Muncul Penolakan Reuni Gerakan 212 di Jawa Timur
Merdeka.com - Wacana adanya aksi reuni 212 yang akan digelar awal Desember mendatang mendapatkan penolakan di Jawa Timur. Sejumlah banner penolakan gerakan reuni 212 itu pun mulai terpampang di beberapa titik jalan di Surabaya.
Beberapa titik yang terlihat terpasang banner penolakan antara lain di Jalan Darmo, Jalan Simo, Demak, Rangkah, Diponegoro, dan Jalan Sikatan. Beberapa banner sendiri terlihat bertuliskan "Tolak gerakan, Program dan Reuni 212", "Demi Indonesia Aman, makmur, dan damai #bubarkanPA212."
Pada banner tersebut, terpasang identitas si pemasang yakni, PNIB atau ormas Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu. Dikonfirmasi terkait dengan banner-banner ini, Ketua PNIB, AR Waluyo Wasis Nugroho, pun membenarkannya.
-
Siapa yang menyerukan WNI untuk mengikuti prosedur? Oleh karena itu, saya menyerukan kepada semua yang ingin bekerja di Kamboja untuk mengikuti prosedur penempatan PMI yang telah ditetapkan.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang mengibarkan bendera? Bupati Subang, Ruhimat, Minggu (13/8) tampak bergelantungan di tali saat ikut membentangkan bendera merah putih raksasa di wilayah Kecamatan Cisalak.
-
Bagaimana sumpah dan janji PNS atlet bulutangkis Indonesia diambil? Pengambilan sumpah dan janji PNS ini dilakukan sesuai dengan kepercayaan yang dianut masing-masing atlet.
-
Siapa yang memakai tanda kepangkatan? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
Ia menyatakan, penolakan terhadap Reuni 212 di Jakarta sangat penting bagi keutuhan NKRI, keselamatan bangsa, dan Persatuan Bangsa.
"Jangan ada kudeta dari pemerintahan yang sah menjadi kelompok khilafah. Maka dari itu kami tolak FPI dan HTI bangkit kembali," ujarnya, Jumat (19/11).
Ia menjelaskan, hadirnya reuni 212 bisa memunculkan bibit-bibit hilangnya persatuan anak bangsa, hilangnya tali Kebhinekaan, memunculkan sikap juga tindakan intoleransi bahkan diduga kuat juga ada gerakan-gerakan radikalisme, terorisme tumbuh berkembang.
Gus Wal sapaan akrabnya, juga meminta kepada TNI POLRI untuk menindak tegas siapapun yang ingin membuat kerusuhan, keonaran yang mengancam keselamatan keamanan rakyat dan bangsa.
"Kita mendukung penuh TNI Polri untuk menangkap dan menindak tegas aksi-aksi intoleransi, premanisme radikalisme terorisme. Tangkap penggeraknya, aktor intelektual, korlapnya dan yang mensosialisasikanya," jelasnya.
Ia menjelaskan selain takut dimanfaatkan oleh organisasi yang dilarang Pemerintah seperti FPI dan HTI, masalah Covid-19 juga menjadi perhatian serius. Ia menyebut jangan sampai aksi yang dilakukan memunculkan kluster baru.
"Jika Reuni 212 tetap digelar sama saja dengan kita mengulang kesalahan yang sama yang menyengsarakan rakyat dan mengancam kesehatan juga nyawa rakyat Indonesia," terangnya.
Maka dari itu, ia menyebut, PNIB bergerak ke Jakarta, Yogyakarta, Jombang, Malang, Surabaya, Kalimantan, dan Kota ataupun Kabupaten lain menyebarkan spanduk, baliho dan mendeklarasikan menolak aksi reuni 212.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wakil Sekjen PBNU Suleman Tanjung, mengatakan, unjuk rasa yang digelar belasan orang di PBNU pada Jumat (2/8) kemarin murni didalangi oleh PKB.
Baca SelengkapnyaBanner itu disebut terpampang di wilayah Bendosari, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaGus Yahya hanya mengetahui bahwa saat ini Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Addin Jauharudin sedang berada di Vatikan.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menggelar apel bersama personel Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dari Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaDi tengah suasana panas yang terjadi antara PBNU dan PKB ini, keponakan Gus Dur justru membagikan potret lawas Ketum PBNU Gus Yahya bareng Ketum PKB Cak Imin.
Baca SelengkapnyaKapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono menyatakan lokasi penurunan banner Ganjar Pranowo di lahan Makodim 1013/Mtw pada Sabtu 15 Juli 2023.
Baca SelengkapnyaMasih berdasarkan informasi dari Anies, Gus Yusuf mengungkapkan, kelompok 212 belum mau memperlihatkan dukungannya.
Baca SelengkapnyaWakil Sekjen PBNU Suleman menyebut, pihaknya mengantongi banyak bukti, di balik unjuk rasa tersebut ada PKB.
Baca SelengkapnyaSebuah baliho bergambar Calon Presiden Prabowo Subianto bertuliskan, "Untuk Indonesia Terus Maju"
Baca SelengkapnyaSekjen PSI, Raja Juli Antoni menyayangkan aksi segerombolan pemotor yang membawa bendera PDIP tersebut
Baca SelengkapnyaGerindra tidak mengetahui siapa yang memasang baliho Prabowo Gibran.
Baca SelengkapnyaDandim mengatakan, pemasangan spanduk tersebut dilakukan dengan tujuan untuk penggiringan opini agar masyarakat meragukan netralitas TNI.
Baca Selengkapnya