MUI desak Pemkot Samarinda pulangkan pengikut Gafatar ke daerah asal
Merdeka.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) kota Samarinda, Kalimantan Timur, meminta pemerintah kota mengembalikan pengikut ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Samarinda ke daerah asalnya. Dalam pertemuan Jumat (15/1) lalu, terungkap pengikut Gafatar hampir 100 kepala keluarga bermukim di Samarinda.
Pembicaraan satu meja MUI kota Samarinda, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) kota Samarinda, Polri dan TNI itu, membicarakan tentang keberadaan Gafatar, yang juga marak jadi topik pembicaraan di sejumlah daerah.
"Salah satu poinnya, meminta Pemkot Samarinda untuk mengembalikan sekitar hampir 100 kepala keluarga ke daerah asal, untuk dilakukan pembinaan di daerahnya masing-masing. Ada dua daerah asal, di antaranya Maluku," kata Ketua MUI kota Samarinda, KH Zaini Naim kepada wartawan di Samarinda, Senin (18/1).
-
Dimana Sahirman dan pengikutnya bersembunyi? Kolonel Sahirman dan Sejumlah Tokoh PKI Jawa Tengah, Menolak Menyerah Mereka memilih melarikan diri ke wilayah Gunung Merapi dan Merbabu.
-
Siapa yang mengikuti Sedekah Laut Tambaklorok? Acara itu diikuti oleh 500 kapal nelayan dan disaksikan oleh masyarakat setempat.
-
Siapa yang mengikuti Saptonan? Para pemain yang terlibat rata-rata merupakan kusir delman yang ada di wilayah Kabupaten Kuningan.
-
Kapan Sahirman dan pengikutnya menyerah? Tanggal 14 Desember 1965, Sahirman dan beberapa pengikutnya mencoba turun gunung. Mereka dapat disergap dan ditembak mati.
-
Siapa yang ikut mengarak ogoh-ogoh? Selain itu, Rizky Febian juga mengikuti prosesi mengarak ogoh-ogoh bersama pemuda setempat dengan dukungan penuh dari Mahalini.
-
Siapa yang terlibat dalam Lamporan? Sekitar seratusan orang berkumpul dan membentuk lingkaran. Mereka masing-masing membawa obor dan berkeliling di atas Bukit Ngalang-alang. Sebanyak tiga orang tampak merapalkan berbagai kalimat berbahasa Jawa.
Diterangkan Zaini, dari penelusuran sejauh ini, paham ormas Gafatar, terindikasi mengarah kepada paham yang menyimpang, sehingga pemerintah harus turun tangan.
"Gerakan (Gafatar) terindikasi mengarah kepada paham komunis," ujar Zaini.
Dari pemberitaan sejumlah media dan juga yang telah terjadi di sejumlah daerah, Gafatar mengeluarkan bantahan bahwa mereka tidak menjadikan paham agama tertentu untuk merekrut pengikutnya. Namun demikian, Zaini menegaskan, faktanya dalam praktiknya, Gafatar memanfaatkan tokoh-tokoh agama.
"Cara mereka dalam praktiknya, mereka menggunakan orang-orang atau tokoh agama untuk melakukan pendekatan, merekrut pengikutnya. Kami minta, Badan Kesbangpol Samarinda, segera menyampaikan ini kepada Wali Kota (Penjabat Wali Kota Samarinda Meiliana)," demikian Zaini.
Diketahui, sebelumnya Kepala Kesbangpol kota Samarinda Erham Yusuf pernah mengungkap, Gafatar, dalam Surat Keterangan Terdaftar (SKT) di Kesbangpol, berlaku 18 Maret 2013-17 Maret 2018. Meski menyebut telah membubarkan diri, Kesbangpol tetap melakukan pengawasan kegiatan dan keberadaan Gafatar.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mantan anggota Jamaah Islamih di wilayah Sumatera Selatan dan narapidana teroris mengucapkan sumpah setia ke NKRI
Baca SelengkapnyaSatpol PP bersama tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) menyegel satu unit bangunan di Garut, Jawa Barat, Rabu (3/7).
Baca SelengkapnyaTKD Prabowo-Gibran Bali Optimis Raup 50 Persen Suara,
Baca SelengkapnyaDeklarasi Pembubaran JI ditandai dengan penyerahan dua pucuk senjata api kepada polisi.
Baca SelengkapnyaAdapun aksi unjuk rasa rencananya akan digelar oleh sejumlah ormas.
Baca SelengkapnyaRegenerasi menjadi isu utama di balik makin menyusutnya jumlah kelompok penghayat kepercayaan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTidak hanya dihadiri oleh relawan, dalam acara ini, Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud juga menghadirkan para akademisi, advokat, seniman, budayawan, nelayan, petani,
Baca SelengkapnyaTerbaru, teror KST terjadi di Puncak Ilaga, Minggu (12/11) pukul 16.30 WIT.
Baca SelengkapnyaOpsi memakai transportasi pribadi diputuskan karena ada sabotase saat menyewa bus.
Baca SelengkapnyaSeiring berjalannya waktu, banyak penduduk non-musilm yang pindah agama Islam
Baca SelengkapnyaSejumlah relawan pro-Ganjar Pranowo yang tergabung dalam Sahabat Ganjar Pranowo (SGP) membubarkan diri. Mereka mengalihkan dukungan kepada Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPj Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni menyambut langsung kedatangan 450 jamaah haji Kelompok Terbang (Kloter) pertama Embarkasi Palembang.
Baca Selengkapnya