktualisasikan nilai-nilai kepahlawanan itu agar hidup di dalam jiwa, alam, pikiran, sikap, dan tindakan warga dan elit bangsa. Hari Pahlawan jangan hanya dijadikan seremonial belaka," ujar Haedar, Rabu (10/11).
-
Apa makna Hari Pahlawan Nasional? Peringatan Hari Pahlawan Nasional bisa dijadikan momentum untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan mempertahankan kemerdekaan.
-
Kenapa Hari Pahlawan diperingati setiap tahun? Memperingati hari tersebut bukan tanpa alasan. Salah satunya adalah untuk mengenang jasa para pahlawan serta tragedi yang terjadi di Surabaya pada 10 November 1945.
-
Kenapa kita memperingati Hari Pahlawan? Hal ini ditujukan untuk mengenang jasa para pahlawan yang berkorban demi memperebutkan kemerdekaan Indonesia.
-
Apa yang diperingati di Hari Pahlawan? Hari Pahlawan adalah peristiwa sejarah pertempuran Indonesia yang terjadi pada 10 November 1945. Peristiwa ini diperingati untuk mengenang kembali jasa pahlawan kita.
-
Bagaimana cara memperingati Hari Pahlawan? Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati hari pahlawan, antara lain:• Mengikuti upacara bendera Peringatan Hari Pahlawan.• Mengheningkan cipta untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan• Memasang Twibbon Hari Pahlawan di media sosial
Haedar memprediksi, di masa yang akan datang, bangsa Indonesia dihadapkan dengan tantangan yang lebih kompleks, lawan tidak datang dalam bentuk penjajahan fisik. Ancaman terbesar, kata Haedar justru hadir saat warga dan elit bangsa tidak lagi menjaga persatuan.
Haedar juga mengingatkan, agar di Hari Pahlawan kembali menghidupkan nilai-nilai kepahlawanan baik bagi warga maupun elit bangsa, di antaranya adalah nilai pengorbanan, meletakkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan yang lain, nilai kenegarawaan dan nilai uswah hasanah atau keteladanan hidup.
Nilai pertama, ucap Haedar, adalah nilai pengorbanan. Para pahlawan telah berkorban demi merawat eksistensi Republik Indonesia dalam panggung sejarah bangsa-bangsa. Jika nilai pengorbanan ini diaktualisasikan dengan baik, akan terbentuk bangsa yang peka dan mau membantu sesama, dan tidak lagi melakukan provokasi yang dapat menimbulkan konflik dalam berbangsa dan bernegara.
“Para pahlawan nasional dalam mewujudkan dan mengisi kemerdekaan Indonesia mereka berani berkorban, pikiran, harta, bahkan jiwa untuk Indonesia. Mereka memberi bukan meminta dan bukan mengambil. Itulah ciri berkorban,” tutur Haedar.
Sementara nilai kedua adalah meletakkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan yang lain. Persoalan dan tantangan bangsa Indonesia begitu banyak dan kompleks. Tidak mungkin terselesaikan tanpa kolaborasi dan persatuan di antara segenap elemen anak bangsa.
Haedar membeberkan, para pahlawan mampu menyatukan tanah air ini karena mereka selalu meletakkan kepentingan bangsa di atas kepentingan diri, keluarga, dan kroni.
“Para pahlawan melintas batas dengan hadir untuk semua kalangan, dan mereka hadir sebagai sosok-sosok yang meletakkan kepentingan yang lebih luas di atas kepentingan yang lebih sempit. Mereka hadir tidak untuk diri, keluarga, atau kroninya, melainkan untuk kepentingan bangsa dan negara,” papar Haedar.
Sedangkan nilai ketiga yang harus diteladani adalah nilai kenegarawaan. Para pahlawan mengajarkan bahwa eskpresi sikap kenegarawanan yang paling sederhana niscaya ada dalam tindakan jujur, baik dalam perkataan maupun perbuatan.
Haedar membeberkan, ketika terdapat kesalahan mereka para negarawan dengan gagah berani mengakui kesalahan dan tidak menutupi kesalahan dengan kesalahan yang lain. Seharusnya, kebiasaan laku jujur para pahlawan ini menjadi inspirasi dan batu tapal kemajuan untuk bangsa dan negara.
“Para pahlawan berdiri tegak di atas nilai-nilai kebenaran, kebaikan, dan kepatutan di dalam hidup. Para pahlawan adalah ksatria, di saat salah mereka berani mengakui kesalahan, dan tidak menutupi kesalahan dengan kesalahan yang lain. Mereka tidak berdusta namun sangat jujur dengan kehidupan. Jiwa ksatria ini begitu penting,” ujar Haedar.
Nilai keempat, imbuh Haedar, adalah nilai uswah hasanah atau keteladanan hidup. Haedar menganggap, menjadi teladan yang baik sebagai salah satu simpul harapan bangsa Indonesia di saat keadaan negara mengalami kerapuhan sosial sebagai imbas pertarungan politik dan ekonomi ambisius seperti sekarang ini.
Haedar mencontohkan, bahwa saat ini bangsa Indonesia perlu meneladani para pahlawan yang telah memberi panduan dalam berbangsa dan bernegara, yaitu kata dan tindakannya tidak pernah pecah kongsi.
“Para pahlawan pada dasarnya hidup sejahtera nan bersahaja, tetap jiwanya seluas samudra bahkan melampauinya. Kata sejalan dengan tindakan, sehingga masyakarat memperoleh obor dan suluh dari sikap, pikiran, cita-cita, langkah, dan jejak para pahlawan,” pungkas Haedar. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Simak contoh pidato Hari Pahlawan 10 November berikut ini berisi pesan dan penuh makna mendalam.
Baca SelengkapnyaUcapan Hari Veteran Nasional ini bisa dibagikan di media sosial. Hari Veteran Nasional dirayakan tiap tanggal 10 Agustus.
Baca SelengkapnyaTeks sambutan dalam perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus memegang peranan penting dalam menyemarakkan suasana HUT RI.
Baca SelengkapnyaPentingnya mengedepankan kerukunan agar masyarakat dapat hidup berdampingan dengan damai
Baca SelengkapnyaPeringatan kali ini mengusung tema 'Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan'
Baca SelengkapnyaHaedar meminta semua pihak menjaga diri dan jangan sampai terjadi pencideraan dalam pelaksanaan Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya"Kalian jadi anak Indonesia yang bangga, ketika menyatakan Indonesia bukan lemah," kata Habib Luthfi
Baca SelengkapnyaHaedar menyampaikan, meskipun sudah dibolehkan memakai jilbab bagi anggota Paskibraka, pihaknya menyayangkan keputusan melepas jilbab sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPrediksi ini disebut Haedar berdasarkan beberapa hasil kajian.
Baca SelengkapnyaHaedar meminta semua pihak harus menghormati pilihan rakyat dan menerima hasil Pemilu dengan sikap legowo, dan kesatria.
Baca SelengkapnyaUpacara HUT RI menjadi simbol kebersamaan dan penghormatan terhadap jasa para pahlawan. Berikut susunan upacara HUT RI di desa.
Baca SelengkapnyaSetiap 17 Agustus bangsa Indonesia memperingati kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan darah, keringat, dan air mata oleh para pahlawan.
Baca Selengkapnya