Muncul Klaster Ponpes di Gunungkidul, 17 Santri Positif Covid-19
Merdeka.com - Klaster baru penularan Covid-19 muncul di Kabupaten Gunungkidul, DIY. Klaster baru ini adalah klaster dari sebuah pondok pesantren di Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul.
Dari klaster pondok pesantren ini sebanyak 17 orang santri dinyatakan positif Covid-19. Saat ini ke 17 santri ini sedang menjalani isolasi mandiri.
Kepala Dinkes Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan temuan penularan Covid-19 di pondok pesantren ini berawal dari keluhan seorang santri. Santri itu, kata Dewi, datang ke Puskesmas Ponjong 2 karena mengeluh kehilangan indera penciuman dan perasa.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Siapa yang terkena antraks di Gunungkidul? Dari 125 warga yang diperiksa, 85 di antaranya positif antraks.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Dimana kasus HIV terbanyak di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
"Klaster pondok pesantren di Karangmojo berawal saat tanggal 30 September ada informasi dari Puskesmas Ponjong 2 ke Puskesmas Karangmojo 1. Saat itu ada santri yang berobat dengan keluhan anosmia," kata Dewi saat dihubungi wartawan, Jumat (15/10).
Dewi mengungkapkan dari hasil tes swab diketahui santri itu positif Covid-19. Setelahnya dari pihak Dinkes Kabupaten Gunungkidul melakukan tracing pada kontak erat santri tersebut.
"Dilakukan tracing (pada kontak erat) dan akhirnya ditemukan 17 orang (positif Covid-19) di ponpes tersebut. Semua ditracing dengan tes swab PCR," ucap Dewi.
"Saat ini santri yang positif diisolasi dan ditempatkan tersendiri. Semua santri dalam keadaan baik. Untuk tracing masih terus berlangsung," sambung Dewi.
Dewi menambahkan untuk sementara waktu, kegiatan belajar mengajar di ponpes tersebut dihentikan sementara.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaKemenkes ungkap gejala dari virus cacar monyet atau monkeypox
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) mengkonfirmasi adanya kasus polio baru di Klaten, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus tersebut tercatat pada 23 Agustus 2024 dengan dua orang diantaranya terkonfirmasi positif.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaPolisi menggerebek Kampung Bahari di Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Minggu (10/3).
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan Yogyakarta saat ini tengah menunggu hasil tes darah dari 45 pasien.
Baca SelengkapnyaDinkes & Peternakan Gunungkidul menemukan adanya dugaan tiga hewan ternak milik warga Kayoman, Serut yang mati diduga karena terkena antraks.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca Selengkapnya