MUI belum tahu pernyataan Sekjen yang dinilai menghina Dayak Sintang
Merdeka.com - Dewan adat Dayak Sintang menolak kedatangan Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia, Tengku Zulkarnain di Bandara Susilo, Kabupaten Sintang Kalimantan Barat, Kamis (12/1). Penolakan ini membuat Zulkarnain mengurungkan niatnya untuk turun dari pesawat. Zulakrnain bersama rombongan kemudian dikabarkan langsung meninggalkan Sintang menuju Pontianak.
Pemicu aksi penolakan ini karena pernyataan Zulkarnain yang disebut-sebut telah melecehkan suku Dayak dan menyinggung SARA. Wakil Ketua MUI Zainut Tauhid telah memeriksa sejumlah dokumen pidato Zulkarnain.
"Saya cari pidato beliau, tidak menemukan yang menyinggung salah satu etnis," ujar Zainut saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (13/1).
-
Apa yang Zainul lakukan? Zainul Basyar berkenalan dengan Wulan LIDA secara tidak sengaja. Hal ini terjadi karena netizen sering menyebut akun media sosial Wulan dan Zainul, serta mengatakan bahwa keduanya cocok bersama.
-
Dari mana Zainul berasal? Pria yang sering dipanggil Zain atau Zainul ini berasal dari Bangka Belitung.
-
Siapa Zainul Arifin? Berkiprah di lingkup organisasi sejak usia muda, KH Zainul Arifin dinilai sebagai sosok pejuang sekaligus tokoh organisasi di Indonesia.
-
Kenapa Uu Ruzhanul Ulum meminta maaf? 'Hatur nuhun kana sagala rupi pangangken, pangrojongna dina segala jenis program, hapunten tina sagala kakiranganna, (Terima kasih atas semua kesempatannya bekerja di segala jenis program, mohon maaf di segala kekurangannya,)' kata Uu.
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Kenapa Azizah malu? Azizah terlihat agak malu, diperlakukan sebagai figur terkenal yang berkunjung ke Udinus.
Meski begitu, Zainut memandang perlunya dilakukan klarifikasi agar persoalan ini tidak menjadi besar. Zulkarnain perlu melakukan tatap muka dan bertemu langsung dengan suku Dayak Sintang untuk menjelaskan duduk perkaranya.
"Akan lebih baik bertemu dan klarifikasi supaya tidak salah paham. Ada klarifikasi dari masing-masing pihak," katanya.
Zainut mengaku belum mengetahui persis pernyataan Zulkarnain yang dinilai melecehkan suku Dayak Sintang. Sampai saat ini dia belum bisa meminta penjelasan dari Zulkarnain. Pengurus pusat MUI juga belum memutuskan langkah selanjutnya untuk mengurai ketegangan ini. Dia hanya berharap masyarakat tidak mudah terpancing emosi yang akhirnya berujung persoalan lebih besar.
"Saya belum bisa kontak beliau (Zulkarnain). Belum ada rencana rapat dan bahas soal itu. Pak Ketum masih ada di luar kota. Yang penting, dengan situasi ini semua jangan terpancing dan harus bisa menahan diri," harapnya.
Zainut mengatakan, kedatangan Zulkarnain ke Kalimantan Barat bukan dalam rangka tugas dari MUI, melainkan urusan pribadi.
"Yang pasti sudah saya cek di kantor. Tidak ada tugas MUI ke wilayah tersebut. Yang saya dapat informasi beliau diundang bupati kan beliau dai, mungkin untuk acara Maulid, jadi pribadi," jelasnya.
Merdeka.com mencoba menghubungi Zulkarnain untuk meminta konfirmasi terkait penolakan suku Dayak Sintang. Namun telepon genggamnya tidak aktif.
Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, Komisaris Besar Polisi Suhadi mengatakan, aksi penolakan bermula saat sekitar 30 orang tergabung dalam dewan adat Dayak Kabupaten Sintang akan menjemput Ketua DAD Kalbar, Cornelis, yang juga merupakan Gubernur Kalbar, di Bandara Susilo, Kabupaten Sintang Kalimantan Barat. Mereka datang menggunakan 4 unit mobil koordinator dewan adat Dayak, Andreas.
"Pada saat menunggu kedatangan Ketua DAD Provinsi Kalbar Cornelis dan rombongan para forum Pemuda Dayak DAD Kabupaten Sintang mendapatkan informasi tentang adanya kedatangan Tengku Zulkarnain sehingga kelompok forum pemuda Dayak tersebut langsung melakukan penolakan dengan menyampaikan beberapa hal," kata Suhadi dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan di Jakarta.
Penolakan ini membuat Zulkarnain mengurungkan niatnya untuk turun dari pesawat. Zulkarnain bersama rombongan kemudian dikabarkan langsung meninggalkan Sintang menuju Pontianak.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka sudah menahan diri selama 3x24 jam untuk menunggu Zulhas meminta maaf.
Baca SelengkapnyaDzulfikar Ahmad mengingatkan soal pendewasaan dalam proses beragama dan berpolitik.
Baca SelengkapnyaTim Hukum Timnas AMIN menyebut guyonan Zulhas soal salat melanggar KUHP dan UU ITE.
Baca SelengkapnyaPerkembangan terbaru, polisi menjadwalkan pemeriksaan terhadap delapan saksi terkait kasus TPPU Panji Gumilang.
Baca SelengkapnyaPengacara Panji Gumilang, Hendra Effendi mengatakan, belum bisa menyampaikan siapa orang yang dimaksudnya tersebut.
Baca SelengkapnyaKetum MUI Kiai Haji Anwar Iskandar meminta calon Presiden dan Wakil Presiden hingga pimpinan partai politik hati-hati dalam bercanda soal agama.
Baca SelengkapnyaPAN meluruskan video Ketum PAN Zulkifli Hasan terkait candaan salat dikaitkan dengan dukungan ke Prabowo.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Dewan Adat Bamus Betawi, Muhammad Rifqi atau akrab disapa Ek Pitung, merespons polemik Suswono soal janda kaya nikahi pemuda pengangguran.
Baca SelengkapnyaWasekjen PBNU menyinggung penurunan jabatan Nusron di PBNU.
Baca SelengkapnyaDia melihat, tidak ada pelanggaran hukum yang dilakukan Suswono terkait ucapan tersebut.
Baca SelengkapnyaCak Imin sebelumnya menilai pernyataan Menag Yaqut itu selayaknya omongan buzzer yang tidak pantas keluar dari mulut menteri.
Baca SelengkapnyaPemprov Jabar menegaskan pihaknya menerapkan prinsip tabayun dalam menyelesaikan polemik Al-Zaytun.
Baca Selengkapnya