Muhammadiyah Siapkan Skenario Antisipasi Ledakan Kasus Covid-19
Merdeka.com - Muhammadiyah COVID-19 Command Center menyiapkan berbagai skenario dalam mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terburuk, seperti ledakan kasus COVID-19, pascalibur Lebaran.
"Kami siap menerima lonjakan seandainya itu terjadi dan kita berharap betul, itu tidak terjadi. Tapi lebih baik kami mempersiapkan diri kemungkinan yang paling buruk, daripada kita tidak siap apa-apa," ujar Ketua Muhammadiyah COVID-19 Command Center (MCCC) Agus Samsudin dalam webinar yang dipantau dari Jakarta, Senin (17/5).
Kekhawatiran terjadinya lonjakan kasus muncul setelah ada warga yang tetap lolos mudik, meski jumlahnya tidak sebanyak kondisi normal. Kemudian mobilitas warga saat berwisata tanpa protokol kesehatan dan arus kedatangan WNA di tengah-tengah penyekatan yang dilaksanakan secara ketat bagi WNI.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang khawatir tentang kemungkinan pandemi berikutnya? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius. Dia menyebutkan bahwa bencana iklim hingga kemungkinan serangan siber besar akan menjadi ancaman serius bagi umat manusia di bumi, tetapi itu bukan yang utama. Dia menyebut, ada dua ancaman terbesar yang mengkhawatirkan Bill Gates. Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya dalam 25 tahun ke depan.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Selain potensi peningkatan kasus COVID-19 pascalibur Idulfitri 1442 H, kata dia, Indonesia juga dihadapkan dengan ancaman munculnya varian COVID-19 yang berasal dari berbagai negara. Varian baru tersebut adalah B.117 asal Inggris, kemudian B.1351 asal Afrika Selatan dan varian mutasi ganda dari India B.1617.
Menurut Agus, 64 rumah sakit di antara 86 rumah sakit Muhammadiyah yang terlibat dalam penanganan COVID-19 pun telah bersiap untuk kemungkinan terburuk itu. Mereka telah menyiapkan sedikitnya 1.800 tempat tidur, termasuk ICU, ventilator dan peralatan standar penanganan pasien COVID-19.
"Di samping itu kami juga ada kamar isolasi di beberapa tempat, di Unisa, PP ‘Aisyiyah, Zaitun, Unires UMY, Pusdiklat Jakarta, dan Shelter Gose PKU Bantul," kata dia.
Data 16 Mei 2021 dilaporkan bahwa 86 rumah sakit Muhammadiyah telah merawat 3.774 pasien ODP, 3.366 pasien PDP, 2.684 pasien probable, 13.914 pasien suspect, dan 17.820 pasien positif.
Menurut dia, program edukasi dan pencegahan juga konsisten dilakukan oleh MCCC selama 14 bulan ini. Sebanyak 68.000 vaksinasi yang telah dilakukan Muhammadiyah dan rencananya akan diluaskan ke Indonesia bagian timur, seperti Ternate hingga Makassar.
"Muhammadiyah sebagai organisasi yang punya komitmen terhadap penanganan COVID-19 ini akan terus melakukan usaha-usaha yang bisa membantu kita semuanya, baik pemerintah maupun masyarakat, untuk segera keluar dari pandemi COVID-19," katanya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Imbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaSejumlah negara melaporkan kembali naiknya kasus virus Covid-19 sejak akhir November 2023.
Baca Selengkapnya