Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Muncul Klaster PTM, Pemkot Solo Minta Orang Tua Pantau Kegiatan Anak di Rumah

Muncul Klaster PTM, Pemkot Solo Minta Orang Tua Pantau Kegiatan Anak di Rumah Uji coba pembelajaran tatap muka di Tangerang. ©2021 Liputan6.com/Angga Yuniar

Merdeka.com - Munculnya klaster Covid-19 dari kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sejumlah sekolah dasar (SD) di Solo, membuat Wali Kota Gibran Rakabuming Raka meningkatkan kewaspadaan. Salah satunya meminta orangtua siswa untuk selalu memonitor anak-anak mereka saat berada di rumah.

“Kalau sudah pulang sekolah, mereka main kemana kan kita nggak tahu. Di rumah harus diketatkan juga oleh orangtua murid. Orangtua diminta kesadarannya, diminta dimonitor. Biar bagaimanapun kalau di sekolah kan cuma dua sampai tiga jam paling lama," katanya saat ditemui di Balai Kota Solo, Selasa (19/10).

Terkait munculnya klaster Covid-19 dari sejumlah sekolah di Solo tersebut, Gibran mengklaim jika penerapan protokol kesehatan (prokes) selama ini sudah berjalan baik. Bahkan ada surveilans atau pengawasan langsung yang dilakukan dinas kesehatan.

Orang lain juga bertanya?

Gibran menyampaikan, meskipun puluhan siswa dan guru dinyatakan positif Covid-19, namun mereka tetap mengikuti Pelajaran Jarak Jauh (PJJ). Karena semuanya berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG).

"Kalau OTG kan berarti badannya masih terasa sehat. Kalau masih kuat untuk PJJ ya PJJ saja gak papa. Kecuali kalau ada yang sakitnya parah, sesak nafas dan lain-lainnya bisa gak ikut PJJ. Kebanyakan anak-anak kecil itu mereka malah kuat," jelasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini pihaknya belum mengecek kondisi siswa dan guru yang positif Covid-19.

"Belum, nanti habis ini. Semuanya OTG tapi OTG itu yang bahaya karena mereka masuk sekolah tapi gak tahu kalau sakit," tandasnya.

Kasus munculnya klaster PTM di sejumlah SD tersebut, dikatakannya, akan menjadi bahan pertimbangan untuk melonggarkan aturan selama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2 di Kota Bengawan.

"Ya pasti nanti kita jadikan bahan pertimbangan. Sekali lagi, anak-anak dibawah 12 tahun belum bisa divaksin makanya harus ekstra hati hati,” katanya.

Gibran mengaku hampir setiap hari mendapat komplain warga karena anak kecil masih tidak diperbolehkqn masuk ke mal, taman Jurug dan lainnya.

“Anak kecil kok gak dibolehin masuk mal. Ya saya jelaskan kalau anak kecil itu lebih riskan terpapar. Makanya lebih kita lindungi bukan kita batasi kita itu pengennya melindungi," paparnya.

Putra Presiden Jokowi itu juga menyesalkan masih banyaknya anak-anak sekolah yang nongkrong usai PTM. Mereka bahkan masih mengenakan seragam, dan jajan dengan bergerombol tanpa menghiraukan prokes.

"Jam 12 siang lihat saja di es kapal. Saya sering nemuin disitu, masih pakai seragam, nanti saya suruh bubar," tegasnya.

Sementara itu, salah satu orangtua siswa di SD Kristen Manahan Solo, Winarno mengaku setuju jika PTM dihentikan sementara di sekolah tersebut. Karena hal tersebut mengurangi dampak yang lebih besar.

"Ini juga evaluasi ke depan bagaimana sekolah agar bisa menyiapkan PTM lagi sesuai prokes. Anak saya dua-duanya di SD Kristen Manahan dan kemarin di tes PCR semuanya negatif," tutup dia.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 Kembali Muncul di Solo
Kasus Covid-19 Kembali Muncul di Solo

Meskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.

