Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

MUI Mataram akan larang gerakan ISIS lewat Khotbah Jumat

MUI Mataram akan larang gerakan ISIS lewat Khotbah Jumat Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). ©REUTERS

Merdeka.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, siap menerbitkan khotbah Shalat Jumat tentang pelarangan dan mewaspadai ajaran "Islamic State of Irak and Syiria" (ISIS) di daerah itu.

"Kita menargetkan pada Jumat pekan depan khotbah tentang pelarangan dan mewaspadai ajaran ISIS sudah bisa disampaikan di masjid-masjid," kata Ketua MUI Kota Mataram H Muhtar di Mataram, Sabtu (09/08).

Seperti diberitakan Antara, penerbitan khotbah larangan ISIS tersebut dinilai penting, karena MUI sendiri menyatakan dengan tegas melarang dan tidak menerima ajaran ISIS masuk ke Kota Mataram, sebab ajaran dan paham yang diberikan terlalu keras seperti halnya teroris.

Sehubungan hal itu, kata Muhtar, untuk menyusun Khotbah Jumat pihaknya akan melihat redaksi pesan dari pemerintah pusat yang sebelumnya juga pernah sampaikan tentang mewaspadai aksi teroris.

Dalam Khotbah Shalat Jumat itu, sejumlah pesan yang akan disampaikan antara lain, penjelasan ajaran dan syariat Islam yang sesungguhnya dan seperti apa gambaran paham yang disampaikan oleh gerakan ISIS yang harus diwaspadai.

"Sebelum khotbah diterbitkan, kami tentu akan melakukan koordinasi dengan Wali Kota Mataram, pihak kepolisian dan pihak-pihak terkait lainnya," katanya.

Hal itu dimaksudkan sebagai usaha bersama menjaga keamanan, kenyamanan dan ketertiban serta kerukunan antar umat beragama di Kota Mataram.

Di sisi lain, kata dia, MUI sangat setuju dengan penyebaran spanduk-spanduk yang berisi memberikan pesan agar masyarakat mewaspadai ISIS yang dilakukan oleh jajaran Polres Mataram.

Langkah itu juga dinilai efektif sebagai bentuk antisipasi dan sosialisasi kepada masyarakat, agar masyarakat tidak lengah dan tetap meningkatkan kewaspadaan kendati ISIS belum terdeteksi di Kota Mataram.

Walaupun sebelumnya, pihak kepolisian Provinsi Nusa Tenggara Barat telah menemukan indikasi keberadaan gerakan itu di daerah Bima, Nusa Tenggara Barat, dengan adanya penyebaran rekaman video yang dilakukan oleh salah satu kelompok yang mendukung gerakan tersebut.

Isi rekaman video tersebut menyatakan sebuah dukungan kepada gerakan radikal itu dalam bentuk doa, bukan mengajak untuk berjihad.

Dalam kaitan itu, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan terhadap gerakan tersebut guna mengetahui maksud dan tujuan dari kelompok pro ISIS itu. (mdk/mtf)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
DMI: Tidak Boleh Ada Kampanye di Masjid!
DMI: Tidak Boleh Ada Kampanye di Masjid!

DMI juga melarang lingkungan sekitar masjid dipakai untuk memasang alat peraga kampanye hingga baliho.

Baca Selengkapnya
Polri Tegaskan Tempat Ibadah Bukan untuk Kepentingan Politik
Polri Tegaskan Tempat Ibadah Bukan untuk Kepentingan Politik

Kepolisian menegaskan kepada semua pihak agar tidak melakukan kampanye politik di dalam tempat ibadah.

Baca Selengkapnya
Bhabinkamtibmas Bengkalis Ingatkan Warga Terkait Larangan Kampanye di Tempat Ibadah
Bhabinkamtibmas Bengkalis Ingatkan Warga Terkait Larangan Kampanye di Tempat Ibadah

Bripka Rosdimansah mengingatkan masyarakat akan larangan kampanye politik di tempat ibadah saat menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Harus Memiliki Ketahanan Ideologi Melawan Terorisme
Masyarakat Harus Memiliki Ketahanan Ideologi Melawan Terorisme

Untuk membentuk ketahanan ideologi masyarakat, salah satunya dengan mendekati dan memberi arahan kepada para takmir masjid.

Baca Selengkapnya
Menteri Agama Imbau Umat Islam Tarawih Pakai Speaker Dalam Masjid, Ini Aturan Detailnya
Menteri Agama Imbau Umat Islam Tarawih Pakai Speaker Dalam Masjid, Ini Aturan Detailnya

Penggunaan speaker dalam masjid selama tarawih untuk mewujudkan ketentraman, ketertiban, dan kenyamanan bersama

Baca Selengkapnya
JK Dukung Kemenag soal Aturan Larangan Speaker Luar Masjid saat Ramadan: Supaya Syahdu
JK Dukung Kemenag soal Aturan Larangan Speaker Luar Masjid saat Ramadan: Supaya Syahdu

JK mengajak seluruh umat Islam di Indonesia untuk menyiapkan waktu untuk melakukan introspeksi diri dalam menyambut Ramadan.

Baca Selengkapnya
DKM Harus Jaga Netralitas Masjid, Tak Boleh Jadi Tempat Menjelekkan Pemerintah
DKM Harus Jaga Netralitas Masjid, Tak Boleh Jadi Tempat Menjelekkan Pemerintah

Perlu adanya upaya penyuluhan kepada para pengurus terkait hal tersebut.

Baca Selengkapnya
Acara Metamorfoshow Diduga Ditunggangi Ormas Terlarang HTI, Menag Minta Polisi Turun Tangan
Acara Metamorfoshow Diduga Ditunggangi Ormas Terlarang HTI, Menag Minta Polisi Turun Tangan

Menag mendukung polisi untuk mengusut acara Metamorfoshow itu

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Masjid Dijaga dari Ancaman Intoleransi dan Politisasi
Jokowi Minta Masjid Dijaga dari Ancaman Intoleransi dan Politisasi

Jokowi menegaskan, masjid harus menjadi tempat mempersatukam keberagaman Indonesia.

Baca Selengkapnya
Heboh Edaran Siaran Azan Maghrib Diganti Teks saat Misa Paus Fransiskus, Kominfo Buka Suara
Heboh Edaran Siaran Azan Maghrib Diganti Teks saat Misa Paus Fransiskus, Kominfo Buka Suara

Sebelumnya, beredar surat Kemenag ke Kominfo dengan nomor B6/DJ.V/BA.03/ 09/2024 tertanggal 1 September 2024 ditandatangani Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin

Baca Selengkapnya
Kericuhan Kajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah, Kemenag Surabaya Keluarkan Edaran Larangan Pengajian Provokatif
Kericuhan Kajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah, Kemenag Surabaya Keluarkan Edaran Larangan Pengajian Provokatif

Kemenag Surabaya akan berkoordinasi dengan Kepolisian saat di singgung apakah akan mengeluarkan larangan resmi terhadap Ustaz Syafiq berceramah di Surabaya.

Baca Selengkapnya
Menag: Jaga Toleransi dalam Menyikapi Potensi Perbedaan 1 Ramadan
Menag: Jaga Toleransi dalam Menyikapi Potensi Perbedaan 1 Ramadan

"Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan," kata Menag

Baca Selengkapnya