MUI temukan bumbu masak Solaria Balikpapan mengandung unsur babi
Merdeka.com - Dua bumbu dipakai Restoran Solaria yang berada di pusat perbelanjaan Balikpapan Center, positif mengandung unsur babi. Hal itu diketahui setelah inspeksi dadakan gabungan Lembaga Pengkajian Pangan Obat-Obatan, Kosmetika Majelis Ulama Indonesia Kalimantan Timur (LPPOM MUI Kaltim), MUI Kota Balikpapan, Dinas Peternakan, Dinas Kesehatan, dan Satpol PP.
"Itu memakai metode tes cepat, hasilnya seperti yang diterima. Ada di berita itu betul. Seperti itu hasilnya," kata Direktur LPPOM MUI Kaltim, Sumarsongko, kepada merdeka.com, Rabu (25/11).
MUI menguji 20 sampel diambil dari Solaria, kemudian disaring menjadi delapan yang diuji langsung di Solaria. Dan hasilnya, dua jenis bumbu masih dirahasiakan positif mengandung unsur babi.
-
Siapa yang perlu tes DNA? Tes DNA bisa dilakukan oleh pasangan suami istri yang sedang merencanakan kehamilan melalui program bayi tabuh. Tidak hanya itu, tes DNA juga bisa dilakukan oleh pasangan yang berisiko mempunyai anak dengan kelainan genetik tertentu.
-
Bagaimana uji makanan mengidentifikasi komposisi zat makanan? Uji makanan merujuk pada serangkaian metode dan teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, dan mengevaluasi komposisi zat makanan, serta untuk memastikan keamanan dan kualitas pangan.
-
Apa saja jenis tes DNA yang ada? Tahukah kalian, ada beragam jenis tes DNA yang bisa dilakukan. Bahkan masing-masing jenis tes DNA ini mempunyai manfaat yang berbeda. Tes DNA pun juga bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Meski begitu, semua cara ini dirancang untuk mengidentifikasi perbedaan dan persamaan antara gen yang diuji
-
Kenapa penting melakukan tes DNA? Apabila seseorang mempunyai kelainan DNA atau genetik misalnya arena penyakit turunan atau faktor lain, mereka dapat mengalami penyakit tertentu. Oleh karena itu, penting untuk melakukan tes DNA agar bisa mengetahui struktur genetik dalam tubuh seseorang. Selain itu juga bisa mendeteksi kelainan genetik.
-
Siapa yang mendukung tes DNA? “Saya selama ini berusaha untuk bersabar dan kuat menghadapi masalah ini meskipun terasa berat untuk saya. Tidak ada yang saya khawatirkan lagi dan justru saya mendukung suami melakukan tes DNA untuk memutus keraguan,“
-
Mengapa polisi memeriksa DNA tali? Polres Metro Jakarta Utara fokus menunggu hasil pemeriksaan DNA dari satu keluarga yang tewas bunuh diri di apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara. Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menjelaskan DNA yang dicek oleh petugas adalah tali yang dipakai mengikat tangan satu keluarga ini saat melompat. 'DNA yang ada di tali ya, yang ditemukan di TKP (tempat kejadian perkara). Satu melekat pada korban dan satu masih satunya terlepas dari korban. Itu yang kami lakukan pemeriksa intinya itu,' ucapnya, Senin (18/3).
Meski demikian, Sumarsongko memberi catatan, tes cepat ini bukan hasil akhir. Saat ini, sampel-sampel itu sedang diuji menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR). Yaitu pengujian secara DNA yang tingkat akurasinya lebih tinggi.
"Kalau memang positif, ya pasti positif. Yang repot nanti kalau negatif. Kan berarti harus tanda tanya, ada penyimpangan di mana? alat uji atau apa?," ujar Sumarsongko.
Untuk uji DNA, semua sampel dibawa ke laboratorium LPPOM MUI di Bogor, Jawa Barat. Waktu yang dibutuhkan menguji satu sampel berkisar antara tujuh hingga sepuluh jam. Sedangkan langkah selanjutnya, MUI menunggu hasil akhir dari tes DNA itu.
"Kita bawa semua, kita enggak mau kecolongan," tegas Sumarsongko.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selanjutya BPOM telah melakukan pembinaan kepada pedangnya untuk tidak menjual produk makanan yang mengandung zat kimia berbahaya.
Baca SelengkapnyaHasil pengecekan laboratorium itu, seluruh sampel makanan-minuman dalam kondisi layak konsumsi.
Baca SelengkapnyaRoti Okko yang mengandung natrium dehidroasetat merupakan senyawa berbahaya
Baca SelengkapnyaBenarkah filter rokok mengandung darah babi? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaBPOM Mamuju menemukan bakteri Escherichia coli (E.coli) pada sampel makanan yang diserahkan Dinas Kesehatan Sulawesi Barat (Sulbar).
Baca SelengkapnyaAdapun bahaya yang ditimbulkan ke tubuh manusia bersifat akumulatif atau tidak langsung terasa.
Baca SelengkapnyaModus culas ini ternyata sudah dilakukan oleh MT sejak membangun bisnisnya pada 2018 dengan mempekerjakan lebih dari 10 karyawan
Baca SelengkapnyaPara pedagang hanya diedukasi dan diingatkan agar tak mengulangi perbuatanya.
Baca SelengkapnyaProdusen melakukan investigasi secara intensif terhadap penyebaran mengenai dugaan roti Aoka memakai bahan pengawet
Baca SelengkapnyaProdusen roti Aoka itu belum tergabung dalam GAPMMI.
Baca SelengkapnyaYaqut mengatakan pihaknya akan melakukan pengecekan ulang.
Baca SelengkapnyaUji makanan dapat dilakukan dengan berbagai metode, salah satunya adalah pengujian kimia.
Baca Selengkapnya