Munarman Bantah Ikut Baiat ISIS di Acara Seminar UIN Jakarta
Merdeka.com - Mantan Sekretaris Front Pembela Islam (FPI), Munarman membantah pernyataan saksi yang menyebut dirinya ikut berbaiat kepada ISIS dalam acara seminar di UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, pada 2014 lalu.
Bantahan itu disampaikan Munarman, saat menanggapi pernyataan salah satu saksi yang dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU) berinisial HF perihal kehadiran Munarman dalam acara baiat di UIN itu.
"Di dalam perjalanan pulang (setelah acara), saya sama rekan-rekan (panitia) membahas kedatangan Munarman. Apa saja yang dibahas? Tentang konsekuensi baiat antum (Munarman) pada waktu itu," ujar HF kepada Munarman saat sesi tanya jawab, pada sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Rabu (19/1).
-
Mengapa Munarman mengucapkan ikrar? Turut dipandu seorang petugas membawa Al-Qur'an sebagai sumpah yang dibacakan mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Front Pembela Islam (FPI) tersebut.
-
Dimana Munarman mengucapkan ikrar? Dikutip lewat video akun instagram @bangranistones, Munarman terlihat memakai celana hitam dan baju koko putih dengan peci yang dililitkan bendera merah putih. Turut membacakan ikrar setia kepada NKRI.
-
Siapa yang mengikuti MUN di Malaysia? Kabar partisipasi Almira dalam Model United Nations (MUN) baru-baru ini diumumkan oleh ibunya melalui Instagram.
-
Siapa yang membantah klaim Mahfud MD? Hal ini pun dibantah langsung oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto.
-
Dimana Muhaimin Iskandar melakukan sidak? Ketua Timwas Haji DPR Muhaimin Iskandar melakukan inspeksi mendadak ke tenda haji jemaah Indonesia di Mina, Arab Saudi, Rabu 19 Juni 2024.
-
Siapa saja yang bersaksi di sidang MK? Sebagai informasi, empat menteri tersebut adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani, Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto.
Sidang berlangsung tertutup. Seluruh identitas, hakim dan saksi disembunyikan. Media yang meliput hanya diperkenankan mendengarkan melalui pengeras suara.
Hal ini merujuk sebagaimana Undang-undang Nomor 5 Tahun 2018 dan Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2019.
Merespon pernyataan HF, Munarman membantah bahwa dirinya tidak terlibat baiat dalam acara di UIN tersebut. Meski, HF tetap tak menanggapi lebih lanjut terkait bantahan dari terdakwa.
"Saya tidak baiat!" bantah Munarman.
"Ya itu hak saudara membantah, saya menjawab. Pembahasan saya ya konsekuensi saudara dalam acara," timpal HF.
Kemudian, Munarman menanyakan konsekuensi yang dipikirkan HF saat dirinya diyakini mengikuti acara baiat tersebut. Yang diartikan HF, jika FPI tidak memusuhi mereka, dengan kehadiran Munarman dalam acara itu.
"Apa sebelumnya FPI memusuhi saudara?" tanya Munarman.
"Saya enggak tahu," jawabnya
"Kenapa bisa simpulkan (tidak memusuhi)? tanya Munarman kembali.
"Saya rasa anda juga paham betul, karena anda juga di Sekjen posisinya, berinteraksi dengan kelompok ISIS. Anda paham penolakan demokrasi, hukum-hukum dan sebagainya. Saat itu kan FPI masih mendukung demokrasi. Kami pikir gitu, siapa yang mendukung demokrasi itu adalah musuh kami," jelas HF.
Pengakuan Saksi Lain
Pada kesempatan yang sama, saksi lainnya berinisial K juga mengakui jika dirinya melihat Munarman hadir dalam acara baiat dengan kelompok teroris. Acara itu berlangsung pada 6 Juli 2014 di Gedung UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan.
“Setelah saya membuka acara dan turun dari panggung saya melihat ada Munarman di situ,” tutur K dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Rabu (19/1).
Saksi K lalu bertanya kepada HF terkait kehadiran Munarman. Dimana, HF meminta K untuk melihat situasi lebih dulu, apakah Munarman berbaiat atau tidak.
“Saya hanya berbincang dengan H. Yang perbincangannya, saya meminta untuk (Munarman) dikeluarkan saja (jika tidak ikut baiat). Tetapi H mengatakan tunggu sampai acara baiatnya,” sebut dia.
K mengakui jika dirinya melihat Munarman pada saat acara itu, dari jarak kurang lebih 10 sampai 20 meter. Dia yang bersama H turut sekilas memperhatikan Munarman, menyebut yang bersangkutan turut mengikutinya juga ikut berbaiat.
"Yang pas kajian, saya sekilas melihat ada, pas baiat saya semua orang berdiri emang H pertama sudah memberikan masukan kepada kita. Kalau Munarman tidak ikut, akan kami bubarkan, ya saya katakan Munarman ikut acara itu," katanya.
"Itu termasuk kabar yang menggembirakan (bagi K)," tambahnya.
Untuk diketahui dalam perkara ini, Munarman didakwa dengan Pasal 14 Jo Pasal 7, Pasal 15 Jo Pasal 7 serta Pasal 13 huruf c Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Munarman pernah melakukan berbagai kontroversi yang tak kalah menghebohkan publik,
Baca SelengkapnyaSaat keluar dari Lapas Salemba, Munarman tampak mengenakan kemeja putih.
Baca SelengkapnyaPenyebabnya Arif sempat melontarkan kata-kata yang membuat Umar Kei tersinggung.
Baca SelengkapnyaKuasa hukum Munarman, Aziz Yanuar menyebut selepas dari lapas Salemba, kliennya berencana untuk sowan ke Habib Rizieq.
Baca SelengkapnyaPembacaan itu dilakukan ketika dirinya tengah menjalani masa tahanan kasus terorisme.
Baca SelengkapnyaHal ini bertujuan untuk memberikan payung hukum bagi aparat di lapangan untuk melakukan penindakan.
Baca SelengkapnyaMunarman terbukti melanggar Pasal 13 huruf c Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
Baca SelengkapnyaMantan anggota Jamaah Islamih di wilayah Sumatera Selatan dan narapidana teroris mengucapkan sumpah setia ke NKRI
Baca SelengkapnyaPengurus Masjid Assalam Purimas pun membeberkan kronologi GP Ansor membubarkan jemaah di Masjid Assalam Purimas Kota Gunung Anyar.
Baca SelengkapnyaMajelis hakim menilai Haris dan Fatia tidak terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum bersalah melakukan pencemaran nama baik Luhut.
Baca SelengkapnyaCak Imin pun meminta kepada seluruh kader agar menjadi kader NU yang tidak pengecut.
Baca SelengkapnyaPAC GP Ansor dan Banser Gunung Anyar menolak Ustaz Riza Syafiq Hasan Basalamah karena diduga terindikasi berasal dari HTI.
Baca Selengkapnya