MUI: Salat Iduladha 1422 di Zona Aman Covid-19 Gunakan Prokes Ketat
Merdeka.com - Kementerian Agama telah mengeluarkan surat edaran tentang pelaksanaan Salat Iduladha 1442 H di masa PPKM darurat. Zona yang tengah berada di pemberlakuan PPKM darurat dilarang menggelar salat di masjid dan tempat terbuka yang memicu kerumunan massa. Sementara untuk zona aman di luar zona PPKM Darurat, Salat Iduladha di masjid diperkenankan.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Abdullah Jaidi mengingatkan, pelaksanaan Salat Iduladha 1442 H di zona aman Covid-19 agar menaati protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
"Tentunya bagi daerah yang terkendali kalau itu (Salat Iduladha) dilaksanakan tetap memperhatikan prokes yang ketat, yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan," katanya usai menggelar Sidang Isbat penentuan awal Zulhijah 1442 H, Sabtu (10/7).
-
Bagaimana cara melaksanakan salat Idul Adha? Baik umat muslim yang menjalankan ibadah haji maupun yang tidak, disunahkan untuk melakukan ibadah ini.
-
Apa adab yang harus dijaga di masjid? Menjaga adab bisa dimulai saat memasuki area masjid. Adapun adab saat masuk masjid, antara lain: Mendahulukan kaki kanan saat masuk ke dalam masjid Membaca doa masuk masjid Berniat untuk iktikaf atau berdiam diri di dalam masjid untuk sepenuhnya beribadah kepada Allah Salat sunah tahiyatul masjid sebelum duduk di dalamnya Mengenakan pakaian yang bersih, suci, dan sopan Disunahkan memakai wewangian dan hindari makan makanan berbau tak sedap Berjalan dengan tenang dan tidak mengganggu jemaah lainnya Menunggu waktu salat dengan iktikaf dan berzikir Menjaga sikap seperti tidak berbicara dengan nada tinggi, kasar, atau bersenda gurau Tidak mengotori masjid dengan membuang sampah atau meludah Membaca doa ketika keluar masjid sembari mendahulukan kaki kiri.
-
Bagaimana cara sholat Idul Adha? Sebelum berangkat ke masjid untuk menunaikan sholat Id diwajibkan untuk mandi terlebih dahulu.
Abdullah juga mengimbau masjid yang menggelar Salat Iduladha agar secara ketat mengatur saf-saf para jemaah. Saf diatur dengan sedemikian rupa supaya tidak membuat pelanggaran jaga jarak di masjid.
Sementara bagi daerah yang belum terkendali, yakni daerah yang tengah memberlakukan PPKM Darurat supaya mengutamakan keselamatan nyawa.
"Jangan kamu menjulurkan tangan kamu untuk kecelakaan," ujarnya.
Abdullah menjelaskan kisah di zaman Nabi Muhammad SAW di mana pada saat itu ada hujan lebat sehingga para jemaah terhambat untuk menghadiri salat Isya di masjid. Nabi Muhammad Saw, kata Abdullah menoleransi hal itu.
"Maka Nabi mengatakan 'sollu fi buyutikum', salatlah kalian di rumah masing-masing. Hanya karena faktor hujan lebat, jalanan becek akan mencelakakan kita, sehingga Nabi mengatakan salat lah di rumah masing-masing. Apalagi di daerah yang sangat riskan masalah Covid-19," ucap dia.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jemaah Indonesia Diminta Tidak Keluar Kota Mekkah Jelang Puncak Haji, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaUntuk menghindari kepadatan di terminal bus, jemaah diminta agar mengatur waktu kembali ke hotel 30 menit hingga satu jam setelah salat.
Baca SelengkapnyaSatgas Pengendali MTA Didin Sholahudin menambahkan, salat Iduladha hari ini dilakukan 2 atau 3 gelombang
Baca SelengkapnyaJK mengajak seluruh umat Islam di Indonesia untuk menyiapkan waktu untuk melakukan introspeksi diri dalam menyambut Ramadan.
Baca SelengkapnyaWarga Palestina melaksanakan Salat Iduladha di Masjid Al-Aqsa di tengah agresi Israel yang masih berlanjut menyerang Gaza dan Tepi Barat.
Baca SelengkapnyaJemaah haji Indonesia ditempatkan di 1.169 tenda yang terbagi dalam 73 maktab atau markaz.
Baca SelengkapnyaJemaah haji diharapkanmengikuti jadwal yang telah ditetapkan demi keselamatan dan keamanan.
Baca SelengkapnyaHari ini Rabu (10/4/2024) seluruh umat Islam merayakan Idulfitri 1 Syawal 1445 Hijriah setelah berpuasa 1 bulan penuh.
Baca SelengkapnyaJemaah diminta tidak banyak melakukan aktivitas yang tidak perlu selama pelaksanaan ibadah haji.
Baca SelengkapnyaMabit atau bermalam yang dilakukan dengan cara melintas di Muzdalifah setelah menjalani wukuf di Arafah.
Baca SelengkapnyaMenjelang pelaksanaan ibadah haji, kawasan Masjidil Haram kian padat
Baca SelengkapnyaMurur di muzdalifah bisa saja dilakukan, namun itu tergantung keputusan pemerintah Indonesia.
Baca Selengkapnya