Mundur dari legislatif, 3 eks anggota DPRD Sumsel kalah Pilkada
Merdeka.com - Selain Helmi Yahya, kekalahan juga dialami tiga eks anggota DPRD Sumsel yang mengikuti pemilihan kepala daerah (pilkada) 9 Desember kemarin. Untuk mencalonkan diri sebagai bupati atau wakil bupati, mereka harus melepaskan jabatannya sebagai anggota dewan.
Ke tiga eks anggota DPRD Sumsel periode 2014-2019 itu adalah Edwar Jaya yang mencalonkan diri sebagai Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Muchendi Mahzareki (cabup Ogan Ilir), dan Wahab Nawawi (Cabup OKU Selatan).
Dari data quick count, pasangan Edwar Jaya yang bertarung di OKU Timur hanya meraih 33,75 persen, sedangkan lawannya M Kholid MD-Fery Antoni unggul dengan 58.60 persen.
-
Siapa yang menjadi calon Wakil Gubernur Jawa Barat? Ronal Surapradja menceritakan dirinya ditunjuk menjadi bakal calon wakil gubernur Jawa Barat di momen krusial sebelum pendaftaran ditutup.
-
Siapa yang menjadi calon gubernur Jawa Barat? Calon Gubernur Jawa Barat Ahmad Syaikhu menggagas program Teras ASIH.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Dimana Pilkada ini? Pilkada Jawa Tengah semakin menarik karena bakal ada 'perang bintang'.
-
Siapa yang diusulkan untuk Pilkada? Dalam Pilkada 2005, calon kepala daerah diusulkan oleh partai politik atau gabungan beberapa partai politik.
-
Siapa yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada adalah proses di mana masyarakat memilih pemimpin lokal, seperti gubernur, bupati, atau wali kota, yang akan memegang kendali atas pemerintahan daerah mereka selama beberapa tahun ke depan.
Sementara dari data quick count Kesbangpol Sumsel, pasangan A Wahab Nawawi-Herawati mendapat suara sementara sebanyak 68.179 pemilih atau 36,11 persen. Sementara pesaingnya adalah Popo Ali Martopo-Sholehien Abuasir memperoleh 120.636 pemilih atau 63,89 persen.
Sedangkan Muchendi Mahzareki yang maju sebagai calon wakil bupati Ogan Ilir berpasangan dengan Helmi Yahya, kalah dari pasangan AW Noviandi-Ilyas Panji Alam. Helmi Yahya-Muchendi meraih 43,07 persen, sementara lawannya, AW Noviandi-Ilyas Panji Alam meraih suara 49,53 persen.
"Mesin partai masih sangat berpengaruh dalam kemenangan calon. Peluang juga bisa dilihat dari pemilihan pasangan," ungkap Alfitri, pengamat politik Sumsel, Kamis (10/12).
Menurut dia, bagi anggota dewan yang berniat ikut pilkada, harus menunjukkan programnya kepada masyarakat sejak awal dilantik dan memilih pasangan yang mempunyai peluang besar untuk menang.
"Anggota dewan juga bisa jadi kepala daerah. Tergantung cara mainnya," pungkasnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala daerah rela mundur demi maju sebagai caleg di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaHingga 29 November 2024, tercatat sudah ada lima petahana di Pilgub yang tumbang menurut hasil quick count sejumlah lembaga survei.
Baca SelengkapnyaAdik Raffi Ahmad, Nisya Ahmad dilantik menjadi anggota DPRD Jawa Barat pada Senin (2/9).
Baca SelengkapnyaTak hanya kalah, beberapa calon justru memperoleh suara terendah dari penantangnya. Calon petahana kalah telak meski sempat diunggulkan.
Baca SelengkapnyaKepala daerah berbondong-bondong mendaftarkan diri sebagai calon anggota legislatif (caleg) pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSelain banyak petahana yang kalah, dinasti politik di Pilkada serentak di Sulsel juga bertumbangan.
Baca SelengkapnyaAbah Otong langsung bertemu dengan Andika saat mengalihkan dukungannya.
Baca SelengkapnyaPerebutan kursi antara calon anggota DPR petahana dan wajah baru tersaji di beberapa daerah.
Baca SelengkapnyaKeempat anggota Dewan itu tetap dilantik di Gedung DPRD Kota Batu pada Jumat (30/8).
Baca SelengkapnyaKetiganya dilantik dalam rapat paripurna dipimpin Ketua DPR Puan Maharani di gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (31/10) pagi.
Baca SelengkapnyaHabelino Sawaki, SH., MSi (HAN), anak Papua pertama lulusan UNHAN pun angkat suara atas partisipasi mantan prajurit TNI di Pilkada Serentak
Baca Selengkapnya