Muncul di sungai, buaya ompong gegerkan warga Sukoharjo
Merdeka.com - Seekor buaya sepanjang 6 meter milik warga Dukuh Jogobondo, Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, lepas ke sungai, Selasa (10/4). Buaya piaraan warga bernama Koh Yuho yang saat ini terlihat di Sungai Sasak desa tersebut, menjadi buruan warga.
Pemerintah desa setempat bersama Polsek Mojolaban telah mengeluarkan larangan agar warga tak mendekat ke lokasi lepasnya binatang buas tersebut.
"Saya tadi lihat kepalanya ada di Sungai Sasak, kita takut, warga takut. Tadi warga sudah diimbau agar tidak ke sungai dulu," ujar Sugondo, warga setempat.
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Dimana buaya itu ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air.
-
Mengapa buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Siapa yang menemukan buaya itu? Dimas Gilang Saputra, salah seorang pemuda itu, menuturkan bahwa hewan itu adalah buaya.
Menurut Gondo, buaya yang lepas tersebut merupakan betina. Setelah lepas pemiliknya mencoba mencari, namun belum ditemukan. Setelah ada yang melihat penampakan buaya tersebut, warga segera melaporkan ke lurah desa dan Polsek Mojolaban. Warga berharap buaya tersebut segera tetangkap, karena sangat dekat dengan pemukiman
Kapolsek Mojolaban, AKP Priyono membenarkan adanya buaya yang lepas tersebut. Upaya pencarian hingga saat ini masih terus dilakukan. Upaya pencarian juga dilakukan dengan penembakan untuk melumpuhkan buaya tersebut.
Pejabat Kepala Desa Palur, Sugito menambahkan, pada awalnya ada orang yang beraktivitas mencari ikan di sungai tersebut, pada Selasa pukul 6.00 pagi. Saat melihat ke sungai, pencari ikan ini, lanjut Sugito, melihat ada buaya yang mengambang.
"Setelah melihat, oleh saksi tersebut dilaporkan ke saya dan ke Polsek Mojolaban," jelas Sugito.
Selain memelihara buaya, pemilik juga merawat binatang lain seperti babi dan juga harimau. Sebelumnya pemilik hewan tersebut memelihara dua buaya, namun yang satu sudah mati sejak lama.
"Buaya itu milik Koh Yuho, tetapi pemilik aslinya sudah meninggal, sekarang yang merawat ponakannya. Saya kebetulan juga pernah merawat buaya itu. Tapi giginya sudah ompong, soalnya saat kecil sudah dipotong," imbuh Sugito menerangkan.
Sugito mengakui, upaya penangkapan terhalang, karena buaya bersembunyi di dalam air. Setiap muncul dilakukan penembakan, namun belum bisa dilumpuhkan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaUntuk menangkap buaya ini, satu regu petugas Damkarmat dari Pos Mojo diterjunkan ke lokasi.
Baca SelengkapnyaWisata Laguna Kalondes berlokasi di daerah Selomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaSeorang nelayan bernama Samaun, asal Pangkah Wetan saat dikonfirmasi membenarkan keberadaan buaya muara di perairan Ujungpangkah Kabupaten Gresik.
Baca SelengkapnyaPara awalnya sekelompok pemuda hendak mencari kucing hutan, namun yang mereka temukan justru seekor buaya.
Baca SelengkapnyaJasad korban ini tidak dibawa ke puskesmas atau RSUD, tetapi langsung dibawa ke rumah duka.
Baca SelengkapnyaKeberadaan buaya itu terlihat cukup lama. Kemunculannya diketahui terjadi saat air Sungai Musi dalam keadaan pasang.
Baca SelengkapnyaBaru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca SelengkapnyaPemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca SelengkapnyaViral video seekor buaya mengantar jasad manusia di Sungai Cilemer, Pandeglang, Banten.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, buaya merupakan hewan yang berpotensi membunuh manusia sebab termasuk ke dalam hewan buas.
Baca SelengkapnyaTiga buaya ukuran besar yang sempat berkeliaran di sawah warga berhasil ditangkap.
Baca Selengkapnya