MUI tagih janji pemerintah terkait RUU perlindungan umat beragama
Merdeka.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendesak pemerintah segera membentuk undang-undang yang mengatur kerukunan umat beragama, perlindungan agama, jaminan dan perlindungan umat beragama, serta tugas dan tanggung jawab pemerintah.
Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang kerukunan antar umat beragama Yusnar Yusuf, segera dibentuknya undang-undang itu guna menyelesaikan konflik beragama yang masih kerap terjadi.
"Undang-undang ini sangat penting dibentuk karena masih banyak terjadi ketegangan, konflik di tingkat bawah terkait umat beragama," kata Yusnar di kantor MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis (22/10).
-
Bagaimana cara membangun toleransi antarumat beragama? Meningkatkan ketaatan pada agama masing-masing adalah prinsip penguatan NKRI. Semakin kuat ketaatan pada agama yang diyakininya, maka makin dalam merasakan arti toleransi.
-
Kenapa konflik terjadi? Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi.
-
Mengapa suku Bidayuh berkonflik dengan suku lain? “Saat antropomorf GS3 digambar, suku Bidayuh dikuasai oleh elit Melayu, sedangkan antropomorf GS4 kemungkinan dibuat selama periode konflik yang semakin meningkat antara suku Bidayuh dan penguasa Iban dan Melayu Brunei,“ jelas tim peneliti.
-
Bagaimana cara konflik muncul? Konflik berasal dari bahasa Latin 'configure' yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik adalah suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
-
Kenapa SARA sering jadi penyebab konflik? Konflik horizontal terbentuk antara individu atau kelompok yang memiliki identitas SARA yang berbeda, sedangkan konflik vertikal terbentuk antara kelompok yang memiliki perbedaan status atau kekuasaan.
-
Bagaimana kerukunan umat beragama di Sekar Gadung? Mereka semua hidup damai tanpa konflik.
Menurut Yusnar, pihak MUI menyoroti penyelesaian konflik beragama yang dilakukan pemerintah. Dia melihat penyelesaian konflik beragama yang dilakukan pemerintah kerap tak sesuai.
Penetapan dua orang tersangka dari jemaah Kristen GIDI dalam waktu lebih dari 100 hari atas kejadian Tolikara membuat umat Islam tak adil. Hal ini disampaikan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Kerukunan Anter Umat Beragama Yusnar Yusuf.
Salah satunya, kata Yusnar, terlihat dalam menyelesaikan konflik beragama di Tolikara, Papua, dan Singkil, Aceh. "Penanganan berbeda dan tidak adil begitu terlihat dalam kasus Aceh Singkil. Dalam jumlah cukup banyak yang diduga terlibat dalam kasus pembakaran gereja atau undung-undung," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pentingnya menghormati kebebasan beragama dan tanggung jawab sosial dalam menjaga kehidupan plural di Indonesia
Baca SelengkapnyaKajian izin pendirian rumah ibadah itu diungkap Menko Polhukam Mahfud MD saat melakukan orasi kebangsaan di Universitas Budhi Dharma Tangerang.
Baca SelengkapnyaKaesang menyinggung persoalan pendirian rumah ibadah di Tanah Air yang terkendala izin.
Baca SelengkapnyaKemenag terus mengampanyekan pentingnya moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaMahfud berjanji untuk mengesahkan UU Masyarakat Hukum Adat.
Baca SelengkapnyaMenurut Ma’ruf, Ijtima Ulama menjawab masalah yang dihadapi umat dan rutin digelar tiga tahun sekali.
Baca SelengkapnyaMenag berpesan agar pelaksanaan Pemilu 2024 nanti bisa dilakukan dengan penuh riang gembira.
Baca Selengkapnyafanatisme perlu dinetralisir dengan mengingatkan bahwa Pemilu hanyalah alat untuk memilih bukan untuk memecah belah bangsa.
Baca SelengkapnyaRomo Benny menyampaikan harapannya agar Indonesia tidak mudah dipecah belah oleh perbedaan kebudayaan atau keagamaan.
Baca SelengkapnyaDPR bakal menggulirkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Jabatan Hakim. Hal ini sebagai bentuk menyerap aspirasi para hakim yang menuntut sejumlah hak.
Baca SelengkapnyaGanjar berharap melalui jaminan dan kehadiran pemerintah, masyarakat Indonesia bisa selalu rukun, damai.
Baca SelengkapnyaRUU Masyarakat Adat dinilai janji Jokowi 10 tahun lalu
Baca Selengkapnya