Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

MUI Jatim: Penghapusan kolom agama di e-KTP isu tidak penting

MUI Jatim: Penghapusan kolom agama di e-KTP isu tidak penting e-KTP. ©2014 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur menilai wacana penghilangan kolom agama pada kartu tanda penduduk (KTP) elektronik atau e-KTP, yang sempat dilontarkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, menjadi persoalan dilematis.

Oleh sebab itu, MUI Jawa Timur meminta pemerintah lebih memikirkan hal-hal lain yang lebih penting dan menjadi persoalan besar di negeri ini.

"Menurut hemat saya, pemerintah tidak perlu melemparkan isu-isu tidak penting. Negeri ini masih banyak persoalan yang lebih penting untuk dicarikan solusinya," terang Wakil Ketua MUI Jawa Timur, Nadjib Hamid di sela acara temu tokoh agama dan masyarakat yang digelar Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Timur di Gedung Balai Kartika, Makodam V Brawijaya, Surabaya, Selasa (11/11).

Orang lain juga bertanya?

Pria yang juga Sekretaris DPW Muhammadiyah Jawa Timur ini menganggap penghapusan kolom agama pada e-KTP seperti dua sisi mata uang, satu sisi menjadi hak asasi manusia mau mengisi atau menghilangkannya, sisi lain adalah implementasi dari Pancasila.

"Jadi menurut saya, kali ini wacana pemerintah soal penghapusan kolom agama pada KTP, sangat tidak tepat. Biarkan masyarakat sendiri yang menentukan, terserah mau memeluk agama mana, sesuai dengan agama yang diakui Pancasila," ujarnya.

Seperti diketahui, beberapa hari lalu, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo sempat melempar isu penghapusan kolom agama pada e-KTP. Wacana ini kemudian menjadi pro dan kontra.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Soekarwo juga dengan tegas menyatakan tidak setuju dengan wacana itu. Orang nomor satu di Jawa Timur ini menganggap, kolom agama di e-KTP adalah single identity number (SIN) masyarakat. Jadi tidak perlu dikosongkan.

Namun demikian, mantan Sekdaprov Jawa Timur ini tetap menyerahkan keputusannya kepada ulama, dalam hal ini MUI, selaku lembaga keagamaan di Indonesia. (mdk/mtf)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tokoh Muhammadiyah dan NU Nilai Pansus Haji Tak Perlu, Ini Alasannya
Tokoh Muhammadiyah dan NU Nilai Pansus Haji Tak Perlu, Ini Alasannya

Sejumlah tokoh Muhammadiyah dan NU sepakat menilai Pansus Angket Haji belum perlu dilakukan, kenapa?

Baca Selengkapnya
MK Tolak Permohonan Warga Tak Beragama Tercatat dalam KTP dan KK, Ini Alasannya
MK Tolak Permohonan Warga Tak Beragama Tercatat dalam KTP dan KK, Ini Alasannya

MK menolak permohonan uji materi yang meminta agar warga negara yang tidak beragama diakui dalam UU Adminduk.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Digembosi Yahya dan Saipul di Pemilu, Malah Perolehan PKB Meningkat Tajam
Cak Imin: Digembosi Yahya dan Saipul di Pemilu, Malah Perolehan PKB Meningkat Tajam

Cak Imin menilai, pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf seperti tidak didengar.

Baca Selengkapnya
Belum Ganti Kolom Agama KTP, Begini Nasib Ribuan Penghayat Kepercayaan di Banyuwangi
Belum Ganti Kolom Agama KTP, Begini Nasib Ribuan Penghayat Kepercayaan di Banyuwangi

Lebih dari 4.000 penghayat kepercayaan belum ganti kolom agama di KTP.

Baca Selengkapnya
PKS Kritik Rencana Menag Jadikan KUA Tempat Pernikahan Semua Agama: Ahistoris dan Bisa Picu Disharmoni
PKS Kritik Rencana Menag Jadikan KUA Tempat Pernikahan Semua Agama: Ahistoris dan Bisa Picu Disharmoni

HNW menjelaskan, rencana tersebut tidak sesuai dengan filosofi sejarah KUA di Indonesia.

Baca Selengkapnya
MUI: Jika Ada Pihak Benturkan Agama dengan Falsafah Bangsa Jelas Keliru
MUI: Jika Ada Pihak Benturkan Agama dengan Falsafah Bangsa Jelas Keliru

Untuk mengatasi permasalahan di negara ini bukan sebuah sistem baru, tapi persatuan dan kesatuan.

Baca Selengkapnya
Ketum PBNU: Tidak Ada Alasan untuk Memakzulkan Jokowi
Ketum PBNU: Tidak Ada Alasan untuk Memakzulkan Jokowi

Gus Yahya pun meminta semua pihak untuk tidak berlarut-larut dalam isu pemakzulan Jokowi tersebut.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Ogah Komentari Isu Muktamar PKB Tandingan: Wong Nggak Jelas
Cak Imin Ogah Komentari Isu Muktamar PKB Tandingan: Wong Nggak Jelas

PKB baru saja menyelesaikan pelaksanaan Muktamar PKB ke-VI yang digelar di Nusa Dua, Bali, 24-25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya
Yaqut Nilai Tak Masalah Ada Muktamar PKB Tandingan, Tinggal Lihat Siapa yang Disahkan
Yaqut Nilai Tak Masalah Ada Muktamar PKB Tandingan, Tinggal Lihat Siapa yang Disahkan

Yaqut menyebut, pihaknya menghargai jika digelar muktamar lagi.

Baca Selengkapnya
Mantan Wapres RI Sentil Kiai Tak Melek Politik: Yang Penting Doa, Ngaji, Jumpa Jampe
Mantan Wapres RI Sentil Kiai Tak Melek Politik: Yang Penting Doa, Ngaji, Jumpa Jampe

Menurut Wakil Presiden ke-13 itu, kiai sudah tidak lagi ingin berpolitik karena dianggap sudah tidak penting.

Baca Selengkapnya
Kelakar Cak Imin Ditanya Strategi Raup Suara di Jatim: Kalau Dijelaskan Nanti Pak Mahfud Tahu
Kelakar Cak Imin Ditanya Strategi Raup Suara di Jatim: Kalau Dijelaskan Nanti Pak Mahfud Tahu

Cak Imin menjawab dengan kelakar saat ditanya strategi atau taktik untuk meraup suara di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Gugat UU Adminduk ke MK, Warga Minta Kolom Agama di KK dan KTP Diisi Tidak Beragama
Gugat UU Adminduk ke MK, Warga Minta Kolom Agama di KK dan KTP Diisi Tidak Beragama

UU Adminduk itu digugat Raymond Kamil selaku pemohon I dan Indra Syahputra selaku pemohon II.

Baca Selengkapnya