MUI Sebut Pancasila adalah Sebuah Tatanan Akhlak Melebihi Syariah
Merdeka.com - Ketua Komisi Dakwah MUI Muhammad Cholil Nafis mengatakan bahwa Pancasila tidak dapat diubah. Jika Pancasila diubah menjadi Pancasila Bersyariah atau NKRI Bersyariah, maka kata Cholil, perubahan itu akan mendistorsi makna dari sila-sila Pancasila. Menurutnya, Pancasila itu adalah sebuah tatanan akhlak melebihi Syariah. Sebab tanpa akhlak, Syariah tidak akan sempurna.
"Makna Ketuhanan yang Maha Esa itu melebihi Syariah karena kalau kita hanya melaksanakan Syariah itu tidak sempurna, yang sempurna itu adalah akhlak," kata Cholil dalam webinar di Jakarta, Kamis (19/11).
Cholil pun menjelaskan alasannya mengatakan bahwa akhlak lebih sempurna dari Syariah. "Syariah itu tidak cukup tapi harus ada akhlaknya. Misalnya, dalam diskusi ini kita pakai kaos oblong dan celana pendek, itu sudah sesuai Syariah tapi kan tidak berakhlak," kata Cholil.
-
Apa makna dari Sila Pertama Pancasila? Sila pertama dalam Pancasila adalah Ketuhanan yang Maha Esa Pancasila memiliki makna bahwa kita sebagai masyarakat negara Indonesia harus memiliki kepercayaan dan bertakwa kepada Tuhan.
-
Kenapa Pancasila dipilih? Dari pidato usulan dasar negara Sukarno lah yang dipilih sebagai dasar negara Republik Indonesia.
-
Mengapa Pancasila penting bagi Indonesia? Pancasila tidak hanya menjadi landasan hukum dan politik, tetapi juga mengandung nilai-nilai luhur yang menjadi panduan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
-
Bagaimana Pancasila diimplementasikan di Indonesia? Pancasila sebagai dasar negara memberikan arah dan petunjuk bagi pemerintah dan masyarakat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, mempersatukan dan memantapkan kebudayaan dan identitas nasional Indonesia, serta memandu dan mengarahkan pembangunan nasional.
-
Mengapa Pancasila penting sebagai ideologi negara? Tujuannya adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang bersatu, merdeka, berdaulat, makmur, baik spiritual maupun material.
"Kalau Syariah itu yang langsung dari Allah, sementara Fiqih adalah pemahaman manusia. Nah di manusia itu kan banyak perbedaan, tetapi di Syariah tidak ada perbedaan," imbuhnya.
Oleh sebab itu, dia merasa Indonesia sudah memiliki pedoman yang benar yaitu Pancasila. Sebab, kata Cholil, jika sila pertama dalam Piagam Jakarta tidak diganti dan tetap berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa dengan kewajiban menjalankan syariat Islam, maka menurutnya sila tersebut kurang tepat. Sebab kata dia, Indonesia tidak bisa dipaksakan menjadi negara dengan umat yang homogen.
"Sudah benar menurut saya kalau piagam Jakarta diganti untuk memberikan makna lebih luas pada Islam. Di saat yang bersamaan juga mengakomodir kesamaan, kesejajaran umat manusia dan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan," kata Dosen Pascasarjana Universitas Indonesia itu.
Ustaz yang akrab disapa Kiai Cholil berharap, masyarakat Indonesia sadar bahwa sila-sila yang terkandung dalam Pancasila sudah sesuai dengan ajaran agama Islam. Dalam sila ketiga dalam Pancasila disebutkan Persatuan Indonesia yang mana artinya setiap manusia harus saling menyayangi dan menghargai meskipun berbeda agama, suku, bangsa, kasta. Menurutnya, itulah yang diajarkan oleh Nabi dalam Islam.
Cholil mengatakan, suatu negara akan runtuh bila tidak menghargai perbedaan. Oleh sebab itu, menurutnya sila-sila di Pancasila sudah benar dan tidak perlu ada yang diubah. Pancasila menurutnya sudah islami, sudah sesuai dengan Piagam Madinah yang menyebutkan bahwa suatu negara akan hancur jika terpecah-belah akibat tidak bersatu.
"Pancasila ini sudah sudah islami dalam konteks pemaknaan dan bernegara sebagaimana yang dipimpin oleh Rasulullah. Kalau melihat dari Konstitusi Madinah, terbukti sebuah negara yang terpecah belah akan hancur. Tidak mungkin bisa membangun negaranya lagi. Jadi kalau dipaksa Indonesia warganya harus Islam, tidak bisa," kata dia.
Bahkan kata Cholil, konstitusi yang paling dekat dengan konstitusi Madinah yaitu Indonesia. Sebab, pasal pertama di Piagam Madinah sama dengan sila ketiga Indonesia yaitu menjunjung tinggi persatuan dan kebebasan beragama. Selain itu, dalam piagam Madinah juga disebutkan bahwa pencapaian sebuah negara adalah keadilan.
"Persatuan menjadi landasannya dan tentunya stabilitas sosial untuk meraih kesejahteraan. Nah itu sama dengan yang tertera dalam alinea ke-4 pembukaan UUD kita," ujar Cholil.
"Jadi kalau mau mengaca sama negara Islam, bukan lihat Turki Usmani. Negara Islam itu Madinah yang dipimpin Rasulullah sesuai piagam Madinah. Sebagaimana yang dikatakan oleh Profesor Ahmad Sukardja, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah dan Profesor Tahir Azhary yang mengatakan bahwa konstitusi kita adalah yang paling dekat dengan konstitusi Rasulullah," kata dia.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk mengatasi permasalahan di negara ini bukan sebuah sistem baru, tapi persatuan dan kesatuan.
Baca SelengkapnyaSalam lintas agama merupakan salah satu upaya berkesinambungan merawat kemajemukan dimiliki Indonesia.
Baca SelengkapnyaMempelajari makna Pancasila penting bagi warga negara Indonesia agar dapat lebih memahami nilainya.
Baca SelengkapnyaMeski ada perbedaan hingga saat ini sikap toleran tetap dipegang teguh agar tidak mudah diadu domba.
Baca SelengkapnyaPancasila adalah dasar negara Republik Indonesia yang pertama kali diperkenalkan pada 1 Juni 1945.
Baca SelengkapnyaPancasila memiliki kedudukan yang krusial bagi negara Indonesia.
Baca SelengkapnyaPancasila harus diterapkan secara menyeluruh baik di lingkungan masyarakat maupun pendidikan.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua MPR, Ahmad Basarah mengajak masyarakat Indonesia di Hamburg Jerman untuk menjaga persatuan bangsa Indonesia di tanah rantau.
Baca SelengkapnyaMahfud MD mengatakan, etika yang rapuh sejak era Orde Baru telah melahirkan praktik KKN.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang penerapan Pancasila dalam Kehidupan sehari-hari dan contohnya.
Baca SelengkapnyaMUI melarang umat Islam mengucapkan salam lintas agama
Baca SelengkapnyaSemakin kita menyatakan diri sebagai orang yang punya iman, maka besar tanggung jawabnya untuk mengedepankan toleransi.
Baca Selengkapnya