Murid Kak Seto diduga jadi korban penganiayaan anggota Brimob Solo
Merdeka.com - MA, bocah berusia 14 tahun, warga Perumahan Grogol Indah, Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah diduga menjadi korban penganiayaan dilakukan seorang anggota Brimob.
Berdasarkan keterangan orangtua dan pengakuan korban, anggota Brimob, Aiptu Joko Susilo, memukul MA sebanyak empat kali di bagian kepala dan leher. Peristiwa itu terjadi pada Minggu (13/9) pagi. Diduga pelaku anggota Detasemen C Pelopor, Bengawan Solo, Grogol, Sukoharjo.
"Kejadiannya terekam cctv yang berada di rumah saya. Pelaku menendang kandang anjing hingga rusak sebelum akhirnya memukul anak saya," kata ibu korban, Debora Kurniawati, saat ditemui wartawan di ruang perawatan di Rumah Sakit dr. Oen, Solo Baru, Jumat (18/9).
-
Di mana pelaku mendapatkan video korban? 'Pada tanggal 11 Maret korban datang ke Subdit Siber Direktorat Krimsus Polda NTT untuk melakukan pengaduan. Setelah itu dilakukan penyelidikan dan ternyata tanggal 15 Maret ada kejadian lagi,' jelasnya, Rabu (3/4).
-
Apa yang dilakukan polisi pada korban? Sesampainya di ruangan, pintu malah dikunci dari dalam'Sedangkan kedua teman korban menunggu di ruangan lainnya, singkat cerita di ruang tersebut terjadi dugaan tindak pencabulan itu,' kata KBO Satreskrim Polres Belitung, IPDA Wahyu Nugroho dalam konferensi pers di Polres Belitung.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Dimana korban disekap? Penyidik Satreskrim Polres Lampung Utara, Lampung, segera merampungkan berkas enam tersangka penyekapan dan perkosaan siswi SMP inisial NA (15).
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
Menurut Debora, kondisi anaknya saat ini membaik dan masih dirawat di Rumah Sakit dr. Oen Solo Baru. MA yang merupakan siswa Home Schooling Kak Seto ini sudah mulai membaik, meskipun masih mengeluh pusing dan kesulitan berbicara.
"Kondisinya sudah membaik, tapi ada luka memar di bagian leher. Jadi agak kesulitan untuk berbicara dengan lancar," ujar Debora.
Atas kondisi anaknya, Debora berniat melanjutkan kasus penganiayaan ini ke jalur hukum. Dia ingin agar menjadi pelajaran bagi pelaku, yang seharusnya menjadi pelindung masyarakat.
Debora mengaku bersama kuasa hukumnya telah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Sukoharjo.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi juga memastikan CCTV itu dalam keadaan berfungsi dengan baik. Sehingga hilangnya rekaman akan didalami.
Baca SelengkapnyaAdapun pelaku kasus dugaan penganiayaan hingga menyebabkan korban koma seorang berinisial N.
Baca SelengkapnyaPolisi belum mengetahui apakah ada unsur perencanaan dalam kasus ini atau tidak.
Baca SelengkapnyaKasus siswi SD di Gresik yang mengaku menjadi korban colok mata menggunakan tusuk bakso, menyedot perhatian publik.
Baca SelengkapnyaTermasuk penyelidikan terhadap pelaku yang diduga anak seorang selebriti.
Baca SelengkapnyaRS PHC Surabaya mengakui jika pihaknya sudah melakukan pemeriksaan MRI kepada korban.
Baca SelengkapnyaKorban atas dugaan tindak pidana kekerasan dan penganiayaan sudah lapor.
Baca SelengkapnyaSetelah menjalani operasi korban masih belum sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaKejadian itu juga membuat korban hingga belum banyak cerita perihal pelaku dan kejadian yang dialami.
Baca SelengkapnyaAksi perundungan dialami oleh Siswa SMP Negeri 2 Cimanggu di Cilacap oleh temannya sendiri. Korban mengalami luka akibat penganiayaan yang dilakukan temannya.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus perundungan, yang dilakukan oleh gerombolan siswa SMA Binus BSD Serpong.
Baca SelengkapnyaGalih memastikan peristiwa perundungan terhadap anak SMA oleh pelajar di satu sekolah Binus internasional BSD itu benar terjadi.
Baca Selengkapnya