MUI sinyalir sekte Kerajaan Ubur-ubur penipuan berkedok agama
Merdeka.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat masih menunggu hasil investigasi MUI Kota Serang dan MUI Provinsi Banten terkait praktik sekte Kerajaan Ubur-ubur di Kota Serang. MUI menduga pendirian sekte Kerajaan Ubur-ubur penipuan berkedok agama.
"Kami menengarai adanya motif penipuan yang berkedok agama di samping adanya dugaan penyimpangan aliran dari sekte Kerajaan Ubur-ubur tersebut," kata Wakil Ketua MUI, Zainut Tauhid Sa'adi, di Jakarta, Rabu (15/8).
MUI meminta kepada kepolisian untuk mengungkap motif dari aliran ini, sehingga masyarakat dapat mengetahui dengan sebenarnya. MUI juga memberikan apresiasi kepada kepolisian yang bergerak cepat untuk melakukan langkah-langkah antisipasi terkait gerakan kelompok tersebut.
-
Apa tujuan dari sekte sesat ini? Wanita itu mengatakan bahwa kuil itu bernama Kanaan, dan anggota kelompoknya percaya bahwa dunia akan segera berakhir.
-
Dimana sekte ini berada? Polisi juga menemukan 251 anak di bawah umur tinggal di peternakan Chokurongerwa, yang berjarak sekitar 34 km sebelah barat laut Ibu Kota Harare.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa yang melaporkan kejadian penipuan? Baik korban dan calon pembeli sama-sama membuat laporan ke kepolisian.
-
Siapa pemimpin kelompok yang dicurigai? Peristiwa Talangsari 1989 berawal dari kecurigaan masyarakat dan aparat desa terhadap kelompok keagamaan yang dipimpin oleh Warsidi.
"MUI meminta kepada masyarakat untuk tetap tenang, tidak boleh mengambil tindakan hukum sendiri, menjaga ketenangan dan kondusifitas lingkungan serta menyerahkan masalah ini kepada aparat keamanan sehingga tidak menimbulkan suasana yang semakin gaduh," kata dia.
Sebelumnya, kegiatan sekelompok orang diduga mengikuti aliran sesat yang menamakan Kerajaan Ubur-ubur dan dipimpin oleh pasangan suami istri meresahkan warga Lingkungan Sayabulu, Kelurahan Serang, Kecamatan Serang, Kota Serang. Kelompok tersebut mempercayai bahwa Nabi Muhammad adalah seorang perempuan dan kalimat sahadatnya berbeda.
Sekretaris MUI Kota Serang, Amas Tajudin mengatakan pihaknya telah melakukan mediasi dengan pimpinan Kerajaan Ubur-ubur Aisyah dan Rudi. Pihaknya menyatakan ajaran yang dianut Kerajaan Ubur-ubur merupakan ajaran sesat.
"Kesimpulan kami dia bukan Islam, urusan keresahan masyarakat karena dia menyebarkan atas nama Alquran ini sudah meresahkan, kalau seperti itu Islam sudah ternodai," kata Amas usai mediasi, Senin (13/8).
Amas mengungkapkan, setelah melakukan mediasi, Aisyah mengaku beragama Sunda Wiwitan, meski kerajaannya mengakui Alquran dan Allah SWT.
"Allah memiliki makam seperti petilasan. Dia mempercayai Muhammad adalah seorang perempuan. Yang paling lucu adalah kenapa kita mencium Hajar Aswad karena Hajar Aswad seperti kelamin perempuan, dan Kabah bukan kiblat tapi tempat pemujaan," ujarnya.
Sementara, Kapolres Serang Kota AKBP Komarudin mengatakan, berdasarkan penelusuran dari video yang diunggah oleh akun media sosial pribadi Ratu Kidul, zikir dilakukan sambil bernyanyi dan menari. "Ini yang tak lazim bisa memicu keresahan masyarakat," kata Komarudin, Selasa (14/8).
Dia mengatakan, berdasarkan keterangan dari sejumlah pengikut yang dimintai keterangan, kegiatan mereka dilakukan untuk mempermudah dan membuka kekayaan bangsa Indonesia yang selama ini terpendam.
"Untuk menerjemahkan kegiatan mereka ini cukup alot, cukup sulit, komunikasi pun belum terbuka, cenderung tertutup," kata Komarudin.
Dia mengungkapkan, pihaknya masih menyelidiki potensi kemungkinan mengarah kepada penistaan agama dan pelecehan terhadap ajaran Islam. "Masih kita dalami butuh masukan dari MUI. Tapi demi menjaga ketertiban dan keamanan kami sudah meminta pada Aisyah dan pengikutnya untuk menghentikan sementara aktivitas mereka karena kami khawatir terjadi gesekan dengan warga sekitar," ujarnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
MUI telah membentuk tim gabungan dari MUI Kabupaten dan Kecamatan Rangsang Barat untuk menyelidiki
Baca SelengkapnyaDalam video itu terlihat seorang perempuan tampil tertutup dengan cadar.
Baca SelengkapnyaBahkan, ada juga makam yang dibuat seolah sangat tua dan kramat, dengan menambahkan bangunan serta kain kafan di batu nisan.
Baca SelengkapnyaBudi Arie pun menjamin, jika sistem informasi elektronik selama pesta demokrasi ini tetap aman dan terjamin.
Baca SelengkapnyaMasyarakat setempat sempat mempertanyakan karena dihelat di kawasan masjid.
Baca SelengkapnyaDalam video tersebut terlihat jemaah laki-laki dan perempuan. Ada seorang diduga gurunya memegang tubuh jemaah perempuan
Baca SelengkapnyaSalah satu pegawai melihat dan memviralkan ke media sosial.
Baca SelengkapnyaJemaah Masjid di Gunung Kidul Lebaran Kemarin dengan Dalih "Sudah Telepon Allah", Begini Reaksi PBNU
Baca SelengkapnyaKeberadaan makam keramat palsu ini sempat viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSebuah video viral memperlihatkan seorang wanita menjadi imam salat di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara.
Baca Selengkapnyakepada masyarakat apabila mendapatkan pesan dari oknum tersebut dapat segara melaporkan melalui ke pihak KPK melalui call center 198
Baca SelengkapnyaAkun media sosial resmi Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri selalu ditandai dengan centang biru.
Baca Selengkapnya