Muhammadiyah Siap Jadi Rumah Profesor Tua
Merdeka.com - Muhammadiyah siap menampung profesor-profesor tua yang ada di Indonesia. Tujuannya adalah untuk mengembangkan sumber daya insani di lingkungan masyarakat.
Pernyataan tersebut dikemukakan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir disela menghadiri pengukuhan Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Sofyan Anif sebagai guru besar, di kampus setempat, Kamis (8/8).
Ucapan Haedar sekaligus menanggapi ucapan Menristekdikti M Nasir di Universitas Negeri Semarang (Unnes) 24 Juli lalu. Saat itu Nasir menyebut jika profesor-profesor tua yang ada sekarang ini kecil manfaatnya bagi negara.
-
Siapa yang menilai perlu disiapkan generasi muda untuk Indonesia Emas 2045? Dirinya menilai, sejak saat ini perlu disiapkan generasi muda siap berdaya saing dan unggul.
-
Siapa yang berperan penting dalam kemajuan bangsa? Sebab, para lanjut usia di Indonesia memang memiliki kiprah penting bagi kemajuan bangsa dan tanah air. Di antaranya seperti mempertahankan kemerdekaan, mengisi pembangunan, hingga memajukan peradaban bangsa.
-
Kenapa Bobby Nasution tekankan peran mahasiswa untuk Medan? 'Sudah di tahap sebagai seorang mahasiswa. Harapan kami, teman-teman semua bisa mengenal dan mengetahui perannya tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk mendukung kemajuan bangsa, negara dan terutama bagi Kota Medan, ' bilangnya.
-
Siapa saja yang berperan untuk mencapai visi Indonesia emas? “Tentunya transformasi ini perlu sinergi seluruh pihak termasuk dari Badan Pemeriksa Keuangan RI dan sebagai auditor eksternal yang independen. Peran BPK sangat penting dalam mendukung visi nasional ke depan. Perbaikan tata kelola, akuntabilitas, evaluasi dan monitoring keuangan dan transparansi menjadi hal penting agar tercipta masyarakat yang adil, maju, berdaulat dan makmur,“ Turut hadir dalam kesempatan tersebut Ketua dan para Anggota BPK RI, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
-
Apa yang Kemnaker harapkan dari kolaborasi dengan mahasiswa? 'Kita ingin bonus demografi ini benar-benar berbuah bonus bagi pembangunan negara kita. Kita tidak ingin bonus demografi menjadi mudarat. Kita ingin bonus demografi mengantarkan Indonesia nanti 1 abad menjadi negara maju,' ucapnya.
-
Siapa yang merasakan kebersamaan? Sahabat adalah mereka yang tahu semua kekuranganmu namun tetap memilih bersamamu ketika orang lain meninggalkanmu.
"Muhammadiyah akan menjadi rumah bagi siapapun. InsyaAllah Muhammadiyah bisa menampung, untuk mengembangkan sumber daya insani di lingkungan masyarakat," ujar Haedar.
Haedar menyampaikan, profesor-profesor Muhammadiyah yang sudah berusia lanjut, selama ini bisa ikut berdakwah di tengah masyarakat. Dia mengaku tak mengetahui apa maksud dari pernyataan Menristekdikti tersebut. Kendati demikian ia minta semua pihak untuk bisa saling menghargai.
"Profesor yang sudah tua pun emeritus, jadi masih bermanfaat untuk kepentingan dakwah di Muhammadiyah," terangnya.
Haedar menginginkan semua generasi dan kalangan untuk bersama-sama berperan bagi bangsa. Baik yang tua maupun muda, yang berilmu maupun yang kurang berilmu, yang awam maupun elite, menurutnya memiliki peran yang sama pentingnya untuk membangun Indonesia.
"Negara kita ini memiliki prinsip gotong royong, sehingga tidak mendikotomikan masyarakat. Semua pihak harus sama-sama berkontribusi positif bagi pembangunan negara," tandasnya.
"Naif kita ngomong Pancasila, naif kita ngomong Indonesia itu majemuk, kalau para elite tidak menyadari bahwa Indonesia ini dibangun atas prinsip kebersamaan," tandasnya lagi.
Sementara dalam acara tersebut Sofyan Anif dikukuhkan sebagai guru besar UMS ke-25 dan ketiga sebagai guru besar bidang manajemen pendidikan. Pengukuhan dilakukan Dirjen Sumberdaya Ipteks dan Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek-Dikti) Prof Dr Ali Gufron M.Sc.
Selain Haedar Nashir, pengukuhan juga dihadiri Prof Malik Fadjar, M.Sc (Anggota Wantimpres RI), para mantan Rektor UMS, alumni UMS yang sudah menjadi guru besar, Ketua Forum Rektor Indonesia serta Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Prof Jamal Wiwoho.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Program-program kerjasama Muhammadiyah dengan pemerintah berjalan baik hingga ke kawasan-kawasan terjauh, terdepan, dan tertinggal.
Baca SelengkapnyaKPU sebelumnya menetapkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKolaborasi dapat dilakukan, misalnya, melalui berbagai pelatihan yang difasilitasi negara,
Baca SelengkapnyaHaedar meminta semua pihak menjaga diri dan jangan sampai terjadi pencideraan dalam pelaksanaan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMuhammadiyah tidak ragu untuk mengembalikan Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang diberikan pemerintah bila pengelolaan tambang banyak keburukan.
Baca SelengkapnyaGibran merasa bangga karena anak muda bisa bertukar pikiran dengan Cak Imin dan Mahfud.
Baca SelengkapnyaKunjungan ini diadakan dalam rangka kerja sama bidang pendidikan untuk mendidik calon-calon penerus bangsa.
Baca Selengkapnya