Muncul kubah lava di Merapi, Sultan HB X imbau warga tetap waspada
Merdeka.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menganggap wajar kemunculan kubah baru di puncak Gunung Merapi. Dia berharap tekanan magma tersebut tidak memunculkan letusan seperti yang terjadi tahun 2010.
"Kalau (bagi) saya wajar saja wong itu gunung berapi kok," katanya saat ditemui di Gedung Persaudaraan Djamaah Haji Indonesia (PDHI) di kawasan Alun-Ulun Utara Yogyakarta di Yogyakarta, Rabu (22/8). Dikutip dari Antara.
Sultan berharap masyarakat di sekitar lereng Gunung Merapi tidak panik meski tetap meningkatkan kewaspadaan. "Kalau meleleh ya masyarakat sekitarnya mewaspadai," kata dia.
-
Apa yang terjadi di Gunung Merapi? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang berubah di Gunung Merapi? Perubahan bentuk kubah lava itu teramati berdasarkan analisis morfologi pada periode 30 Juni-6 Juli 2023 BPPTKG menyebut morfologi kubah lava di sebelah barat daya Gunung Merapi mengalami perubahan.
-
Mengapa Merapi mengalami gempa guguran? Gempa guguran biasanya terjadi setelah erupsi disebabkan guguran lava yang terjadi pada sistem pembentukan lava.
-
Apa yang terjadi di puncak Merapi? Puncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat. Jam masih menunjukkan pukul 05.30 pagi saat pemilik kanal YouTube KBS Vlog menerbangkan drone dari Pos Pengamatan Gunung Api Babadan menuju puncak Gunung Merapi pada 27 Februari 2024 lalu.
-
Kenapa Gunung Merapi dianggap keramat? Gunung Merapi yang berada di Jawa Tengah dan Yogyakarta ini merupakan salah satu gunung keramat di Indonesia.
-
Bagaimana Merapi mengalami gempa guguran? 'Gempa guguran merupakan gerakan yang terekam pada alat seismogram karena fragmen lava jatuh ke bagian bawah akibat gravitasi bumi,'
Setelah melakukan pengecekan langsung ke puncak Gunung Merapi, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menemukan kubah lava baru di puncak dengan dimensi lebar sekitar 25 meter dan tinggi sekitar lima meter dari permukaan kubah 2010.
"Kubah lava diperkirakan muncul sekitar 11 Agustus 2018, diawali dengan kejadian gempa embusan besar," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida.
Kemunculan kubah lava menandai fase erupsi magmatik Gunung Merapi dimulai dengan erupsi yang cenderung bersifat efusif. "Tingkat aktivitas masih ditetapkan Waspada 3. Radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi tidak diperkenankan untuk aktivitas penduduk," kata dia.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik serta mewaspadai bahaya lahar.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi kembali menunjukkan keaktifannya, Jumat (28/7) malam. Gunung di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu meluncurkan awan panas guguran sejauh 1,5 Km.
Baca SelengkapnyaGunung marapi saat ini berada Level III (Siaga) dengan rekomendasi tidak berada di radius 4.5 km dari pusat erupsi.
Baca SelengkapnyaKalau ada berita-berita jalan rusak berat, rumah tingkat roboh, sampai ada gelombang laut naik ke daratan, dipastikan itu hoaks dan tidak benar.
Baca SelengkapnyaSaat ini Gunung Marapi berada pada Status Level III (Siaga) dengan rekomendasi.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi pada Kamis (25/4) pagi.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru Kembali Erupsi, Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 800 Meter
Baca SelengkapnyaGunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi pada Selasa (20/2) sore.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru terpantau melontarkan abu vulkanik setinggi 500 meter di atas puncak.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan pengamatan pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, guguran lava itu meluncur ke arah Kali Bebeng.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi mengalami erupsi. Hujan abu melanda Boyolali dan Klaten
Baca SelengkapnyaGunung Semeru memuntahkan letusan disertai Awan Panas Guguran (APG) pada Senin (25/12) sekitar pukul 05.12 WIB.
Baca Selengkapnya