Baca Selengkapnya
30% PNS Pemkot Depok WFH Buntut Polusi, Guru Kesulitan Jika Kalau Harus PJJ Lagi
30% PNS Pemkot Depok WFH Buntut Polusi, Guru Kesulitan Jika Kalau Harus PJJ Lagi

Kadisdik mengatakan berdasarkan Surat Edaran Kemendikbud masih diutamakan menggelar pembelajaran tatap muka.

Baca Selengkapnya
Heboh Puluhan Siswa SMP di Tangsel Tertular Cacar dan Gondongan, Begini Awal Mula Temuannya
Heboh Puluhan Siswa SMP di Tangsel Tertular Cacar dan Gondongan, Begini Awal Mula Temuannya

Akibat kondisi itu, pemkot menerapkan kebijakan belajar jarak jauh.

Baca Selengkapnya
Gubernur Sumbar: Waspadai Potensi Perilaku Menyimpang di Sekolah Asrama dan Ponpes
Gubernur Sumbar: Waspadai Potensi Perilaku Menyimpang di Sekolah Asrama dan Ponpes

Namun sekolah berasrama dan pondok pesantren tidak terlepas dari potensi terjadinya perilaku menyimpang oleh pelajar.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Buka Suara soal Wabah Cacar Air dan Gondongan di Tangsel
Kemenkes Buka Suara soal Wabah Cacar Air dan Gondongan di Tangsel

Akibat wabah tersebut, sekolah meliburkan sementara.

Baca Selengkapnya
Wiranto Pantau Ujicoba Makan Bergizi Gratis di Solo
Wiranto Pantau Ujicoba Makan Bergizi Gratis di Solo

Wiranto melihat langsung teknis pelaksanaan termasuk menu makanan senilai Rp15.000 yang diberikan kepada para siswa.

Baca Selengkapnya
Sebagian PNS Mulai WFH Hari Ini, Jakarta Masih Masuk 10 Besar Kota Terpolusi
Sebagian PNS Mulai WFH Hari Ini, Jakarta Masih Masuk 10 Besar Kota Terpolusi

Jakarta masih masuk kategori kota dengan tingkat polisi udara buruk pada Senin (21/8) pagi ini.

Baca Selengkapnya
KTT ASEAN Jakarta, 1.108 Sekolah di Sembilan Kecamatan Terapkan PJJ 100%
KTT ASEAN Jakarta, 1.108 Sekolah di Sembilan Kecamatan Terapkan PJJ 100%

Tanggal 4-7 wilayah-wilayah yang yang bersinggungan ke tempat untuk venue dan penginapan KTT ASEAN itu PJJ total 100 persen di 9 kecamatan.

Baca Selengkapnya
Cegah Tawuran Pelajar, Polda Metro Bakal Bikin Grup WhatsApp Bersama Para Guru
Cegah Tawuran Pelajar, Polda Metro Bakal Bikin Grup WhatsApp Bersama Para Guru

Cegah Tawuran Pelajar, Polda Metro Bakal Bikin Grup WhatsApp Bersama Para Guru

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI: 41.000 Balita Terkena ISPA Sepanjang Juni-Juli 2023
Dinkes DKI: 41.000 Balita Terkena ISPA Sepanjang Juni-Juli 2023

Tercatat, 41.000 kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) yang menimpa balita di Ibu Kota

Baca Selengkapnya
Kapolda Lampung Minta Keluarga Cegah Kasus Asusila Anak: Pengawasan Ketat dan Komunikasi Terbuka Sangat Penting
Kapolda Lampung Minta Keluarga Cegah Kasus Asusila Anak: Pengawasan Ketat dan Komunikasi Terbuka Sangat Penting

Kasus asusila ini tak hanya merusak masa depan anak, namun juga membuat mereka harus berurusan dengan hukum.

Baca Selengkapnya
Momen Guru di SMP Bogor Bantu Panggil Nama Murid yang Dijemput Driver Ojol Ini Viral, Curi Perhatian
Momen Guru di SMP Bogor Bantu Panggil Nama Murid yang Dijemput Driver Ojol Ini Viral, Curi Perhatian

Aksi bertanggung jawab pihak sekolah SMP Pesat Bogor ini viral.

Baca Selengkapnya