MUI sarankan Ahok contoh Risma soal penertiban lokalisasi
Merdeka.com - Kasus kematian wanita penghibur, Deudeuh Alfisahrin, membuat Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, kembali mewacanakan kawasan khusus lokalisasi. Meski rencana itu belum serius, wacana itu sudah menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.
Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Hasanuddin AF, memberikan tanggapan soal wacana Ahok, sapaan Basuki, itu.
"Kalau alasannya buang kotoran daripada berserakan mendingan buat WC, itu analog yang benar. Karena buang kotoran daripada berserakan, buat WC itu benar. Tapi kalau merelokasikan sesuatu yang diharamkan perzinahan itu tidak benar analognya," kata Ketua Komisi Fatwa MUI, Hasanudin, di Gedung MUI, Jakarta Pusat, Rabu (6/5).
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kenapa Ahok dan Puput berlibur? Basuki Tjahaja Purnama dan Puput Nastiti Devi tengah menikmati waktu liburnya.
Hasanudin menyarankan, sebelum membereskan prostitusi di Jakarta ada baiknya Ahok mencontoh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini yang sudah berhasil menutup tempat prostitusi Dolly dengan persuasif dan bijaksana.
"Contoh wali kota Surabaya, itu bisa yang sekian lama dan besar ada prostitusi. Dengan persuasif dan bijaksana bisa, itu yang harus diupayakan," tuturnya.
"Kita tahu Tanah Abang dulu seperti apa, sekarang menjadi Islamic Center, bisa kok. Itu yang harus diupayakan, bukannya yang berserakan menjadi tidak berserakan itu tidak pas. Jadi hukumnya harus ditegaskan, Pak Ahok sudah upayakan belum menertibkan dan menutup tempat seperti itu," jelasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAhok menilai jika memang penggusuran paling banyak terjadi di era pemerintahannya, berarti programnya mendirikan banyak rusunawa berhasil.
Baca SelengkapnyaMenurut RK, kemungkinan gaya kepimimpinan Pramono Anung-Rano Karno akan sama dengan Ahok
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyindir penggusuran di Jakarta yang terjadi di era kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Baca SelengkapnyaAhok Kritik Pemprov DKI Ingin Hapus NIK Penduduk di Luar Domisili: Fokus Aja Buat Perut Warga Kenyang!
Baca SelengkapnyaAnggota Baleg DPR dari PKS Mardani Ali Sera mengingatkan konsep kawasan aglomerasi dalam draf Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta
Baca SelengkapnyaPermintaan Otorita IKN agar warga membongkar rumahnya lantaran bangunan tersebut tidak sesuai dengan tata ruang wilayah IKN.
Baca SelengkapnyaAhok mengungkapkan peniadaan Pilgub merupakan wacana yang sudah lama ia ketahui.
Baca SelengkapnyaAhok mengungkapkan penyelesaian masalah di Jakarta kerap pelik
Baca SelengkapnyaJanoe Arijanto menegaskan selama ini pelaku industri periklanan telah menaati peraturan dalam mengiklankan produk tembakau dan turunannya.
Baca SelengkapnyaPemkot Jaktim Bakal Bangun Puskesmas Kelurahan Kayu Putih di Atas Lahan Ruang Terbuka
Baca SelengkapnyaMenurut Anies saat ingin melakukan pemerataan di Indonesia, harus dimulai dengan membangun kota kecil menjadi menengah dan kota menengah menjadi besar.
Baca Selengkapnya