MUI klaim demo Ahok tak terkait pilkada DKI 2017
Merdeka.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai aksi tuntut Gubernur non aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak terkait dengan politik. Apalagi, aksi tersebut dilakukan saat masa kampanye Ahok di Pilkada DKI 2017.
"Sulit dihindari memang karena kejadiannya di masa-masa pilkada. Melihat apa ada kaitannya atau tidak sebenarnya mudah sekali. Sama sekali tidak karena dalam tuntutan-tuntutan kita tidak ada sama sekali harus dibatalkan statusnya sebagai cagub atau harus segera diproses sebelum pencoblosan," kata Wakil Sekjen MUI, Muhammad Zaitun Rasmin di Warung Daun, Cikini, Sabtu (19/11).
Menurut Zaitun, sebetulnya kasus ini bisa dicegah jika Ahok dapat mengontrol cara bicaranya. Dia pun menegaskan momen Pilkada DKI 2017 tidak mempengaruhi kasus Ahok.
-
Apa pesan ayah Ahok? 'Orang miskin tidak akan menang melawan orang kaya, orang kaya tidak akan bisa melawan pejabat' kutipan pesan sang ayah, dari pepatah Tiongkok Kuno yang jadi pendorongnya.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Bagaimana Anies meminta agar masyarakat tidak menghukumnya? Oleh karena itu, Anies meminta agar masyarakat tidak menghukumnya dengan janji-janji pemimpin lain yang tidak dipenuhi.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
"Andai terjadi di luar Pilkada tetap akan kencang. Bahkan, jika dia muslim tetap akan diproses. Ini bukan karena dia nonmuslim atau etnis," pungkasnya.
Senada dengan Zaitun, Direktur Pusat Studi Sosial Politik (Puspol) Indonesia, Ubedilah Badrun mengatakan Ahok harus memperbaiki cara komunikasinya. Sehingga, tak lagi menimbulkan masalah di kemudian hari.
"Harus diperbaiki agar tidak terjadi lagi potensi kasus seperti ini. Sekarang saja baru sehari jadi tersangka kan sudah ada yang melaporkan lagi," kata Ubedillah.
Menurut Ubed, seharusnya Ahok mencontoh gaya Jokowi yang menjadi pasangannya di Pilkada 2012 lalu. Terbukti, Jokowi bisa memenangkan hati warga DKI Jakarta dan berhasil memenangkan kontes Pilkada.
Ubed mengungkapkan seorang pemimpin harus bisa menjaga perkataannya karena apa yang diucapkan oleh pemimpin akan menjadi konsumsi masyarakat.
"Ahok harus sadar apa yang dikatakannya sebagai seorang pemimpin itu adalah bagian konsumsi publik, pasti akan menimbulkan dampak," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaBawaslu Jateng menyatakan tidak ada unsur pelanggaran kampanye pada peristiwa itu, karena Rakernas DPP APPSI bukan merupakan kegiatan kampanye pemilu.
Baca SelengkapnyaPenyidik Polda Metro Jaya mengeluarkan Surat Penghentian Penyidikan Perkara (SP3) terhadap kasus Aiman
Baca SelengkapnyaDia enggan menanggapi lebih lanjut polemik yang disampaikan oleh Agus. Terlebih, pada 2017 dirinya tidak mengetahui persoalan tersebut.
Baca SelengkapnyaAhok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaAhok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi membeberkan alasan menghentikan kasus Aiman.
Baca SelengkapnyaBahlil mencontohkan ketika Jokowi dituduh memberikan bansos untuk mengarahkan masyarakat memilih salah satu capres.
Baca SelengkapnyaKejagung mengumumkan bahwa pihaknya akan menunda proses pemeriksaan terhadap peserta Pilkada 2024 demi menghindari black campaign.
Baca Selengkapnya