MUI Medan kecam tindakan represif TNI AU di dua masjid Sari Rejo

merdeka.com Sekitar 8 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan bersama Forum Umat Islam, mengutuk tindakan kekerasan dilakukan puluhan personel TNI AU Lanud Soewondo terhadap pengurus Masjid Al Hasanah Masjid Silahturrahim, Sari Rejo, Medan. Tindakan itu dinilai sebagai bentuk penistaan terhadap rumah ibadah.

Wakil Ketua MUI Kota Medan, Abdul Hakim Siagian, mengatakan, berdasarkan informasi didukung bukti rekaman kamera pengintai close circuit television (CCTV) yang ada di kedua masjid itu, sejumlah personel TNI AU telah melakukan kekerasan terhadap pengurus masjid.

Dalam rekaman CCTV itu, nazir Masjid Al Hasanah dibawa paksa dengan kerah baju bagian belakang ditarik seorang personel TNI AU. "Dalam rekaman tampak oknum TNI AU tampak membawa paksa Parno, nazir Masjid Al Hasanah," kata Abdul Hakim, Selasa (16/8).

Orang lain juga bertanya?

Dua personel TNI AU juga terlihat menarik paksa seorang pemuda dari masjid, kemudian memukuli dan menendangnya hingga kembali masuk kembali ke Masjid Al Hasanah. Bahkan, dua personel TNI AU juga merusak kotak infak masjid.

Seorang lainnya terlihat mengumpulkan benda di jalan sekitar kotak infak itu dengan kakinya. Kemudian terpantau mengambil sesuatu dan tangannya mengarah ke kantung samping celananya.

Selain itu, kekerasan juga terjadi terhadap pengurus Masjid Silaturrahim yang tengah membersihkan batu di luar pagar masjid. Bukan hanya itu, sejumlah personel TNI AU, juga terlihat jelas dalam rekaman CCTV, memasuki bagian masjid tanpa membuka sepatu dan membawa pentungan.

MUI menilai para personel TNI AU itu harus ditindak. "Kami meminta agar Presiden Joko Widodo dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo menindak komandan dan personel TNI AU Lanud Soewondo yang melakukan tindakan represif saat mengejar warga Sari Rejo," kata Abdul Hakim.

Tindakan represif personel TNI AU ini terjadi menyusul kericuhan dalam aksi unjuk rasa di Jalan SMA 2, Polonia, Medan, Senin (15/8) sore. Sekurangnya 10 orang terluka, termasuk 2 orang wartawan yang dianiaya aparat TNI AU. Dari 8 warga yang terluka juga terdapat 5 orang yang mengalami luka tembak. (mdk/ang)